Showing posts with label ARTIKEL. Show all posts
Showing posts with label ARTIKEL. Show all posts
Monday, December 7, 2015

Tantangan Kepemimpinan Dalam Kesehatan Global

Oleh: Julio Frenk, M.D., M.P.H., Ph.D., and Suerie Moon, M.P.A., Ph.D.

Kesehatan global berada di ambang era baru. Beberapa kali dalam sejarah dunia menghadapi tantangan rumit dari 3 ancaman: pertama, tidak selesainya rencana menghadapi penyakit menular, kurang gizi, dan masalah-masalah yang berhubungan dengan reproduksi; kedua, meningkatnya beban global pada penyakit-penyakit tak menular dan faktor-faktor risiko pendukung, seperti merokok dan obesitas; dan ketiga, tantangan yang muncul pada globalisasi itu sendiri, seperti efek perubahan iklim pada kesehatan dan aturan-aturan perdagangan,  yang menuntut keterlibatan di luar sektor kesehatan tradisional. Ancaman ini berkembang dalam konteks multifaset dan dinamis ditandai dengan keragaman besar di antara masyarakat dalam norma, nilai, dan kepentingan, dan juga ketidakmerataan besar pada distribusi risiko-risiko kesehatan dan sumber daya untuk mengatasinya. 


Tantangan Kepemimpinan Dalam Kesehatan Global


Respon kuat pada kesan kompleks ini membutuhkan peran pemerintah pada sistem kesehatan – khususnya pada level nasional namun juga pada level dunia yang mana menjadi pemikiran ‘’sistem kesehatan global.’’ Bagaimanapun, konsep pemerintah masih sangat susah untuk dimengerti meskipun pertumbuhannya terlihat pada debat-debat terkini akan kesehatan global. Dalam artikel ini, kita menjelaskan dan mendiskusikan pentingnya kepemimpinan global yang bagus pada kesehatan,  tantangan-tantangan utama pada kepemerintahan, dan menjelaskan fungsi-fungsi penting dalam sistem kesehatan global.

Memahami Kesehatan Global dan Kepemerintahan
Terdapat banyak definisi yang berfungsi pada kesehatan global. Beberapa menekankan tipe-tipe khusus pada masalah-masalah kesehatan (misal: penyakit menular), sementara yang lain menekankan populasi khusus pada kecenderungan (misal: kemiskinan), fokus pada area geografis (misal: selatan dunia), atau mempunyai misi-misi tertentu (misal: kemerataan). Kesehatan global melingkupi segala dimensi ini, namun tiap dari mereka berada dalam isolasi memperlihatkan sudut pandang parsial. Dalam pandangan kita, kesehatan global harus didefinisikan lewat dua elemen kunci: hal ini merupakan level analisa, yang mencakup seluruh populasi dunia, dan hubungan pada ketergantungan yang mengikat unit-unit dari organisasi soisal yang melengkapi populasi global (misal: negara bagian, organisasi swasta, etika kelompok, dan pergerakan sosial).

Ketika memikirkan tentang kesehatan dalam popuasi, kita harus menganalisa dua dimensi penting: kondisi kesehatan (misal: penyakit dan faktor-faktor risiko) dan tata cara respon sosial pada keadaan-keadaan tersebut. Kerangka ini dapat diaplikasikan baik itu pada level nasional dan level global. Dihadapkan pada seperangkat kondisi-kondisi kesehatan, sebuah negara dalam mengartikulasikan sebuah respon  lewat sistem kesehatan nasional. Pada level global, konsep kunci pada pemahaman pola kondisi-kondisi kesehatan yaitu transfer internasional pada risiko-risiko kesehatan – artinya, cara bagaimana pergerakan orang-orang , produk-produk, sumber daya, dan perubahan radikal gaya hidup dapat berkontribusi dalam penyebaran penyakit. Globalisasi telah diintensifkan lintas batas ancaman kesehatan, menyebabkan sebuah situasi ketergantungan kesehatan – gagasan bahwa tidak ada negara atau organisasi yang dapat mengatasi sendirian ancaman kesehatan yang dihadapi namun di satu sisi harus mengandalkan beberapa bantuan pada yang lain untuk meningkatkan respon yang efektif. Respon sosial yang terorganisasi akan kondisi kesehatan pada level global merupakan apa yang kita sebut sistem kesehatan global, dan cara sistem berjalan merupakan apa yang ketahui tentang sebuah kepemerintahan.

Gagasan dari kepemerintahan masuk dalam mekanisme formal dalam pemerintah dan berhubungan dengan totalitas tentang cara-cara bagaimana pengorganisasian sosial dan secara kolektif mengatur pertemuan-pertemuan. Kepemerintahan global merupakan perluasan dari gagasan dunia seutuhnya. Itu dihubungkan dengan proses pembuatan keputusan formal dari the United Security Council, sebagai contoh, atau cara-cara kurang formal dalam penentuan kebiasaan, seperti sebuah kode relawan yang memimpin perusahaan-perusahaan multinasional. Itu mencakup berbagai macam proses yang membentuk cara kita mengatasi masalah penting dunia, seperti stabilitas keuangan, keberlangsungan lingkungan, kedamaian dan keamanan, hak asasi manusia, dan kesehatan masyarakat.

Kepemerintahan global berbeda dari kepemerintahan nasional dalam satu kritikan hormat: tidak ada satu pun kepemerintah di tingkat global. Populasi dikumpulkan menuju negara berdaulat, namun tidak adanya otoritas politik turun temurun, atau pemerintahan dunia, adanya wilayah hukum diantara negara-negara. Instumen tradsional untuk memobilisasi gerakan masal pada level nasiona – seperti pajak, penyelenggaraan hukum rutin, dan prosedur pembuatan keputusan demokrasi – yang sebagian besar tidak ada pada level global. Hasilnya, masyarakat berhadapan dengan tantangan-tantangan untuk menyetujuinya dan melaksanakan aturan-aturan, koordinasi aksi, menerima kesinambungan aturan, dan memastikan akuntabilitas. Sebagai buntut Perang Dunia kedua, pemerintah-pemerintah menciptakan institusi multilateral, seperti sistem PBB, untuk mengkoordinasikan aksi-aksi untuk mendorong tujuan-tujuan sosial, termasuk kesehatan masyarakat. Maka lahirlah, pada tahun 1948, the World Health Organization (WHO), otoritas kesehatan publik PBB. WHO kini dipimpin oleh 194 negara anggota dan dibebankan dengan respon-respon pengorganisasian internasional untuk menghadapi tantangan kesehatan. Bagaimanapun, terdapat konsensus umum bahwa bagan institusi mutakhir, kini lebih dari 60 tahun, tidak diperlukan untuk merespon ancaman kesehatan kontemporer. Hari ini, WHO tetap pada tahap mendesak; walaupun sekali terlihat otoritas tunggal dalam kesehatan global, WHO kini di isi oleh banyak aktor-aktor berbeda. 

Sistem Kesehatan Global
Realitas Terkini dari Pluralisme
Sistem kesehatan global merupakan sekumpulan aktor yang intens pada perbaikan kesehatan, bersama aturan-aturan dan norma-norma memimpin interaksi mereka. Sistem pusat yaitu pemerintah nasional, dengan spesialisasi kementrian kesehatan, departemen, atau badan, dan, dalam kasus negara-negara pendonor, program kesehatan dari pergembangan hubungan bilateral kerjasama lembaga-lembaga. Pemerintah nasional menkoordinasi respon-respon pada tantangan kesehatan umum lewat berbagai macam mekanisme. WHO merupakan satu-satunya aktor pada sistem kesehatan global yang dibangun berdasarkan keanggotaan universal dari negara-negara berdaulat (meski hal tersebut sering diidentifikasikan dengan kepaniteraan), dan itu intinya merupakan pusat dari sistem.

Juga penting pada sistem dimana PBB dan badan multilateral yang memiliki komponen-komponen kesehatan (misal: the Nations Children’s Fund (UNICEF), Bank Dunia, dan bank-bank daerah), bersama dengan seperangkat khusus organisasi warga sipil, perusahaan multinasional, yayasan, dan institusi akademis. Perbedaan latar belakang telah diperkaya dengan seperangkat organisasi campuran yang inovatif dan menginspirasi seperti the GAVI Alliance (awalnya the Global Alliance for Vaccines and Immunization), UNITAID (yang bekerja untuk memperbaiki fungsi perdagangan global untuk komoditas akuisisi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria, yang dipimpin oleh representatif baik itu didalam atau diluar pemerintah nasional. Sepanjang dekade kebelakang, terdapat ledakan populasi pada sistem, dan sekarang terdapat lebih dari 175 prakarsa, badan keuangan, lembaga, dan pendonor.

Untuk membuat segalanya terlihat lebih kompleks, kesehatan secara drastis dipengaruhi oleh keputusan-keputusan yang dibuat oleh pembuat keputusan global, seperti mereka yang memimpin perdagangan internasional, migrasi, dan lingkungan. Aktor-aktor dalam arena ini mempengaruhi kesehatan, bahkan meski tidak terdapat maksud penting didalamnya. Contoh utama pada sebuah institusi di World Trade Organiation, yang secara mendalam membentuk aturan-aturan intelektual global dan domestik yang berhubungan dengan  farmasi, diantara isu-isu perdagangan yang berhubungan dengan kesehatan. Institusi pembuat kebijakan ini bukan merupakan bagian dari sistem kesehatan global; disatu sisi, mereka merepresentasikan arena kritikan akan aturan, tentang bagaimana aktor-aktor kesehatan global mesti belajar untuk menggunakan perngaruh-pengaruh.  Kepentingan dari arena-arena ini merupakan alasan mengapa kita lebih cenderung pada pengertian ‘’kepemimpinan global untuk kesehatan,’’ daripada gagasan terbatas ‘’kepemimpinan kesehatan global,’’ yang lebih terfokus hanya pada entitas yang terkhususkan pada hal-hal berhubungan dengan kesehatan. Tantangan dalam meraih kepemerintahan yang ideal diantara kelompok berbeda dari aktor-aktor telah menarik perhatian politik.

Sejauh ini, bagaimanapun, masih sedikit perhatian yang telah diberikan terhadap masalah mengenai proteksi dan promosi kesehatan dalam proses kepemerintahan diluar sistem kesehatan global. Kepemimpinan global yang ‘’baik’’ untuk kesehatan harus menunjukan paling tidak menunjukan ciri-ciri kunci berikut ini: efektifitas, persamaan, dan efisiensi dalam meraih hasil, juga kredibilitas dan legitimasi dalam proses penentuan kebijakan. Bagaimanapun, pencapaian dari tujuan-tujuan ini terhambat oleh tiga tantangan kepemerintahan yang berada dalam struktur sistem global: tantangan kedaulatan, tantangan sektoral, dan tantangan akuntabilitas.

Tantangan Besar Bagi Pemerintahan Kesehatan Global
Di negara-negara berdaulat di dunia, kesehatan tetap menjadi tanggung jawab nasional utama; bagaimanapun, transfer intensif dari risiko kesehatan ‘’lintas batas’’ berarti bahwa faktor-faktor penentu kesehatan dan hal-hal pemenuhan tanggung jawab terletak semakin di luar kendali dari setiap negara satu bangsa. Absennya pemerintahan dunia, terdapat tensi melekat antara realitas kedaulatan nasional dan kekuasan penuh dari aksi kolektif internaional untuk dengan baik mengatur kesalingterhubungan. Kedaulatan dapat mengacaukan upaya koordinasi transnasional , pembuatan peraturan , dan ajudikasi. Tugas ini menjadi lebih sulit mengingat distribusi yang sangat tidak merata akan risiko kesehatan dan sumber daya. Kepentingan berlawanan antara berbagai macam peran, perbedaan budaya dan sejarah, distribusi yang berubah dengan cepat dari negara-negara kuat dalam sistem global.  Dalam konteks memperdalam kesalingterhubungan dalam kesehatan, ini menjadi sangat penting dan namun lebih sulit untuk negara-negara untuk menyepakati tanggung jawab masing-masing, obligasi, hak, dan tugas, menghambat respon efektif bagi ancaman umum kesehatan.

Tantangan Sektoral
Kesehatan global merupakan peningkatan produk dari sektor-sektor yang saling terhubung, dengan demikian, akibat dari proses penentuan kebijakan meliputi berbagai macam sektor. Bagaimanapun, peran-peran kesehatan global hari ini  sebagian besar tidak memenuhi syarat untuk memastikan bahwa masalah kesehatan secara memadai diperhitungkan dalam arena pembuatan kebijakan penting seperti perdagangan, investasi, keamanan, lingkungan, migrasi dan pendidikan.

Tantangan Akuntabilitas
Institusi formal dalam pemerintahan global, seperti sistem PBB, dibangun pada prinsip bahwa pemerintah negara-negara adalah pembuat keputusan utama dan wakil dari kepentingan populasi mereka di tingkat internasional. Namun, bentuk baru dari organisasi sosial menantang keunggulan negara dalam arena global, yang disebutkan oleh David Fidler ‘’pluralitas yang tak terstruktur’’ dari aktor-aktor non-negara.  Contohnya, jaringan masyarakat sipil, para ahli, yayasan, perusahaan multinasional, dan jurnalis memberikan pengaruhnya dalam proses kepemimpinan global yang independen terhadap pemerintahan negara mereka sendiri.

Dua tipe masalah akuntabilitas muncul dalam konteks kekinian. Yang pertama berhubungan dengan legitimasi organisasi antarpemerintah, yang secara resmi bertanggung jawab kepada pemerintah negara-negara anggota dan bukan secara langsung kepada orang-orang yang memiliki hak-hak universal yang seharusnya ditegakkan. Situasi ini terlalu sering menyebabkan ‘’kekurangan demokrasi’’  dalam hal pengoperasian organisasi. Hal ini khususnya menjadi masalah ketika orang-orang menganggap proses kepemerintahan nasional tidak sah, seperti ketika pemerintah mengurangi partisipasi demokrasi, gagal dalam merepresentasikan kelompok marjinal, atau menyerang hak asasi dari populasi.

Tipe kedua dari masalah yaitu kurangnya mekanisme bersih dari akuntabilitas aktor-aktor non-negara. Walaupun batas-batas akuntabilitas yang menjalur dari organisasi antar pemerintah hingga negara anggota dan hingga populasi jelas adanya, walaupun banyak problema, mekanisme  untuk mendorong aktor-aktor non-negara beroperasi di tingkat global (perusahaan, organisasi masyarakat sipil, yayasan, para ahli, dan jurnalis) memeberikan efek ‘’kepercayaan’’ pada global dari aksi-aksi mereka yang relatif jelas, yang terbaik. Kita kekurangan institusi yang efektif untuk memimpin banyak aktor-aktor kuat non-negara yang mempengaruhi kesehatan global hari ini.

Empat Fungsi dalam Sistem Kesehatan Global
Tiga tantangan pemerintah ini mengganggu performa dari sistem kesehatan global, yang harus dijalankan beberapa fungsi untuk mecapai tujuan-tujuan umum. Disini kami menjelaskan 4 fungsi kunci dari sistem kesehatan global dan dengan singkat mengilustrasikan hal-hal dimana tantangan kepemerintahan dapat menghambat upaya untuk membawanya keluar. 

Fungsi pertama yaitu produksi perangkat bagi masyarakat global, terutama perangkat-perangkat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Contoh-contoh meliputi alat-alat bagi standarisasi internasional (misal:  the International Classification of Diseases), panduan mengenai praktek terbaik (misal: the WHO Model List of Essential Medicines), penelitian dan pengembangan teknologi terbaru, dan analisa perbandingan, aturan evaluasi dan program dengan kecenderungan pada desain dan implementasi. Produksi perangkat bagi masyarakat global membutuhkan sumber daya yang cukup dan berkelanjutan, yang bisa saja sulit untuk dikembangkan ketika negara berdaulat dapat diuntungkan dengan investasi yang dibuat oleh yang lain tanpa ada sedikitpun kontribusi dari negara berdaulat tersebut (situasi tersebut dikenal dengan sebutan ‘free-riding’) Aturan kepemerintahan yang efektif diantara negara berdaulat, seperti pendanaan inti untuk WHO atau instrumen hukum mengikat, mungkin dibutuhkan untuk mengatasi masalah ‘free-rider’ dan menjamin cukupnya produksi dari perangkat masyarakat global.

Fungsi kedua yaitu manajemen eksternalitas untuk mencegah atau mengurangi efek negatif kesehatan, dimana situasi-situasi atau keputusan-keputusan berasal dari satu negara yang mungkin juga dimiliki oleh negara lain.  Itu mencakup penyebaran instrumen (misal: sistem pengawasan, mekanisme koordinasi, dan saluran berbagi informasi) yang sangat penting untuk mengontrol peralihan risiko-risiko an menjamin respon tepat pada wabah yang menyebar lintas batas (misal: obat-obatan terlarang, pandemik, polusi lingkungan, dan iklan yang memperlihatkan produk tidak sehat seperti rokok). Bagaimanapun, kedaulatan dan mekanisme akuntabilitas yang lemah membuat manajemen eksternalitas menjadi sulit. Sebagai contoh, pemerintah dapat menunda pengungkapan wabah penyakit karena takut dampak ekonomi atau bisa menolak untuk memperketat peraturan tentang industri yang mencemari udara atau air yang mengalir ke negara tetangga. Pada contoh-contoh tersebut, tidak terdapat badan supranasional dengan otoritas untuk menghentikan satu pemerintahan dari eksternalitas negatif yang ditimbulkannya.

Fungsi ketiga yaitu mobilisasi solidaritas global, yang telah menjadi fokus utama dalam pendekatan traditional terhadap kesehatan global, lebih banyak melalui pemberian bantuan. (Kita menggunakan terminologi ‘’solidaritas’’ dalam konteks teori sosiologi klasik, daripada berbagai ideologi politik khusus) Kebutuhan pada fungsi ini timbul dari distribusi yang tidak merata, baik itu mengenai masalah kesehatan dan sumber daya untuk mengatasinya. Konsep luas tentang solidaritas melingkupi subfungsi utama; bantuan kemanusiaan untuk menyediakan penyembuhan saat bencana alam atau yang diciptakan manusia itu sendiri; dan lembaga yang terdisposisi,  dimana komunitas global mengambil peran untuk memproteksi hak bagi sebagian kelompok (misal: populasi yang tak punya tempat tinggal atau minoritas) ketika pemerintah tidak  sedia atau mampu untuk mengatasinya.  

Terdapat kasus yang jelas bagi solidaritas global ketika sistem kesehatan dari negara secara kronis tidak mampu mengatasi kebutuhan dari populasi atau ketika itu secara akut kewalahan akibat krisis. Bagaimanapun, membawa fungsi ini sangat sulit dalam sistem negara berdaulat dengan beberapa mekanisme akuntabilitas. Sebagai contoh, jika sasaran negara ketika komunitas global mengambil sebuah kepentingan yang ada pada kelompok marjinal atau jika itu memilih untuk tidak berkontribusi untuk usaha-usaha pertolongan kemanusiaan internasional, terdapat beberapa pilihan agar negara berbuat sebaliknya. Bahkan jika sebuah negara komit untuk menyediakan bantuan pengembangan, terdapat beberapa mekanisme akuntabilitas jika hal itu dikhianati.

Fungsi keempat yaitu penatalayanan, yang menyediakan petunjuk strategi utuh pada sistem kesehatan global agar semua fungsi lain dapat bekerja dengan baik. Penatalayanan mencakup subfungsi berikut: rapat untuk negosiasi dan pembentukan konsensus (misal: kerangka aturan seperti  ‘Health for All’ lewat layanan medis utama), pengaturan prioritas (misal: diantara kategori bencana atau strategi intevensi),  pengaturan cara dalam mengatur banyaknya dimensi dalam kesehatan yang saling terhubung (misal: lewat the Framework Convention on Tobacco Control) evaluasi peran dan aksi untuk menjamin akuntabilitas mutual, dan advokasi kesehatan lintas sektor. Subfungsi terakhir ini membutuhkan aktor-aktor sehat untuk mengatur tantangan sektoral dengan berkaca pada advokasi efektif untuk pertimbangan kesehatan dalam arena kebijakan lain yang mempengaruhi kesehatan global. Penatalayanan membutuhkan kepemimpinan yang terpercaya, proses yang kredibel dan legitimasi, dan cukupnya ruang politik untuk memproteksi kesehatan publik  dalam menghadapi kepentingan kuat yang saling berkompetisi.Namun dari kesemua faktor ini dapat rusak jika mekanisme untuk akuntabilitas lemah atau ketika negara berdaulat lebih cenderung ada kepentingan sempit pribadi daripada kesehatan global.

Implikasi Kebijakan
Perkuatan sistem kesehatan global akan membutuhkan manajemen kuat akan tantangan kepemerintahan untuk menjamin fungsi-fungsi kunci bekerja. Ini juga akan memerlukan peningkatan kejelasan mengenai aktor mana yang harus melakukan fungsi tertentu untuk menghindari situasi di mana ada tumpang tindih yang tidak efisien pada beberapa fungsi sementara yang lainnya diabaikan. Konsensus mengenai fungsi inti dari setiap peran harus menentukan pengaturan institusi: bentuk harus mengikuti fungsi. Usaha keras ini telah menjadi lebih mendesak mengingat perlambatan dalam pendanaan untuk kesehatan global.

Pada debat terkini mengenai reformasi WHO, perhatian seharusnya tertuju pada fungsi-fungsi performa institusi ini dalam sistem kesehatan global yang lebih besar dan tantangan kepemerintahan yang harus teratasi untuk ituagar mereka bekerja dengan sukses. Sebagai contoh, WHO memainkan peran unik dan tidak tertempatkan dalam menyediakan perangkat khusus masyarakat global dan memenuhi lebih banyak elemen dalam fungsi penatalayanan.  Pekerjaan inti ini harus diproteksi dan diperkuat di setiap perubahan bentuk didalam institusi. Terfokus pada penatalayanan kuat akan membantu mengatasi tantangan sektoral, khuusnya dengan mengembangkan kompetensi paling kuat pada WHO dan lembag-lembaga lain untuk advokasi kesehatan lintas batas.

Tantangan kepemerintahan ini bukanlah hal baru. Dekade yang lalu telah terlihat arena kesehatan yang dapat menjadi lahan subur bagi inovasi institusional. Sebagai contoh, terdapat usaha-usaha untuk memperkuat akuntabilitas dan legitimasi lewat aturan pembuat kebijakan formal untuk peran-peran yang lebih luas.  Dewan yang mengatur the GAVI Alliance, UNITAID, and the Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis, and Malaria berisikan representatif non-negara, seperti organisasi masyarakat sipil, komunitas orang-orang yang terkena target bencana, dan yayasan, merefleksikan sebuah usaha pada kepemimpinan yang inklusiv. Selanjutnya, norma global pada kekayaan intelektual telah berkembang menjadi sangat sensitif untuk peduli pada akses obat-obatan, sebagai  dukungan kesehatan utama yang telah menerima berbagai pengaruh dari pasar pembuat kebijakan.

Bagaimanapun, inovasi membanggakan ini tetap terbatas pada beberapa institusi dan sebagian besar masih dalam tahap pertumbuhan. Sistem kesehatan global masih terlumpuhkan oleh tantangan struktural kepemerintahan yang telah dipresentasikan disini. Susunan kepemerintahan global inovatif harus dilanjutkan untuk di tes, dievaluasi, diperbaiki, dan (jika berhasil) direplikasi. Penelitian ketat dan analisa dari pencapaian dan kegagalan pada eksperimen terdahulu dalam susunan kepemerintahan  sangat dibutuhkan dan pantas menerima perhatian lebih dari komunitas akademis. Pemimpin pemerintahan, institusi multilateral, organisasi masyarakat sipil, firma, yayasan, dan peran-peran berpengaruh lainnya harus menemukan susunan kepemerintahan yang baru yang lebih efektif, adil, dan bertanggung jawab.

Tantangan kepemerintahan akan terus berlanjut untuk mempersulit usaha-usaha terbaik kita dalam merespon hal-hal mendesak, rumit, dan masalah kesehatan global. Berbagai usaha untuk memperkuat sistem kesehatan global akan membutuhkan pengakuan dan manajemen dari tekanan-tekanan ini agar sistem dapat lebih baik menghadapi realitas yang saling terhubung di abad 21.

Menghadapi Ancaman yang Muncul – Akselerasi Ketersediaan Terapi Medis

Oleh: Luciana Borio, M.D., Edward Cox, M.D., M.P.H., and Nicole Lurie, M.D., M.S.P.H.

Penyakit menular yang muncul atau kembali muncul mengancam nyawa  semakin menginspirasi kebutuhan-kebutuhan untuk sebuah novel, seringnya terapi yang tidak di tes. Masalah terbaru tentang transmisi dari Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) di Asia menekankan kebutuhan evaluasi cepat terapi investigasi sepanjang wabah berlangsung, mengidentifikasi mereka yang benar-benar bermanfaat bagi pasien , dan melindungi terhadap mereka yang membahayakan. 

Walaupun adanya peningkatan pada penelitian terhadap hewan yang diikuti oleh tahapan uji coba klinis berfungsi dengan baik bagi banyak terapi, proses tersebut mungkin berjalan dengan sangat lambat sepanjang darurat kesehatan publik. Kita mengusulkan dibentuknya sebuah paradigma baru untuk mengakselerasi evaluasi pada investigasi terapi-terapi sepanjang keadaan darurat untuk menjamin terapi-terapi berjalan dengan aman dan efektif menjangkau pasien sebisa mungkin.


Menghadapi Ancaman yang Muncul – Akselerasi Ketersediaan Terapi Medis


Pendekatan utama untuk menampung wabah yang menimbulkan penyakit menular berisikan pengukuran standar kesehatan publik, seperti mengidentifikasi dan mengisolasi orang yang terinfeksi,  mencatat kontak yang mereka lakukan untuk mendeteksi penularan selanjutnya, dan menjaga kontak dan tenaga medis dari penularan. Dukungan layanan medis umum untuk orang-orang yang terinfeksi sangatlah penting, selain menggunakan bukti perawatan-perawatan khusus. Ketika perawatan sangat minim, klinik secara umum mencoba terapi-terapi berdasarkan  pengalaman dari penyakit-penyakit lainnya (biasanya berdasarkan mekanisme aksi yang telah di dalilkan) yang diharapkan mendapatkan hasil yang diinginkan. Sebagai contoh, sepanjang tahun 2003, wabah dari SARS,  beberapa penelitian kecil memperlihatkan penggunaan interferon, ribavirin, steroids, dan  convalescent plasma.

Sayangnya, ketidakmampuan untuk mengimplementasikan dengan baik uji coba yang telah didesain menghalangi berbagai bukti jelas dari manfaat-manfaat, dan beberapa evaluasi memberi kesan adanya bahaya. Sepanjang tahun 2009 wabah influenza H1N1, diangap tidak layaknya pembentukan studi klinis multisite untuk menginvestigasi terapi sepanjang keadaan darurat. Peramivir, obat infuenza berbentuk anti virus intravena dalam pengembangan klinis, yang tersedia di United States under Emergency Use Authorization (EUA) untuk mengatasi pasien khusus yang dirawat di rumah sakit.

Permintaan berlangsung cepat, hampir dari 1300 pasien sakit parah menerima obat. Sayangnya, tidak ada data akurat pada efektifitas dari penggunaan. Beberapa analisa memperlihatkan bahwa kematian yang meningkat diantara pasien mengkonsumsi peramivir, walaupun penemuan tersebut memperlihatkan biasnya masalah (jika pasien yang mengkonsumsi peramivir dipastikan ‘orang yang sakit’ cara-cara tersebut tidak mudah diukur). Uji coba klinis kelanjutan tidak memperlihatkan adanya manfaat atau peningkatan kematian yang dihubungkan dengan peramivir pada pasien yang dirawat.

Menciptakan Kerangka Risiko Kesehatan Global

Oleh: Victor J. Dzau, M.D., and Judith Rodin, Ph.D.

Menjangkitnya Ebola di Afrika Barat secara tragis memperlihatkan cacatnya sistem kesehatan global. Tidak berfungsinya struktur pemerintahan – didalam dan diantara instititusi dan sektor-sektor – menghambat upaya-upaya respon. Sumber keuangan dan sumber daya manusia lambat tiba dan tidak mencukupi, yang biasanya terjadi saat krisis kemanusiaan. Pengawasan dan sistem informasi lainnya tidak berjalan sebagaimana adanya. Personel layanan kesehatan mempertaruhkan nyawa untuk menyediakan bantuan, dan banyak dari mereka mati. Kebudayaan lokal tidak menghormati, dan tidak percaya pada sistem kesehatan yang terkendali. Industri privat meraup untung sedikit untuk secara proaktif mengembangkan produk-produk yang ‘menyelamatkan nyawa, dan ketika itu tetap dilaksanakan, regulasi-regulasi ketat dan koordinasi buruk menghalangi test-test dan penyebaran. Kegiatan terus berlangsung, dan hasilnya penyebaran Ebola telah membuat bencana kesehatan, ekonomi, dan efek-efek sosial di Guinea, Liberia, Sierra Leone dan daerah-daerah disekitarnya.

Menciptakan Kerangka Risiko Kesehatan Global

Jelas, penyatuan kerangka untuk mengatur hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan publik secara global sangatlah diperlukan. Meskipun sebelumnya wabah-wabah berimbas secara signifikan. Seperti HIV, influenza, dan sindrom pernafasan akut (SARS), memperlihatkan banyak kelemahan-kelemahan, kebijakan-kebijakan politik untuk memperbaharui kerangka kesehatan publik global telah gagal. Hasilnya, tidak terhitung nyawa yang hilang dan milyaran dolar dalam kehancuran ekonomi semakin berdampak.  Situasi seperti ini sangat perlu untuk ditindaklanjuti, dan membutuhkan kepemimpinan dari tingkat tertinggi.

Kita tidak menginginkan krisis epidemik lainnya menjadi bencana yang menyeluruh. Komisi independen, multinasional dalam Global Health Risk Framework for the Future telah dibentuk untuk merekomendasikan arsitektur global yang lebih efektif untuk melonggarkan pengelolaan terhadap penyakit epidemik menular. U.S. National Academy of Medicine (awalnya the Institute of Medicine) merupakan kepaniteraan untuk komisi ini.

The Global Health Risk Framework (GHRF) berinisiatif akan membuat pelatihan-pelatihan mengenai wabah Ebola dan wabah-wabah berbahaya lainnya untuk mengembangkan sebuah kerangka menyeluruh dalam meningkatkan respon kita terhadap ancaman kesehatan publik dunia di masa depan. Komisi akan secara ketat menganalisa pilihan-pilhan untuk meningkatkan kepemerintahan, keuangan, daya tahan sistem layanan, dan penelitian dan pengembangan untuk keamanan sistem kesehatan global. Untuk menumbuhkan kepercayaan internasional dengan berbagai macam tingkatan pemerintahan, warga sipil, akademisi, dan industri, Komisi bermaksud untuk menjaga kerangka dari pengaruh politik atau kepentingan satu negara atau organisasi.

