Kadisdik Akui UN Hari Pertama SMP di Kota Bogor Kacau

shares



BOGOR - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fetty Qondarsyah akui adanya kekacauan pada Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bogor, Senin (05/5/14).

Dalam penyusunan pertanyaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, dinilai tidak profesional. Bahkan, bisa merugikan dan dapat juga menguntungkan peserta UN.

Kekacauan itu terlihat pada lembaran soal nomor 18 dan 38. Dalam nomor urut tersebut, tidak ada pertanyaan yang akan dijawab oleh para peserta UN.

Begitu juga dengan lembaran pertanyaan nomor 39 hingga nomor 49. Dalam lebaran pertanyaannya, ada yang sama dengan peserta paket yang lainnya.

Kendati Begitu, Fetty memastikan bahwa kekacauan tersebut sebenarnya dapat diatasi, apabila pengawas maupun kepala sekolah dengan cermat membaca petunjuk sampul soal pada point terakhir.

“Dengan tidak adanya pertanyaan pada nomor urut 13 dan 38 itu, kita akan melaporkannya ke tingkat Provinsi Jawa Barat,” kata Kadisdik.

Begitu juga dengan pertanyaan mulai dari nomor 39 hingga 49, lanjut Fetty, pengawas juga harus membuat berita acaranya. Karena, nantinya bisa merugikan peserta UN.

“Jadi, masalah tersebut sudah kami laporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Karena, kami juga tidak mau para peserta UN SMP di Kota Bogor dirugikan,” tandas Fetty.

Untuk itu pihaknya sudah menyarankan kepada pengawas ujian, bagi yang tidak memiliki lembaran pertanyaan pada nomor 13 dan 38 untuk dikosongkan saja alias tidak di jawab. Akan tetapi, harus dibuat berita acaranya.  (Aldi)

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment