Showing posts with label SEHAT N BAHAGIA. Show all posts
Showing posts with label SEHAT N BAHAGIA. Show all posts
Monday, December 7, 2015

Masa Depan Kesehatan Masyarakat

Oleh: Thomas R. Frieden, M.D., M.P.H.

Bidang kesehatan masyarakat bertujuan untuk memperbaiki kesehatan sebanyak mungkin orang, secepat mungkin. Sejak tahun 1990, rata-rata harapan hidup di Amerika Serikat meningkat lebih dari 30 tahun; 25 tahun dari tambahan ini diatributkan pada kemajuan kesehatan masyarakat. Secara global, angka harapan hidup meningkat dua kali lipat sepanjang abad 20, sebagian besar hasil dari pengurangan kematian anak yang dihubungkan pada perluasan layanan imunisasi, air bersih, sanitasi, dan program kelangsungan hidup anak.


Masa Depan Kesehatan Masyarakat


Kesehatan masyarakat terfokus pada persalinan normal – berapa bagian pada semua orang yang mendapatkan keuntungan dari intervensi yang sesungguhnya sangat bermanfaat. Peningkatan kesehatan membutuhkan kontribusi dari setiap sektor pada masyarakat, termasuk kehidupan sosial, ekonomi, lingkungan, transportasi, dan aturan-aturan lain yang mana pemerintah memainkan peran; keterlibatan masyarakat sipil; inovasi pada masyarakat dan sektor swasta; dan layanan medis dan program medis masyarakat. Walaupun kadang-kadang terdapat ketidakpercayaan dan ketidakhormatan antara layanan medis dengan bidang kesehatan masyarakat, adanya kepastian dan peningkatn interdependen; peningkatan kemajuan potensi kesehatan merupakan tantangan bagi kedua bidang tersebut.

Membentuk Piramida Kesehatan Masyarakat
Untuk memaksimalkan hasil, kesehatan masyarakat bekerja pada 5 level. Pada level pertama (dasar dari piramida) merupakan faktor-faktor sosial ekonomi seperti pendapatan, pendidikan, perumahan, dan kendaraan. Walaupun faktor-faktor ini bukan merupakan penyakit, baik itu kesehatan masyarakat ataupun layanan medis dapat terkena efek dari hal tersebut, sebagai contoh, lewat perlindungan asuransi kesehatan yang meminimalkan kemiskinan atau lewat pencegahan pada kehamilan remaja untuk meminimalkan kemiskinan jangka panjang.

Diatas faktor-faktor sosial ekonomi adalah intervensi kesehatan masyarakat tradisional yang merubah kontek penggunaan keputusan-keputusan utama pada pilihan-pilihan yang berhubungan dengan kesehatan (misalnya penyediaan air bersih). Pada level selanjutnya memperlihatkan pengawasan intervensi jangka panjang, seperti imunisasi, yang membutuhkan kegiatan yang berkelanjutan lewat sistem layanan medis. Selanjutnya adalah intervensi klinis membutuhkan jangka panjang, layanan harian, seperti kontrol tekanan darah. Level terakhir berisikan konseling dan pendidikan, seperti mendorong orang untuk mengkonsumsi makanan sehat dan secara fisik harus aktif. Tiap level sangatlah penting, namun intervensi pada dasar piramida secara umum mempengaruhi kesehatan lebih banyak orang, dengan biaya unit yang lebih rendah daripada yang berada di level atas.

Untuk meningkatkan hasil dari layanan klinis pada populasi kesehatan, perbaikan pada level ketiga dan keempat dibutuhakn implementasi yang lebih efektif. Kontrol tekanan darah, yang dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa daripada intervensi klinis lainnya, sukses hanya setengah dari orang-orang Amerika dari keseluruhan; hampir 90% pasien dengan darah tinggi yang tidak terkontrol mempunyai asuransi kesehatan dan sumber regular dari layanan, dan lebih dari 80% mempunyai kontak lebih dari sekali dengan sistem kesehatan setiap tahunnya. Untuk memaksimalkan kesehatan secara utuh, baik itu  penghubung maupun nonpenghubung ancaman penyakit untuk diatasi di Amerika Serikat dan secara global. Terdapat hubungan penting antara penyakit menular dan tidak menular: kebanyakan kasus pada kangker serviks dan banyak kasus pada kangker hati sekarang dapat ditanggulangi dengan vaksinasi; diabetes, obesitas, dan konsumsi rokok dan alkohol meningkatkan kemungkinan terkena kangker dan penyakit menular. Kesehatan Amerika dan global juga erat kaitannya, seperti wabah Ebola dan wabah pernafasan akut (MERS) dan penyebaran resistensi obat membuatnya terlihat jelas. Bagaimanapun, hal ini berguna untuk memberikan pilahan pertimbangan-pertimbangan untuk mengatasi penyakit menular dan tidak menular. 