18 anggota komisi mempunyai pengalaman di kepemerintahan kesehatan gobal, mobilisasi tenaga kerja, keuangan global, beserta bisnis reasuransi, ekonomi, dan dan kerjasama publik-swasta; manajemen informasi dan pengawasan bencana; respon kemanusiaan dan pandemik; dan penelitian, pengembangan, kepemilikan, dan distribusi. Karena persiapan dan respon akan wabah membutuhkan lebih dari keahlian medis, komisi juga berisikan pengacara, bankir, eksekutif pertambangan dan lain-lain. Untuk memastikan keindependenan dari perkumpulan, anggota komisi disaring lewat konflik kepentingan, bukti-bukti koleksi dan analisa harus transparan, dan laporan akan secara ketat dilihat untuk direview.

Sebuah kelompok pengawasan internasional akan mengarahkan langkah awal dan menentukan ruang lingkup penelitian, menyetujui kontrak Komisi dan proses prakarsa , mengembangkan pedoman untuk laporan proses review, dan membantu penyebaran . Langkah awal juga berisikan kelompok perencanaan alur kerja yang akan menelaah persiapan-persiapan untuk pengumpulan informasi lokakarya publik, melibatkan para ahli untuk membenahi kepemerintahan dalam hal  kesehatan global , pembiayaan untuk keadaan darurat kesehatan masyarakat , sistem pertahanan kesehatan , dan penelitian dan pengembangan produk medis .

Alur kerja ‘pemerintah untuk kesehatan global’ akan dimuai dengan sebuah ulasan dari tanggungjawab yang berlaku dan kendala-kendala di negara, institusi daerah, The World Health Organization (WHO), dan agensi yang berhubungan dengan United Nations (UN) lainnya, juga the International Health Regulations (IHR), dan penilaian dari perubahan-perubahan potensial menuju kerangka manajemen internasional yang akan memastikan kemampuan respon yang kuat terlepas dari konteks lingkungan. Cara-cara yang mungkin untuk membaharui atau memperkuat sistem pada WHO dan UN agar ebih efektif dalam merespon darurat kesehatan publik — seperti mengembangkan panduan-panduan untuk aturan organisasi non-kesehatan, membentuk mekanisme untuk memobilisasi tenaga kerja kesehatan publik, mengembangkan jaringan daerah yang kuat yang akan memberikan informasi dan respon-respon cepat, dan menciptakan pusat komando nasional — juga dapat dipertimbangkan.

Pembiayaan alur kerja akan dimulai dengan penilaian pada bagaimana keuangan global dalam merespon ancaman pandemik  dapat diatasi di awal atau cepat ditindaklanjuti, darimana uang berasal, dan bagaimana membelanjakannya. Kelompok tenaga kerja akan mengevaluasi aturan Bank Dunia yang ditawarkan Pandemic Emergency Financing Facility, yang akan mengatur respon keuangan internasional pada pandemik-pandemik — khususnya, bagaimana fasilitas memungkinkan penyebaran cepat dan pemberian upah cepat pada tenaga medis dan meminimalisasi waktu transaksi pada perbelanjaan lainnya. Penting dalam diskusi ini mengenai sektor swasta yang bermain, terutama industri  reasuransi, dalam penyatuan resiko pada darurat global. Lokakarya pembiayaan akan memperdalam kemungkinan fungsi tak tertulis pada bank, penjamin, dan rumah investasi dan menganalisa bagaimana mereka memudahkan pembiayaan cepat pada sebuah kasus epidemik dan mengontrol biaya pada respon-respon, berisikan biaya pengembangan obat baru dan vaksinasi. Pembiayaan pada sistem pengawasan untuk mematuhi IHR juga dipertimbangkan.

Dalam alur kerja yang terfokus pada sistem pertahanan kesehatan, pendekatan optimal untuk pencapaian efektif, daya tahan, dan sistem kesehatan berkelanjutan pada satu negara juga dipertimbangkan. Komponen-komponen yang berkali lipat pada sistem kesehatan akan ditindaklanjuti, berisikan pengawasan dan sistem informasi kesehatan; cakupan kesehatan universal; kapasitas tenaga kerja; infrastruktur sistem kesehatan; komunitas, daerah, dan perjanjian kerjasama global; koordinasi jalannya pasokan dan manajemen; dan bagaimana komponen-komponen ini saling terhubung dan terkoordinasi untuk membentuk sistem pertahanan kesehatan.

Pertimbangan lain berisikan pilihan-pilihan dalam peningkatan hubungan antara sektor kesehatan, sektor lainnya (seperti pertanian, pendidikan, dan perdagangan), dan komunitas; memperkuat sistem pengawasan sindromik untuk memungkinkan laporan dan respon cepat; peningkatan pendidikan dan latihan pada tenaga medis, pemimpin komunitas, dan masyarakat; dan memanfaatkan sistem dan sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan lonjakan dan kemampuan. Hal ini akan dieksplorasi dalam konteks usaha-usaha yang termasuk IHR, Post 2015 Hyogo Framework for Disaster Risk Reduction, the Global Health Security Agenda, Health in All Policies initiatives, and the Sustainable Development Goals.

Pada alur kerja penelitian produk medis dan perkembangannya, ahli-ahli yang berpartisipasi akan meneliti masalah-masalah sekitar kepastian kapasitas global dalam penelitian yang dituju dan juga pengembangan, pemilikan, dan  penyaluran pada penanggulangan dan diagnosa. Mereka mungkin mengeksplor kebutuhan pada perencanaan global untuk menyeimbangkan dan memperkuat sistem regulasi, proses, dan aturan-aturan baku; model pada kerjasama privat-publik dan organisasi nonpemerintah untuk mendorong penelitian cepat, pengembangan dan tambahan dan memperkuat mekanisme sektor swasta; model pembiayaan global yang menyediakan dana untuk penelitian dan pengembangan; kerangka etik dan standar metodologi pada produk yang aman dan manjur; dan investasi pada regulasi ilmu pengetahuan dan platform-platform yang multiguna untuk medorong pengembangan dan penyebaran yang cepat.


Di setiap alur kerja, para ahli yang terlibat mengumpulkan pandangan-pandangan berbeda pada berbagai aturan-aturan, yang akan diambil untuk penulisan ringkasan lokakarya. Komisi akan menyatukan data pada lokakarya, menggabungkan keahlian dari lebih 100 pemimpin pada bidang kesehatan. Ha itu akan mengembangkan sebuah perangkat menyeluruh dari rekomendasi-rekomendasi berdasarkan bukti yang tersedia, dengan tujuan utama penguatan sistem, mengurangi penderitaan, dan menyelamatkan nyawa. Komisi juga akan menggunakan informasi yang terkumpul lewat ahli konsultan, ulasan literatur, dan dan masukan publik untuk mengusulkan rencana kesiapan - dan - respon yang akan dibangun dan dikoordinasikan dengan upaya lain di bidang ini. Rencana ini akan diambil dalam laporan akhir yang diharapkan akan dirilis pada Desember 2015.


Agar efektif, aporan akan harus diposisikan untuk mendorong pemimpin kesehatan global untuk bertindak sesuai rekomendasi. The International Oversight Group bekerja lebih dekat dengan pembuat kebijakan untuk mengkoordinasi tersebarnya laporan. Rencananya adalah untuk mengutamakan komisi bekerja pada kegiatan-kegiatan utama dari UN, the World Health Assembly, dan negara yang tergabung dalam G7 dan G20, bertujuan agar berefk lebih baik diantara lingkup kesehatan. Utamanya, aksi pemimpin dunia akan menentukan persiapan internasional untuk masa depan pandemik dan bencana medis. Prakarsa GHRF harus menyediakan kesan, panduan berdasarkan bukti untuk keputusan-keputusan mereka. Krisis kesehatan dunia seperti wabah Ebola seharusnya tidak pernah terjadi lagi. Jika kita bersiap-siap mulai dari sekarang, kita bisa menghindari kehancuran ketika wabah Ebola selanjutnya terjadi.



