Showing posts with label EKONOMI. Show all posts
Showing posts with label EKONOMI. Show all posts
Monday, June 8, 2015

Kadisdik Akui UN Hari Pertama SMP di Kota Bogor Kacau



BOGOR - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fetty Qondarsyah akui adanya kekacauan pada Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bogor, Senin (05/5/14).

Dalam penyusunan pertanyaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, dinilai tidak profesional. Bahkan, bisa merugikan dan dapat juga menguntungkan peserta UN.

Kekacauan itu terlihat pada lembaran soal nomor 18 dan 38. Dalam nomor urut tersebut, tidak ada pertanyaan yang akan dijawab oleh para peserta UN.

Begitu juga dengan lembaran pertanyaan nomor 39 hingga nomor 49. Dalam lebaran pertanyaannya, ada yang sama dengan peserta paket yang lainnya.

Kendati Begitu, Fetty memastikan bahwa kekacauan tersebut sebenarnya dapat diatasi, apabila pengawas maupun kepala sekolah dengan cermat membaca petunjuk sampul soal pada point terakhir.

“Dengan tidak adanya pertanyaan pada nomor urut 13 dan 38 itu, kita akan melaporkannya ke tingkat Provinsi Jawa Barat,” kata Kadisdik.

Begitu juga dengan pertanyaan mulai dari nomor 39 hingga 49, lanjut Fetty, pengawas juga harus membuat berita acaranya. Karena, nantinya bisa merugikan peserta UN.

“Jadi, masalah tersebut sudah kami laporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Karena, kami juga tidak mau para peserta UN SMP di Kota Bogor dirugikan,” tandas Fetty.

Untuk itu pihaknya sudah menyarankan kepada pengawas ujian, bagi yang tidak memiliki lembaran pertanyaan pada nomor 13 dan 38 untuk dikosongkan saja alias tidak di jawab. Akan tetapi, harus dibuat berita acaranya.  (Aldi)

Pasangan Selingkuh di Bogor Digrebeg Warga


BOGOR - Pasangan selingkuh HN (24) dan IM (26) warga Kp. Parung Banteng, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor, di grebeg warga, Senin (05/5/14). Keduanya di garuk saat tengah berbuat mesum layaknya suami istri, di rumah HN ketika suaminya sedang bekerja.

HN yang tengah mengandung anak kedua mengaku pertama kali ketemu IM melalui jejaring sosial Facebook sekitar satu bulan lalu. Setelah keduanya saling tukar nomor kontak, hubungan merekapun berlanjut menjadi hubungan asmara.

Kapolsek Bogor Timur, Kompol Wasino Alqorin mengungkapkan, pelaku IM merupakan pelayan rumah makan di jalan Sholeh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor.

“IM sendiri adalah warga Bekasi yang mengontrak di  Kp. Ranca Bungur, Desa Pasir Gaok, Kabupaten Bogor,” ungkap Kapolsek.

Dari pengakuan keduannya, lanjut Wasino, sudah sebulan terakhir ini mereka sering ketemu di rumah HN saat suaminya sedang berangkat kerja.

Seringnya pertemuan yang mereka lakukan, paparnya, mengundang kecurigan warga, hingga akhirnya mereka digrebeg saat keduanya tengah melakukan hubungaan intim.

“Keduanya kita amankan di mapolsek untuk menghindari kemarahan warga,” katanya.

Untuk selanjutnya, kasus tersebut dilimpahkan pihak polsek ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor Kota untuk pemeriksan lebih lanjut. (Aldi)

Ngaku Salah, Panpel PSB Minta Maaf Kepada Wartawan

BOGOR- Panitia Pelaksana (Panpel) Divisi I PSSI menyampaikan permohonan maaf atas perlakukan sejumlah panpel yang melarang wartawan untuk mengabadikan pada pertandingan putaran pertama antara PSB Bogor dan Perserang, Serang pada Jumat (02/05/14) kemarin.

Permohonan maaf disampaikan langsung oleh ketua Panpel Iwan Kurniawan, yang didampingi Manajer PSB, Eri Kusmar dan Penasihat Panpel Rizal Barnadi dihadapan sejumlah wartawan media cetak dan online lokal Bogor, Sabtu (03/5/14) kemarin.

“Kami atas nama seluruh panitia penyelenggara menyampaikan permohonan maaf atas insiden kemarin,” ujar Iwan.