Penyakit Menular di Amerika Serikat
Meskipun terdapat kemajuan dalam beberapa abad ini, Amerika Serikat dihadapkan pada tantangan menghadapi penyakit menular. Infeksi Humman Immunodeficiency Virus (HIV), infeksi virus hepatitis C, bakteri tahan-obat, layanan medis (yang dihubungkan dengan infeksi), dan influenza dan pneumonia telah membunuh lebih dari 100,000 orang di Amerika Serikat setiap tahunnya. Meningkatnya bakteri tahan-obat, meningkatnya faktor-faktor pendukung seperti diabetes dan obesitas, meningkatnya populasi, tingginya kompleksitas pada intervensi medis membuat penanganan penyakit menular secara meningkat sangat penting dan sangat menantang. Mengatasi tantangan-tantangan ini membutuhkan kobinasi dari kemajuan teknologi, sistem klinis dan administratif yang lebih efektif, dan komitmen politis untuk memberikan pencegahan dan penanganan. 

Pada sudut pandang kesehatan masyarakat, sebuah sistem klinis yang efektif mempunyai 5 karakter utama: konsistensi, terfokus pada pasien, layanan berbasis tim, sistem informasi -berbasis registrasi, dan perbaikan berkelanjutan pada perawatan dan penyampaian. Poin-poin utama ini dapat membantu sistem klinis mengatasi ancaman penyakit menular lewat standarisasi layanan, intervensi yang meningkatkan kepatuhan pasien, pendekatan berbasis tim dalam layanan (termasuk penatalayanan program rumah sakit), monitor ketat pada hasil, dan perbaikan berkelanjutan pada deteksi, perawatan dan pencegahan. Standarisasi dan layanan berbasis tim dapat meningkatkan angka vaksinasi dan menurunkan penggunaan resep antibiotik yang tidak perlu atau kelebihan antibiotik. Pendekatan berbasis registrasi, berpotensi untuk meningkatkan proporsi dari pasien dengan infeksi HIV yang secara efektif ditanggulangi dari rata-rata 40 % atau kurang di Amerika Serikat. Koordinasi antara fasilitas layanan medis dan departmen kesehatan masyarakat dapat secara substansial mengurangi penyebaran bakteri tahan-obat. 

Kemajuan teknologi memberikan kesempatan-kesempatan baru untuk penaggulangan penyakit menular. Hal ini meliputi skala besar, peningkatan keseluruhan genom, yang dapat memperbaiki identifikasi pada organisme, bakteri, dan kumpulan infeksi dan menguraikan efek microbiome pada kesehatan. Teknologi terbaru melengkapi dan meningkatkan namun tidak menghilangkan fungsi pusat epidemiologi.

Penyakit Menular diseluruh Dunia
Beberapa dekade silam telah terjadi kemajuan substanial dalam penanganan beberapa penyeakit menular secara global. Angka rata-rata kematian yang diakibatkan oleh AIDS, tuberkulosis, dan malaria telah menurun secara substansial. Penyakit tropis seperti filariasis bisa dikontrol. Polio dan penyakit cacing guinea hampir diberantas secara luas. Program vaksinasi mencegah lebih dari kematian 2 juta orang setiap tahun pada anak-anak dibawah 5 tahun. Walaupun mungkin 1,5 kematian lainnya dapat ditangkal jika program yang dilaksanakan diperluas dan vaksinasi baru dikembangkan.

Wabah ebola yang dimulai di Afrika Barat pada tahun 2014 memperlihatkan sekali lagi bagaimana lemahnya deteksi bencana dan kontrol di tempat yang tidak terjamah dimanapun. Secara teori, kontrol ebola sangatlah mudah. Program harus menemukan, mengisolasi, dan perawatan pada orang-orang yang terinfeksi, menganalisa kontak-kontak, dan dengan aman membakar jasad terinfeksi yang telah mati. Tantangan di Afrika Barat telah digalakan dengan kegiatan-kegiatan di komunitas tanpa listrik dan air bersih, tidak ada internet atau handphone, sebagian besar dari masyarakat yang buta hurup dan mempercayai pemerintah yang tidak mempunyai layanan kesehatan modern dan hampir tidak mempunyai infrastruktur kesehatan sama sekali.

Wabah ebola memperlihatkan tiga pelajaran penting. Pertama, setiap negara harus mempunyai fungsi utama kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi ancaman ketika itu muncul ke permukaan, hentikan dengan cepat, dan cegah kapanpun dan dimanapun. Tujuan dari the Global Health Security Agenda yaitu untuk memperkuat kapasitas setiap negara, berisikan pelatihan epidemiologi, laboratorium berkualitas tinggi, sistem pengawasan bencana tepat dan akurat, dan tim cepat tanggap.