Masa Depan Kesehatan Masyarakat

Oleh: Thomas R. Frieden, M.D., M.P.H.

Bidang kesehatan masyarakat bertujuan untuk memperbaiki kesehatan sebanyak mungkin orang, secepat mungkin. Sejak tahun 1990, rata-rata harapan hidup di Amerika Serikat meningkat lebih dari 30 tahun; 25 tahun dari tambahan ini diatributkan pada kemajuan kesehatan masyarakat. Secara global, angka harapan hidup meningkat dua kali lipat sepanjang abad 20, sebagian besar hasil dari pengurangan kematian anak yang dihubungkan pada perluasan layanan imunisasi, air bersih, sanitasi, dan program kelangsungan hidup anak.


Masa Depan Kesehatan Masyarakat


Kesehatan masyarakat terfokus pada persalinan normal – berapa bagian pada semua orang yang mendapatkan keuntungan dari intervensi yang sesungguhnya sangat bermanfaat. Peningkatan kesehatan membutuhkan kontribusi dari setiap sektor pada masyarakat, termasuk kehidupan sosial, ekonomi, lingkungan, transportasi, dan aturan-aturan lain yang mana pemerintah memainkan peran; keterlibatan masyarakat sipil; inovasi pada masyarakat dan sektor swasta; dan layanan medis dan program medis masyarakat. Walaupun kadang-kadang terdapat ketidakpercayaan dan ketidakhormatan antara layanan medis dengan bidang kesehatan masyarakat, adanya kepastian dan peningkatn interdependen; peningkatan kemajuan potensi kesehatan merupakan tantangan bagi kedua bidang tersebut.

Membentuk Piramida Kesehatan Masyarakat
Untuk memaksimalkan hasil, kesehatan masyarakat bekerja pada 5 level. Pada level pertama (dasar dari piramida) merupakan faktor-faktor sosial ekonomi seperti pendapatan, pendidikan, perumahan, dan kendaraan. Walaupun faktor-faktor ini bukan merupakan penyakit, baik itu kesehatan masyarakat ataupun layanan medis dapat terkena efek dari hal tersebut, sebagai contoh, lewat perlindungan asuransi kesehatan yang meminimalkan kemiskinan atau lewat pencegahan pada kehamilan remaja untuk meminimalkan kemiskinan jangka panjang.

Diatas faktor-faktor sosial ekonomi adalah intervensi kesehatan masyarakat tradisional yang merubah kontek penggunaan keputusan-keputusan utama pada pilihan-pilihan yang berhubungan dengan kesehatan (misalnya penyediaan air bersih). Pada level selanjutnya memperlihatkan pengawasan intervensi jangka panjang, seperti imunisasi, yang membutuhkan kegiatan yang berkelanjutan lewat sistem layanan medis. Selanjutnya adalah intervensi klinis membutuhkan jangka panjang, layanan harian, seperti kontrol tekanan darah. Level terakhir berisikan konseling dan pendidikan, seperti mendorong orang untuk mengkonsumsi makanan sehat dan secara fisik harus aktif. Tiap level sangatlah penting, namun intervensi pada dasar piramida secara umum mempengaruhi kesehatan lebih banyak orang, dengan biaya unit yang lebih rendah daripada yang berada di level atas.

Untuk meningkatkan hasil dari layanan klinis pada populasi kesehatan, perbaikan pada level ketiga dan keempat dibutuhakn implementasi yang lebih efektif. Kontrol tekanan darah, yang dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa daripada intervensi klinis lainnya, sukses hanya setengah dari orang-orang Amerika dari keseluruhan; hampir 90% pasien dengan darah tinggi yang tidak terkontrol mempunyai asuransi kesehatan dan sumber regular dari layanan, dan lebih dari 80% mempunyai kontak lebih dari sekali dengan sistem kesehatan setiap tahunnya. Untuk memaksimalkan kesehatan secara utuh, baik itu  penghubung maupun nonpenghubung ancaman penyakit untuk diatasi di Amerika Serikat dan secara global. Terdapat hubungan penting antara penyakit menular dan tidak menular: kebanyakan kasus pada kangker serviks dan banyak kasus pada kangker hati sekarang dapat ditanggulangi dengan vaksinasi; diabetes, obesitas, dan konsumsi rokok dan alkohol meningkatkan kemungkinan terkena kangker dan penyakit menular. Kesehatan Amerika dan global juga erat kaitannya, seperti wabah Ebola dan wabah pernafasan akut (MERS) dan penyebaran resistensi obat membuatnya terlihat jelas. Bagaimanapun, hal ini berguna untuk memberikan pilahan pertimbangan-pertimbangan untuk mengatasi penyakit menular dan tidak menular. 

Penyakit Menular di Amerika Serikat
Meskipun terdapat kemajuan dalam beberapa abad ini, Amerika Serikat dihadapkan pada tantangan menghadapi penyakit menular. Infeksi Humman Immunodeficiency Virus (HIV), infeksi virus hepatitis C, bakteri tahan-obat, layanan medis (yang dihubungkan dengan infeksi), dan influenza dan pneumonia telah membunuh lebih dari 100,000 orang di Amerika Serikat setiap tahunnya. Meningkatnya bakteri tahan-obat, meningkatnya faktor-faktor pendukung seperti diabetes dan obesitas, meningkatnya populasi, tingginya kompleksitas pada intervensi medis membuat penanganan penyakit menular secara meningkat sangat penting dan sangat menantang. Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan kobinasi dari kemajuan teknologi, sistem klinis dan administratif yang lebih efektif, dan komitmen politis untuk memberikan pencegahan dan penanganan. 

Pada sudut pandang kesehatan masyarakat, sebuah sistem klinis yang efektif mempunyai 5 karakter utama: konsistensi, terfokus pada pasien, layanan berbasis tim, sistem informasi -berbasis registrasi, dan perbaikan berkelanjutan pada perawatan dan penyampaian. Poin-poin utama ini dapat membantu sistem klinis mengatasi ancaman penyakit menular lewat standarisasi layanan, intervensi yang meningkatkan kepatuhan pasien, pendekatan berbasis tim dalam layanan (termasuk penatalayanan program rumah sakit), monitor ketat pada hasil, dan perbaikan berkelanjutan pada deteksi, perawatan dan pencegahan. Standarisasi dan layanan berbasis tim dapat meningkatkan angka vaksinasi dan menurunkan penggunaan resep antibiotik yang tidak perlu atau kelebihan antibiotik. Pendekatan berbasis registrasi, berpotensi untuk meningkatkan proporsi dari pasien dengan infeksi HIV yang secara efektif ditanggulangi dari rata-rata 40 % atau kurang di Amerika Serikat. Koordinasi antara fasilitas layanan medis dan departmen kesehatan masyarakat dapat secara substansial mengurangi penyebaran bakteri tahan-obat. 

Kemajuan teknologi memberikan kesempatan-kesempatan baru untuk penaggulangan penyakit menular. Hal ini meliputi skala besar, peningkatan keseluruhan genom, yang dapat memperbaiki identifikasi pada organisme, bakteri, dan kumpulan infeksi dan menguraikan efek microbiome pada kesehatan. Teknologi terbaru melengkapi dan meningkatkan namun tidak menghilangkan fungsi pusat epidemiologi.

Penyakit Menular diseluruh Dunia
Beberapa dekade silam telah terjadi kemajuan substanial dalam penanganan beberapa penyeakit menular secara global. Angka rata-rata kematian yang diakibatkan oleh AIDS, tuberkulosis, dan malaria telah menurun secara substansial. Penyakit tropis seperti filariasis bisa dikontrol. Polio dan penyakit cacing guinea hampir diberantas secara luas. Program vaksinasi mencegah lebih dari kematian 2 juta orang setiap tahun pada anak-anak dibawah 5 tahun. Walaupun mungkin 1,5 kematian lainnya dapat ditangkal jika program yang dilaksanakan diperluas dan vaksinasi baru dikembangkan.