Dikatakan Iwan lebih lanjut bahwa insiden tersebut adalah sebuah kesalahpahaman akibat kurangnya komunikasi dan koordinasi yang dilakukan pihaknya.

“Ini hanya miss komunikasi, dan sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf kepada semua awak media yang meliput kegiatan kemarin,” katanya.

Pembina Rizal Barnadi menambahkan, bahwa pihaknya berjanji akan mengantisipasi dengan menjalin komunikasi dan berkoordinasi dan seluruh awak media peliput kegiatan tersebut, agar peristiwa serupa tidak lagi terulang.

“Jika kedepan ada lagi perlakuan yang tidak berkenan dari panpel, harap segera memberitahukan kepada kami,” tambahnya.

Sementara itu, Manajer PSB, Eri Kusmar menyampaikan bahwa pihaknya tak ingin persoalan ini terus berlanjut. Menurutnya, hal itu akan berdampak terhadap Tim Laskar Pakuan.

“Saya yakin, kita semua berkeinginan sama untuk mebesarkan nama PSB. Untuk itu, kami harapkan kerjasama antara PSB dan wartawan terus terjalin dengan baik, pungkas Eri.(Aldi)



Drainase Buruk, Turap Batutulis Mansion Abrol Timpa 8 Rumah Warga



BOGOR - Diduga akibat darainase buruk, turap setinggi 10 meter dengan bentangan panjang 20 meter milik perumahan Batutulis Mansion, pada Jumat (2/5/14) malam, ambruk. Akibatnya material menimpa delapan rumah warga yang berada tepat dibawahnya.

Peristiwa terjadi sekira pukul 19.30 WIB, akibatnya material berupa puing tembok serta tanah menimpa delapan rumah warga yang berada tepat dibawahnya.

Dua rumah warga yang berlokasi di RT 04/08 Kelurahan Batutulis Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor ini, mengalami rusak parah di bagian belakang. Sementara enam rumah lainnya mengalami retak-retak pada dinding tembok.

Dituturkan salah seorang pemilik rumah Gwan Cin (60), kejadian berawal saat dirinya tengah mengecek sejumlah ruangan di rumahnya yang bocor karena hujan deras. Tiba di lantai atas terdengar suara gemuruh dari belakang rumahnya.

Sontak, kala itu Gwan pun memerintahkan seluruh keluarganya untuk berlari menuju keluar rumah. Selang berapa lama, tak ayal tembok dapur miliknya jebol bersama dengan material puing dan tanah.

“Saya lari, lalu menghampiri anak-anak dan memerintahkan untuk lari ke luar rumah. Tak lama dalam hitungan detik dapur rumah jebol,” ujarnya.

Sejumlah keluarga telah dievakuasi untuk mengungsi ke kerabat keluarga terdekat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian ditaksir mencapai hingga puluhan juta rupiah.    (Aldi)

Bupati Ditangkap KPK, Wabup dan Sekda Bogor Sementara Ambil Alih Kebijakan



BOGOR - Penahanan Bupati Bogor, Rahmat Yasin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berdampak pada roda pemerintahan di Kabupaten Bogor.  Saat ini pemegang kebijakan sementara diambil alih oleh wakil bupati, Nurhayanti dan sekretaris daerah (Sekda) Adang Suptandar.

Juru Bicara Bupati Bogor, Erwin Suriana mengatakan saat ini status kepemimpinan sendiri masih tetap ada bupati dan wakil Bupati. Namun kebijakan saat ini dipegang oleh Nurhayanti.

“Kami akan melakukan komunikasi dengan pemerintah provinsi dan Kemendagri terkait roda pemerintahan,” jelasnya kepada wartawan di depan kantor bupati, Cibinong Kabupaten Bogor, Jumat (09/05/2014).

Hingga saat ini penggeledahan oleh tim penyidik KPK masih berjalan. Sudah lebih dari 9 jam penyidik KPK melakukan penyelidikan di kantor bupati dan di kantor dinas Tata Ruang dan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor.

Penggeledahan ini sempat membuat pelayanan publik terganggu. Beberapa warga sempat kembali lagi karena adanya penggeledahan. Namun pihak pemkab mengklaim semua pelayanan berjalan normal

“Pelayanan masih tetap berjalan kok,” tukasnya.  (Aldi)