Kedua, ketika kaspasitas nasional telah kewalahan, dunia mesti bisa untuk bergerak dengan segera dan dengan meyakinkan. Wabah penyakit merupakan masalah global. WHO dan Outbreak Alert and Response Network dibutuhkan untuk memperkuat kapasitas respon global pada epidemiologi, keahlian laboratorium, layanan klinis, logistik, dan anthropology, dan disiplin ilmu lainnya untuk kontrol penyakit-penyakit. Respon di tiap-tiap negara dapat dengan cepat, lebih efisien, dan lebih awet ongkos daripaa usaha global namun jika sistem dalam penggunaan harian dapat dengan cepat ditingkatkan dalam keadaan darurat.

Ketiga, kurangnya pencegahan infeksi yang efektif dan kontrol di rumah sakit dan fasilitas layanan lainnya merupakan kerentanan utama. Karena infeksi Ebola, MERS, dan SARS biasanya mengakibatkan sakit parah atau kematian seminggu setelah terkena, keberadaan dan penyebaran dari infeksi ini bisa terlihat.  Namun untuk tuberkulosis, penyakit yang diakibatkan oleh organisme tahan-obat, infeksi Clostridium difficile, measles, dan penyakit-penyakit lainnya yang secara rutin menyebar di setiap fasilitas layanan medis. Setiap negara membutuhkan sistem kuat untuk mendorong, koordinasi, dan kontrol infeksi di fasilitas kesehatan. Layaknya fasilitas membutuhkan staf yang bekerja full-time yang berdedikasi memonitor dan memperbaiki kontrol infeksi, dan kepemimpinan fasilitas dibutuhkan untuk sepenuhnya mendorong staf tersebut.

Penyakit Kronis di Amerika Serikat
Konsumsi rokok masih menjadi sebab utama kematian di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.  Angka rata-rata perokok di Amerika berkurang, meskipun perlahan-perlahan. Penyuluhan berhenti merokok dan layanan merupakan intervensi klinis yang efektif, namun intervensi kesehatan masyarakat, berisikan pajak tembakau, perluasan ruang bebas rokok, kampanye anti-rokok pada iklan, pengurangan adegan merokok di film dan televisi, dan peningkatan usia beli 21 tahun, dapat mengurangi angka perokok lebih banyak. Dalam 3 tahun pertama, “Tips from Former Smokers” kampanye periklanan dari Centers for Disease Control and Prevention menolong kurang lebih 300,000 perokok berhenti merokok dan menolong kurang lebih 50,000 nyawa, total $500 biaya yang terselamatkan per perokok yang berhenti, $400 setiap tahun dari nyawa yang terselamatkan, dan kurang dari $3,000 per nyawa yang terselamatkan. Peraturan akan zat racun dan adiktif pada rokok berdedikasi untuk mengurangi bahaya tembakau namun menghadapi oposisi tertentu dari industri tembakau.

Perbaikan layanan penyakit jantung, kontrol khusus darah tinggi, daat menyelamatkan jauh lebih banyak nyawa daripada intervensi klinis lainnya namun hal tersebut membutuhkan perbaikan substansial pada level ke empat pada piramida. Implementasi lebih baik pada ‘’ABCS’’ – konsumsi aspirin harian bagi orang-orang dengan risiko tinggi, kontrol darah tinggi, manajemen koesterol, dan berhenti merokok – dapat menyelamatkan 100,000 nyawa setiap tahunnya di Amerika Serikat jika rata-rata dari penggunaan layanan klinis menyentuh orang-orang yanng menerima sistem performa efektif. Setiap 10 % peningkatan angka pada orang-orang yang dengan efektif diobati penyakit darah tingginya akan mencegah tambahan 14,000 kematian – dampak lebih besar daripada intervensi yang telah di analisa.   Secara nasional, hanya setengah dari orang dewasa dengan hipertensi yang dibawah kontrol, naik kurang lebih 40 % sejak 15 tahun yang lau. Namun sistem kesehatan seperti Kaiser Permanente Northern California dan komunitas-komunitas seperti Minneapolis–St. Paul telah meningkat angka kontrol 70 % hingga 80 %.

Beberapa performa terbaik dari sistem kesehatan di Amerika Serijat – Geisinger, North Shore, dan yang lainnya, data terperiksa dari catatan kesehatan elektronik dan menemukan hampir 3 orang dengan tingkat pembacaan tinggi tidak pernah berkata dirinya memiliki tekanan darah tinggi, sangat sedikit yang dirawat. Penyelidik mengidentifikasi dan merawat pasien dengan pembacaan  tingkat tekanan darah dan menciptakan pengingat otomatis untuk menemukan dan mengatasi pasien yang tidak dapat dimasukkan dalam denominator untuk ukuran kualitas klinis.