Wabah ebola yang dimulai di Afrika Barat pada tahun 2014 memperlihatkan sekali lagi bagaimana lemahnya deteksi bencana dan kontrol di tempat yang tidak terjamah dimanapun. Secara teori, kontrol ebola sangatlah mudah. Program harus menemukan, mengisolasi, dan perawatan pada orang-orang yang terinfeksi, menganalisa kontak-kontak, dan dengan aman membakar jasad terinfeksi yang telah mati. Tantangan di Afrika Barat telah digalakan dengan kegiatan-kegiatan di komunitas tanpa listrik dan air bersih, tidak ada internet atau handphone, sebagian besar dari masyarakat yang buta hurup dan mempercayai pemerintah yang tidak mempunyai layanan kesehatan modern dan hampir tidak mempunyai infrastruktur kesehatan sama sekali.

Wabah ebola memperlihatkan tiga pelajaran penting. Pertama, setiap negara harus mempunyai fungsi utama kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi ancaman ketika itu muncul ke permukaan, hentikan dengan cepat, dan cegah kapanpun dan dimanapun. Tujuan dari the Global Health Security Agenda yaitu untuk memperkuat kapasitas setiap negara, berisikan pelatihan epidemiologi, laboratorium berkualitas tinggi, sistem pengawasan bencana tepat dan akurat, dan tim cepat tanggap.

Kedua, ketika kaspasitas nasional telah kewalahan, dunia mesti bisa untuk bergerak dengan segera dan dengan meyakinkan. Wabah penyakit merupakan masalah global. WHO dan Outbreak Alert and Response Network dibutuhkan untuk memperkuat kapasitas respon global pada epidemiologi, keahlian laboratorium, layanan klinis, logistik, dan anthropology, dan disiplin ilmu lainnya untuk kontrol penyakit-penyakit. Respon di tiap-tiap negara dapat dengan cepat, lebih efisien, dan lebih awet ongkos daripaa usaha global namun jika sistem dalam penggunaan harian dapat dengan cepat ditingkatkan dalam keadaan darurat.

Ketiga, kurangnya pencegahan infeksi yang efektif dan kontrol di rumah sakit dan fasilitas layanan lainnya merupakan kerentanan utama. Karena infeksi Ebola, MERS, dan SARS biasanya mengakibatkan sakit parah atau kematian seminggu setelah terkena, keberadaan dan penyebaran dari infeksi ini bisa terlihat.  Namun untuk tuberkulosis, penyakit yang diakibatkan oleh organisme tahan-obat, infeksi Clostridium difficile, measles, dan penyakit-penyakit lainnya yang secara rutin menyebar di setiap fasilitas layanan medis. Setiap negara membutuhkan sistem kuat untuk mendorong, koordinasi, dan kontrol infeksi di fasilitas kesehatan. Layaknya fasilitas membutuhkan staf yang bekerja full-time yang berdedikasi memonitor dan memperbaiki kontrol infeksi, dan kepemimpinan fasilitas dibutuhkan untuk sepenuhnya mendorong staf tersebut.

Penyakit Kronis di Amerika Serikat
Konsumsi rokok masih menjadi sebab utama kematian di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.  Angka rata-rata perokok di Amerika berkurang, meskipun perlahan-perlahan. Penyuluhan berhenti merokok dan layanan merupakan intervensi klinis yang efektif, namun intervensi kesehatan masyarakat, berisikan pajak tembakau, perluasan ruang bebas rokok, kampanye anti-rokok pada iklan, pengurangan adegan merokok di film dan televisi, dan peningkatan usia beli 21 tahun, dapat mengurangi angka perokok lebih banyak. Dalam 3 tahun pertama, “Tips from Former Smokers” kampanye periklanan dari Centers for Disease Control and Prevention menolong kurang lebih 300,000 perokok berhenti merokok dan menolong kurang lebih 50,000 nyawa, total $500 biaya yang terselamatkan per perokok yang berhenti, $400 setiap tahun dari nyawa yang terselamatkan, dan kurang dari $3,000 per nyawa yang terselamatkan. Peraturan akan zat racun dan adiktif pada rokok berdedikasi untuk mengurangi bahaya tembakau namun menghadapi oposisi tertentu dari industri tembakau.

Perbaikan layanan penyakit jantung, kontrol khusus darah tinggi, daat menyelamatkan jauh lebih banyak nyawa daripada intervensi klinis lainnya namun hal tersebut membutuhkan perbaikan substansial pada level ke empat pada piramida. Implementasi lebih baik pada ‘’ABCS’’ – konsumsi aspirin harian bagi orang-orang dengan risiko tinggi, kontrol darah tinggi, manajemen koesterol, dan berhenti merokok – dapat menyelamatkan 100,000 nyawa setiap tahunnya di Amerika Serikat jika rata-rata dari penggunaan layanan klinis menyentuh orang-orang yanng menerima sistem performa efektif. Setiap 10 % peningkatan angka pada orang-orang yang dengan efektif diobati penyakit darah tingginya akan mencegah tambahan 14,000 kematian – dampak lebih besar daripada intervensi yang telah di analisa.   Secara nasional, hanya setengah dari orang dewasa dengan hipertensi yang dibawah kontrol, naik kurang lebih 40 % sejak 15 tahun yang lau. Namun sistem kesehatan seperti Kaiser Permanente Northern California dan komunitas-komunitas seperti Minneapolis–St. Paul telah meningkat angka kontrol 70 % hingga 80 %.

Beberapa performa terbaik dari sistem kesehatan di Amerika Serijat – Geisinger, North Shore, dan yang lainnya, data terperiksa dari catatan kesehatan elektronik dan menemukan hampir 3 orang dengan tingkat pembacaan tinggi tidak pernah berkata dirinya memiliki tekanan darah tinggi, sangat sedikit yang dirawat. Penyelidik mengidentifikasi dan merawat pasien dengan pembacaan  tingkat tekanan darah dan menciptakan pengingat otomatis untuk menemukan dan mengatasi pasien yang tidak dapat dimasukkan dalam denominator untuk ukuran kualitas klinis.

Konsumsi sodium kadar tinggi merupakan faktor utama ternyadinya hipertensi, dan orang-orang Amerika mengkonsumsi rata-rata 3500 mg sodium setiap harinya, jauh lebih banyak daripada yang direkomendasikan. Pengurangan rata-rata konsumsi sodium dengan kadar 1/3 menyelamatkan hingga 500,000 nyawa dan $100,000 milyar pada pembiayaan kessehatan selama 10 tahun. Karena kandungan sodium pada makanan kalengan dan restoran menempatkan pengurangan konsumsi diantara personal atau jangkauan klinis, gerakan sangat dibutuhkan pada tingkat masyarakat, seperti memiliki program dengan produsen makanan dan restoran untuk secara konstan mengurangi kandungan sodium.

Di Inggris, industri awalnya menolak tuntutan pemerintah untuk secara sukarela mengurangi kandungan sodium namun akhirnya mengurangi kadar natrium dalam banyak kategori makanan 14 hingga 36 % dalam 2-3 tahun – mencapai 20 % pengurangan pada roti antara 2001 dan 2011 dan 57 % pengurangan pada sereal sarapan pagi antara 2004 dan 2011. Rata-rata konsumsi sodium di Inggris jatuh hingga 15 % antara 2003 dan 2011, dan terdapat pengurangan substansial pada angka tekanan darah, 40 % pengurangan pada angka kematian yang diakibatkan serangan jantung, dan 42 % pengurangan angka kematian pada stroke, lewat pengurangan konsumsi sodium diperkirakan ¾ dari 1/3 angka kematian bisa direduksi.