Konsumsi sodium kadar tinggi merupakan faktor utama ternyadinya hipertensi, dan orang-orang Amerika mengkonsumsi rata-rata 3500 mg sodium setiap harinya, jauh lebih banyak daripada yang direkomendasikan. Pengurangan rata-rata konsumsi sodium dengan kadar 1/3 menyelamatkan hingga 500,000 nyawa dan $100,000 milyar pada pembiayaan kessehatan selama 10 tahun. Karena kandungan sodium pada makanan kalengan dan restoran menempatkan pengurangan konsumsi diantara personal atau jangkauan klinis, gerakan sangat dibutuhkan pada tingkat masyarakat, seperti memiliki program dengan produsen makanan dan restoran untuk secara konstan mengurangi kandungan sodium.

Di Inggris, industri awalnya menolak tuntutan pemerintah untuk secara sukarela mengurangi kandungan sodium namun akhirnya mengurangi kadar natrium dalam banyak kategori makanan 14 hingga 36 % dalam 2-3 tahun – mencapai 20 % pengurangan pada roti antara 2001 dan 2011 dan 57 % pengurangan pada sereal sarapan pagi antara 2004 dan 2011. Rata-rata konsumsi sodium di Inggris jatuh hingga 15 % antara 2003 dan 2011, dan terdapat pengurangan substansial pada angka tekanan darah, 40 % pengurangan pada angka kematian yang diakibatkan serangan jantung, dan 42 % pengurangan angka kematian pada stroke, lewat pengurangan konsumsi sodium diperkirakan ¾ dari 1/3 angka kematian bisa direduksi.

Walaupun kenaikan cepat terlihat pada penderita obesitas sejak 1970 tampaknya telah merata, obesitas dan berat badan berlebih tetap menjadi masalah serius di Amerika Serikat. Peningkatan aktivitas fisik dan perbaikan nutrisi merupakan kunci untuk pencegahan dan kontrol obesitas, dan aturan yang merubah lingkungan agar lebih menekankan konsumsi sehat dan aktivitas fisik regular lebih mudah, aman, dan lebih atraktif agar berjalan lebih efektif.

Penyakit Kronis di seluruh Dunia
Bahkan pada negara-negara dengan pendapatan rendah, penyakit kronis dan kecelakaan sekarang membunuh dua kali lipat lebih banyak orang seperti penyakit menular, dan rata-rata lebih tinggi daripada mereka yang hidup di negara-negara dengan pendapatan tinggi. Sebagai pengecualian di sub-sahara Afrika, walaupun penyakit kronis meningkat disana juga. Populasi paling sehat akan meningkatkan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan, dan kolaborasi efektif untuk pengimplementasian program yang mengatasi penyakit-penyakit ini dapat memberikan pelajaran penting bagaimana menanggulangi penyebab utama ketidakmampuan pencegahan dan kematian prematur.

Rokok membunuh lebih dari 6 juta orang per tahun – lebih mematikan dari HIV, tuberkulosis, dan kombinasi malaria, dan hampir 80 % dari kematian-kematian ini terjadi pada negara-negara dengan pendapatan menengah kebawah. Tanpa aksi nyata, konsumsi rokok akan membunuh lebih dari 1 miliar orang pada abad ini.  Bloomberg Philanthropies, bekerjasama dengan Bill and Melinda Gates Foundation dan bantuan WHO dan beberapa negara-negara, telah memperluas rekomendasi dari WHO yaitu MPOWER strategi pada beberapa tahun terakhir. Usaha-usaha ini diharapkan mencegah lebih dari 7 juta kematian pada 41 negara yang secara keseluruhan terimplementasi paling tidak satu aturan MPOWER antara tahun 2007 dan 2010, dan imbasnya diharapkan untuk secara dramatis meningkat di masa depan. Bagaimanapun, banyak yang harus dilakukan untuk mengurangi penggunaan rokok.

Hipertensi merupakan salahsatu penyakit yang membunuh lebih banyak orang secara global daripada konsumsi rokok – lebih dari 9 juta orang per tahun. Tekanan darah tidak serta merta meningkat karena meningkatnya umum, jika konsumsi sodium, aktivitas fisik, dan faktor-faktor lainnya berada pada lingkup kesehatan. Bagaimanaun, bahkan lewat intervensi komunitas luas yang efektif, adanya kebutuhan penting pada layanan hipertensi. Dewasa ini, hanya satu dari tujuh orang dengn hipertensi yang tidak dibawah kontrol. Fungsi perbaikan pada level keempat paa piramid, yang termasuk protokol standarisasi yang menyederhanakan ketersediaan, penyaluran, dan penggunaan obat-obatan utama untuk tekanan darah dan membolehkan tugas-tugas didelegasikan oleh perawat dan staf nonmedis, akan menyelamatkan jutaan atau lebih banyak nyawa di seluruh dunia setiap tahunnya; pengurangan konsumsi sodium yang dibarengi rangkaian perawatan akan menyelamatkan lebih banyak.

Banyak terjadi di seluruh dunia, kecelakaan sepeda motor kini menjadi penyebab utama kematian dengan rentang umur 15-29. Campur tangan kesehatan masyarakat pada leve terendah pada piramid sangat efektif, murah, dan awet pembiayaan. Seperti intervensi yang berisikan pengurangan ijin mengemudi dengan level alkohol tinggi dan implementasi penghentian arus lalu lintas secara random untuk mereduksi mengendara sambil mabuk; peningkatan penggunaan sabuk pengaman, sabuk pengaman khusus anak, dan penggunaan helm; mendukung peningkatan pajak pada alkoho; dan reduksi dan penegakan batas kecepatan.  Perbaikan jalan dan kendaraan juga meningkatkan keamanan dan mereduksi kecelakaan dan kematian. Aturan-aturan dibutuhkan pelaksanaan yang efektif, yang mana sangat kurang di berbagai belahan dunia.

Aturan Pemerintah
Pemerintah yang cepat tanggap dapat memastikan orang-orang bertanggungjawab pada kesehatannya masing-masing, dan juga mengadakan layanan kesehatan publik yang merubah pilihan-pilihan yang ada dan membuatnya lebih mudah bagi orang-orang agar tetap sehat.  Aksi utama pada kesehatan masyarakat melakukan salah satu dari tiga hal, semuanya sekarang diterima dengan baik namun awalnya sering dianggap kontroversial. Pertama yaitu mendukung terbuka dan bebasnya informasi – seperti hukum periklanan berdasarkan fakta dan panel fakta nutrisi. Kedua yaitu memproteksi orang-orang dari bahaya yang disebabkan oleh orang lain – contohnya, dengan deteksi makanan tercemar, melarang pengemudi dibawah kendali alkoho, dan memproteksi pekerja dan masyarakat dari rokok-rokok palsu. Legalisasi dan perubahan aturan pada bidang ini keduanya merefleksikan dan akselerasi perubahan pada norma sosial. Ketiga yaitu implementasi intervensi  sosial ketika seseorang tidak dapat dengan efisien atau  efektif memproteksi kesehatannya sendiri  lewat aturan perintah resmi vaksinasi, regulasi kebersihan udara, kebersihan air, mikronutrien fortifikasi makanan, dan eliminasi adanya timah pada cat dan gas – intervensi-intervensi yang semuanya secara mengejutkan memperbaiki kesehatan orang-orang Amerika.

Masa Depan
Di masa depan, akan terlihatnya pengobatan klinis dengan biaya meningkat tanpa peningkatan substansial dalam hasil kesehatan. Sebagai gantinya, model baru penyaluran dan teknologi secara substansial meningkatkan harapan hidup sehat. Bidang kesehatan masyarakat, mungkin tidak dapat berjalan dengan perubahan risiko dan  meningkatnya perlawanan terhadap gerakan-gerakan yang mempromosikan hidup sehat – atau itu akan meluas seperti kesuksesan masa lampau untuk lebih lanjut mereduksi penggunaan rokok dan alkohol, kontrol terpadu penyakit menular, peningkatan aktivitas fisik, perbaikan nutrisi, dan mereduksi bahay dari kecelakaan dan risiko-risiko lingkungan.

Dengan bekerja sama lebih dekat, pengobatan klinis dan kesehatan masyarakat dapat membantu orang-orang memperbaiki kesehatan secara maksimal – dan menekankan tanggung jawab sosial untuk mendukung baik itu kesehatan lingkungan dan layanan berkualitas tinggi. Organisasi kesehatan masyarakat dapat mempublikasi informasi tentang dampak-dampak kesehatan dan risiko yang dapat dijelaskan untuk kebutuhan, atau penerimaan, kemajuan substansial. Ahli-ahli klinis dapat mengidentifikasi dan memvalidasi pencegahan bahaya dan dengan efektif memberikan intervensi untuk memproteksi pasien-pasien.

Keterlibatan seluruh bagian di masyarakat, termasuk badan pemerintah, organisasi kesehatan, organisasi nonpemerintah, dokter-dokter, sektor swasta, dan komunitas, semakin penting untuk kesuksesan bersama. Setiap orang diuntungkan dengan orang-orang yang lebih sehat.