Walaupun kenaikan cepat terlihat pada penderita obesitas sejak 1970 tampaknya telah merata, obesitas dan berat badan berlebih tetap menjadi masalah serius di Amerika Serikat. Peningkatan aktivitas fisik dan perbaikan nutrisi merupakan kunci untuk pencegahan dan kontrol obesitas, dan aturan yang merubah lingkungan agar lebih menekankan konsumsi sehat dan aktivitas fisik regular lebih mudah, aman, dan lebih atraktif agar berjalan lebih efektif.

Penyakit Kronis di seluruh Dunia
Bahkan pada negara-negara dengan pendapatan rendah, penyakit kronis dan kecelakaan sekarang membunuh dua kali lipat lebih banyak orang seperti penyakit menular, dan rata-rata lebih tinggi daripada mereka yang hidup di negara-negara dengan pendapatan tinggi. Sebagai pengecualian di sub-sahara Afrika, walaupun penyakit kronis meningkat disana juga. Populasi paling sehat akan meningkatkan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan, dan kolaborasi efektif untuk pengimplementasian program yang mengatasi penyakit-penyakit ini dapat memberikan pelajaran penting bagaimana menanggulangi penyebab utama ketidakmampuan pencegahan dan kematian prematur.

Rokok membunuh lebih dari 6 juta orang per tahun – lebih mematikan dari HIV, tuberkulosis, dan kombinasi malaria, dan hampir 80 % dari kematian-kematian ini terjadi pada negara-negara dengan pendapatan menengah kebawah. Tanpa aksi nyata, konsumsi rokok akan membunuh lebih dari 1 miliar orang pada abad ini.  Bloomberg Philanthropies, bekerjasama dengan Bill and Melinda Gates Foundation dan bantuan WHO dan beberapa negara-negara, telah memperluas rekomendasi dari WHO yaitu MPOWER strategi pada beberapa tahun terakhir. Usaha-usaha ini diharapkan mencegah lebih dari 7 juta kematian pada 41 negara yang secara keseluruhan terimplementasi paling tidak satu aturan MPOWER antara tahun 2007 dan 2010, dan imbasnya diharapkan untuk secara dramatis meningkat di masa depan. Bagaimanapun, banyak yang harus dilakukan untuk mengurangi penggunaan rokok.

Hipertensi merupakan salahsatu penyakit yang membunuh lebih banyak orang secara global daripada konsumsi rokok – lebih dari 9 juta orang per tahun. Tekanan darah tidak serta merta meningkat karena meningkatnya umum, jika konsumsi sodium, aktivitas fisik, dan faktor-faktor lainnya berada pada lingkup kesehatan. Bagaimanaun, bahkan lewat intervensi komunitas luas yang efektif, adanya kebutuhan penting pada layanan hipertensi. Dewasa ini, hanya satu dari tujuh orang dengn hipertensi yang tidak dibawah kontrol. Fungsi perbaikan pada level keempat paa piramid, yang termasuk protokol standarisasi yang menyederhanakan ketersediaan, penyaluran, dan penggunaan obat-obatan utama untuk tekanan darah dan membolehkan tugas-tugas didelegasikan oleh perawat dan staf nonmedis, akan menyelamatkan jutaan atau lebih banyak nyawa di seluruh dunia setiap tahunnya; pengurangan konsumsi sodium yang dibarengi rangkaian perawatan akan menyelamatkan lebih banyak.

Banyak terjadi di seluruh dunia, kecelakaan sepeda motor kini menjadi penyebab utama kematian dengan rentang umur 15-29. Campur tangan kesehatan masyarakat pada leve terendah pada piramid sangat efektif, murah, dan awet pembiayaan. Seperti intervensi yang berisikan pengurangan ijin mengemudi dengan level alkohol tinggi dan implementasi penghentian arus lalu lintas secara random untuk mereduksi mengendara sambil mabuk; peningkatan penggunaan sabuk pengaman, sabuk pengaman khusus anak, dan penggunaan helm; mendukung peningkatan pajak pada alkoho; dan reduksi dan penegakan batas kecepatan.  Perbaikan jalan dan kendaraan juga meningkatkan keamanan dan mereduksi kecelakaan dan kematian. Aturan-aturan dibutuhkan pelaksanaan yang efektif, yang mana sangat kurang di berbagai belahan dunia.

Aturan Pemerintah
Pemerintah yang cepat tanggap dapat memastikan orang-orang bertanggungjawab pada kesehatannya masing-masing, dan juga mengadakan layanan kesehatan publik yang merubah pilihan-pilihan yang ada dan membuatnya lebih mudah bagi orang-orang agar tetap sehat.  Aksi utama pada kesehatan masyarakat melakukan salah satu dari tiga hal, semuanya sekarang diterima dengan baik namun awalnya sering dianggap kontroversial. Pertama yaitu mendukung terbuka dan bebasnya informasi – seperti hukum periklanan berdasarkan fakta dan panel fakta nutrisi. Kedua yaitu memproteksi orang-orang dari bahaya yang disebabkan oleh orang lain – contohnya, dengan deteksi makanan tercemar, melarang pengemudi dibawah kendali alkoho, dan memproteksi pekerja dan masyarakat dari rokok-rokok palsu. Legalisasi dan perubahan aturan pada bidang ini keduanya merefleksikan dan akselerasi perubahan pada norma sosial. Ketiga yaitu implementasi intervensi  sosial ketika seseorang tidak dapat dengan efisien atau  efektif memproteksi kesehatannya sendiri  lewat aturan perintah resmi vaksinasi, regulasi kebersihan udara, kebersihan air, mikronutrien fortifikasi makanan, dan eliminasi adanya timah pada cat dan gas – intervensi-intervensi yang semuanya secara mengejutkan memperbaiki kesehatan orang-orang Amerika.

Masa Depan
Di masa depan, akan terlihatnya pengobatan klinis dengan biaya meningkat tanpa peningkatan substansial dalam hasil kesehatan. Sebagai gantinya, model baru penyaluran dan teknologi secara substansial meningkatkan harapan hidup sehat. Bidang kesehatan masyarakat, mungkin tidak dapat berjalan dengan perubahan risiko dan  meningkatnya perlawanan terhadap gerakan-gerakan yang mempromosikan hidup sehat – atau itu akan meluas seperti kesuksesan masa lampau untuk lebih lanjut mereduksi penggunaan rokok dan alkohol, kontrol terpadu penyakit menular, peningkatan aktivitas fisik, perbaikan nutrisi, dan mereduksi bahay dari kecelakaan dan risiko-risiko lingkungan.

Dengan bekerja sama lebih dekat, pengobatan klinis dan kesehatan masyarakat dapat membantu orang-orang memperbaiki kesehatan secara maksimal – dan menekankan tanggung jawab sosial untuk mendukung baik itu kesehatan lingkungan dan layanan berkualitas tinggi. Organisasi kesehatan masyarakat dapat mempublikasi informasi tentang dampak-dampak kesehatan dan risiko yang dapat dijelaskan untuk kebutuhan, atau penerimaan, kemajuan substansial. Ahli-ahli klinis dapat mengidentifikasi dan memvalidasi pencegahan bahaya dan dengan efektif memberikan intervensi untuk memproteksi pasien-pasien.

Keterlibatan seluruh bagian di masyarakat, termasuk badan pemerintah, organisasi kesehatan, organisasi nonpemerintah, dokter-dokter, sektor swasta, dan komunitas, semakin penting untuk kesuksesan bersama. Setiap orang diuntungkan dengan orang-orang yang lebih sehat.

Akuntabilitas pada hasil-hasil sangatlah penting – obsesi kesehatan masyarakat pada denominator dapat mereduksi orang-orang yang tidak terjamahn oleh intervensi yang berdampak pada perbaikan kesehatan dan keselamatan nyawa. Bekerja bersama-sama, pengobatan klinis dan kesehatan masyarakat dapat menjamin orang-orang hidup aktif dan produktif jauh lebih lama daripada yang pernah terpikirkan sebelumnya.