Akuntabilitas pada hasil-hasil sangatlah penting – obsesi kesehatan masyarakat pada denominator dapat mereduksi orang-orang yang tidak terjamahn oleh intervensi yang berdampak pada perbaikan kesehatan dan keselamatan nyawa. Bekerja bersama-sama, pengobatan klinis dan kesehatan masyarakat dapat menjamin orang-orang hidup aktif dan produktif jauh lebih lama daripada yang pernah terpikirkan sebelumnya.

Friday, November 13, 2015

Analisis Segmentasi Pasar Pengguna Jasa Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Kalisat Tahun 2013

Analisis Segmentasi Pasar Pengguna Jasa Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Kalisat Tahun 2013

Segmentasi pasar sangatlah penting terutama untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit sehingga pelanggan mendapatkan kepuasan. Hasil dari segmentasi didapatkan melalui.
1. Segmentasi demografi.
2. Segmentasi geografi.
3. Segmentasi psikografi.
4. Segmentasi tingkah laku.

Rumah sakit merupakan institusi yang vital bagi masyarakat, dan di era modern ini terdapat kompetisi yang kompetitif antar rumah sakit di sektor kesehatan. Agar mencapai eksistensi ideal bagi rumah sakit maka muncul pertanyaan, bagaimana pemasaran ideal untuk menarik konsumen menggunakan jasa pelayanan? Konsumen mempunyai karakteristik yang berbeda, maka itu diperlukan segmentasi pasar agar dapat ditemukan strategi pemasaran yang tepat. 

Segmentasi pasar merupakan pembagian pasar kedalam subset konsumen yang mempunyai kesamaan kriteria. Masing-masing subset mungkin akan dicapai dengan strategi pemasaran yang berbeda. Maka itu diperlukan variabel-variabel yang terdapat dalam segmentasi tersebut, yaitu demografi, geografi, psikografi dan tingkah laku. 

Hasil dari penelitian berdasarkan segmentasi pasar di Rumah Sakit Kalisat yaitu:
· Segmentasi Demografi
Sebagian besar pengguna jasa layanan rawat inap yaitu berumur 18-40 tahun, berjenis kelamin perempuan, petani, pendapatan 1 juta kebawah dan pendidikan terakhir yaitu SD.
· Segmentasi Geografi
Sebagian besar pengguna jasa layanan rawat inap yaitu dari luar Kecamatan Kalisat.
· Segmentasi Psikografi
Responden sebagian besar memilih perawatan kelas 3, karakteristiknya bisa dilihat dari pekerjaan, pendapatan dan pendidikan responden.
· Segmentasi Perilaku
Sebagian besar pengguna layanan rawat inap puas akan layanannya, dan sebagian besar menggunakan Jamkesmas.

Jantung Pemasaran Strategis Modern dapat dijelaskan dengan pemasaran STP (Segmenting, Targeting dan Positioning.) Terdapat 4 syarat jika ingin segmen pasar yang efektif yaitu:
1. Dapat diukur, yaitu daya beli segmen dapat diukur.
2. Kemampuan substansial, yaitu dilihat dari manfaat yang didapat segmen.
3. Kemampuan untuk dijangkau, yaitu kemampuan menjangkau lokasi segmen.
4. Kemampuan untuk bertindak, yaitu strategi-strategi yang diperlukan untuk menjaring segmen.

Berdasarkan analisa diatas maka saran yang dapat diberikan kepada Rumah Sakit Kalisat yaitu:
1. Perlunya pemeliharaan fasilitas Rumah Sakit.
2. Perlu adanya promosi baik berupa, brosur, poster, surat edaran dan lain-lain.
3. Perlu adanya pemasaran internal.
4. Peningkatan layanan Rumah Sakit.



Mekanisme Pasar di Sektor Kesehatan dan Eksternalitas

Mekanisme Pasar di Sektor Kesehatan dan Eksternalitas

Sumber daya kesehatan sangat terbatas, oleh sebab itu diperlukan efisiensi. Dalam ekonomi kesejehtraan, terdapat dua teorema dasar. 
1. First fundamental Theorem of Welfare Economics.
2. Second Fundamental Theorem of Welfare Economics.

Dua-duanya menekankan efisiensi berbanding lurus dengan pasar kompetitif, namun pada tipe ke dua mesti terdapat endowment awal yang layak.

Kondisi-Kondisi yang dibutuhkan dalam model pasar kompetitif yaitu:
1. Kemajemukan pelaku pasar.
2. Tidak ada penghalang entry dan exit.
3. Tak ada regulasi dari pemerintah yang menghambat.
4. Barang atau pelayanan yang bersifat homogen.
5. Terdapat kesempurnaan informasi.

Apabila kondisi diatas tidak mencapai efisiensi berarti hal tersebut mengalami gagal pasar (market failure) dan penyebabnya yaitu eksternalitas. 

Efisiensi alokasi sumber daya mempunyai beberapa karakteristik yaitu.
ü Ekuilibrium
Keadaan dimana tidak terdapat kekuatan yang menekan harga keatas maupun kebawah, ditandai dengan seimbangnya harga yang dibayar konsumen dengan sama nilainya dengan barang-barang yang diproduksi produsen, yang membuat  adanya satu titik puncak, baik itu untuk konsumen mapun produsen yaitu surplus dari unit terakhir yaitu 0. Saat harga telah sama dengan biaya marginal, sehingga keduanya tidak dapat memperbesar surplus lagi disebut Pareto-Optimal. Jadi intinya yaitu alokasi sumber daya efisien yaitu harga sama dengan biaya marginal (marginal cost pricing). Bila terjadi perbedaan maka disebut Pareto-improvement.

Lalu timbul pertanyaan, jika mekanisme pasar kompetitif dapat mengalokasikan sumber daya efisien secara pribadi baik itu untuk konsumen maupun produsen, lalu apakah mekanisme tersebut akan berimbas pada alokasi sumber daya efisien bagi masyarakat  (eksternalitas)?. Mekanisme tersebut sejatinya tidak memberi efek pada eksternalitas atau dalam hal ini individu-individu diluar konsumen dan produsen. Dan eksternalitas tersebut tidak masuk dalam harga-harga barang atau pelayanan. Lalu bagaimana mengatasi ini, solusinya yaitu dukungan pemerintah. Namun pemerintah belum tentu pasti memberikan efisiensi, namun malah sebaliknya inefisiensi. Namun bagi negara-negara industri yang menerapkan ekonomi pasar membenarkan dukungan pemerintah untuk efisiesi alokasi sumber daya.

Kesimpulan
· Mekanisme pasar kompetitif merupakan paradigma ideal untuk mencapai efisiensi sumber daya kesehatan.
· Efisiensi sumber daya kesehatan dapat dicapai dengan persamaan manfaat marginal dengan biaya marginal.
· Efisiensi pribadi belum tentu efisien bagi masyarakat.
· Eksternalitas positif mengakibatkan produksi dan konsumsi lebih rendah dari yang optimal, sedangkan eksternalitas negatif berbanding sebaliknya.
· Adanya eksternalitas memungkinkan campur tangan pemerintah.

Wednesday, July 22, 2015

Kesehatan Ibu dan Anak di Negara-Negara yang Tergabung dalam Organiation for Economic Cooperation and Development (OECD)

 Ian G. Child dan John E. Ehiri

Tujuan Pembelajaran: Setelah membaca bab ini dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam diskusi, anda diharuskan untuk mampu:

·    Mendiskusikan tentang ketidaksamarataan kesehatan dan pendapatan diluar negara-negara yang tergabung dalam OECD dan diantara OECD secara keseluruhan, dan di belahan dunia yang lainnya.
·    Mengevaluasi isu-isu MCH di negara-negara OECD didalam hubungannya dengan struktur dan pembiayaan sarana kesehatan, indikator-indikator status kesehatan, model pelayanan, dan faktor-faktor sosial.
·    Menganalisa berbagai macam cara agar pelayanan ibu dan anak bisa terorganisasi dan tersalurkan di antara anggota negara-negara OECD.

Pendahuluan
Bab ini terfokus pada praktek-praktek di negara-negara yang tergabung dalam 30 negara Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang bermaskas di Paris, Prancis (Box 4.1). Mengkaji berbagai macam cara sarana kesehatan ibu dan anak beroperasi di anggota negara-negara OECD. Bab ini akan dimulai dengan penjelasan singkat tentang ketidaksamarataan diantara anggota negara-negara OECD dan diantara OECD secara keseluruhan, dan di belahan dunia yang lainnya. Lalu selanjutnya mendiskusikan isu-isu MCH di negara-negara OECD dari empat perspektif, yaitu:


Box 4.1 Negara-Negara Anggota OECD

Amerika Utara: Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.
Eropa Utara: Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Islandia, Irlandia, Itali, Luxemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki dan Inggris Raya.
Anggota-Anggota Pendahulu USSR: Ceko, Hungaria, Polandia, dan Slovakia.
Asia dan Australia: Jepang, Republik Korea, Australia dan Selandia Baru.
   

Struktur dan pembiayaan sarana kesehatan: Bagian ini akan menjelaskan tentang tipologi dan perbedaan mekanisme pembiayaan di negara-negara anggota OECD, menganalisis kepentingan-kepentingan yang saling terhubung didalam hubungannya dengan dana kemasyarakatan, program-program sosial, perusahaan pendukung asuransi kesehatan, dana-dana hibah di berbagai macam negara-negara anggota. Bagian ini juga akan menjelaskan pengaruh perbedaan filosofi sosial didalam hubungannya dengan kelaziman mekanisme pembiayaan tertentu ataupun perbedaan di dalam pengeluaran sarana kesehatan dan kapasitas sumber daya manusia di berbagai negara-negara anggota.

Indikator-indikator status kesehatan: Bagian ini memperlihatkan perbandingan ikhtisar dari ibu, balita, indeks kesehatan anak, perbandingan negara-negara maju terhadap indeks kemiskinan, dan menjelaskan aturan tentang perbedaan ekonomi dan faktor-faktor sosial.

Model-model pelayanan MCH: Bagian ini menjelaskan variasi-variasi pendekatan negara terhadap pelayanan antenatal, menggunakan contoh-contoh dari Inggris, Jerman, Francis, Australia, Swedia, Kanada, dan Jepang.

Faktor-faktor sosial: Disini berisi tahapan-tahapan dalam bagian yang mendiskusikan hubungan antara penyebab biologi dan genetik, jaringan sosial yang kompleks, lingkungan, sifat faktor-faktor kesehatan.

Penulis memperlihatkan fakta-fakta yang aneh bahwa meskipun keberagaman diantara pelayanan sebelum melahirkan dan sesudahnya, kemajuan teknologi, dan peningkatan pembelanjaan dan intensitas pelayanan lebih dari 30 tahun, tidak ada kemajuan signifikan didalam proporsi terhadap kelahiran bayi, dengan rendahnya ukuran berat kelahiran, hal tersebut telah ditemukan di beberapa negara-negara OECED dengan tingkat pendapatan yang tinggi. Kebutuhan akan kebijakan yang lebih menyeluruh dan perhatian terhadap faktor-faktor ekonomi dan sosial terhadap pelayanan ibu dan anak, sangatlah ditekankan.

Lewat OECD, sistem-sistem pelayanan tersebut merefleksikan luasnya pemahaman sosial ekonomi dan sistem-sistem politik. Bersama-sama, negara-negara OECD adalah rumah bagi 18% populasi dunia dan mampu menghasilkan 80% dari output ekonomi dunia. 39-41% dari dokter dan perawat, berturut-turut, melakukan kegiatan praktek di negara-negara OECD (WHO 2006). Amerika Serikat adalah satu-satunya negara dengan tingkat pendapatan tinggi yang tidak mengakui pelayanan kesehatan universal  sebagai perlindungan terhadap masyarakat dan memperbolehkan penyalur yang bermasalah dan sektor asuransi untuk menghasilkan keuntungan. Pembelanjaan pelayanan kesehatan Amerika Serikat dua kali lipat dengan rata-rata pembelanjaan OECD, namun lebih sedikit pelayanan-pelayanan yang terdistribusikan terhadap populasi yang masih sedikit, 47 juta orang ditinggalkan tanpa jaminan, dan harapan hidup, kematian bayi, dan rendahnya tingkat berat kelahiran.

OECD awalnya lahir dari Organization for European Economic Cooperation (OEEC) yang dibangun pada tahun 1948 dengan bantuan Amerika Serikat dan Kanada untuk mengkonsolidasikan  the Marshal Plan untuk memperbaiki Eropa setelah perang dunia ke III (OECD 2008). Sebagai bagian yang berseberangan dengan NATO, OECD mengambil peran lewat OEEC pada tahun 1961 dengan misi membantu anggota kepemerintahan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan selagi perbaikan stabilitas keuangan dunia dan berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi dunia (OECD 2008). OECD berisikan 7 negara adidaya dari negara yang tergabung dalam G8 (Kanada, Prancis, Jerman, Itali, Jepang, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat) dengan rata-rata pendapatan perkapita nasional, yang pada tahun 2005, berkisar $30,000 hingga $44,000. 11 % dari populasi dunia yang berada di negara yang tergabung dalam G8 menghasilkan 64 % dari pendapatan ekonomi dunia. Bank dunia mengklasifikasikan 29 negara dengan populasi lebih dari 1 juta orang sebagai negara dengan “pendapatan tinggi” (pendapatan nasional gross perkapita (PC GNI) > US $10.006 pada tahun 2014). Dua puluh tiga dari anggota OECD. Enam dari negara non-EOCD dengan pendapatan tinggi yaitu Hongkong, Singapura, Israel, dan negara-negara penghasil minyak seperti Kuwait, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Keanggotan dari OECD semakin berkembang. Sepanjang 7 tahun kebelakang, 4 petinggi negara-negara USSR, plus Meksiko, Turki dan Korea Selatan akhirnya menjadi anggota OECD. Pendapatan perkapita GDPs mereka berkisar dari $4,700 di Turki hingga $16,000 di Korea Selatan. Lima anggota dengan prospek yang bagus yaitu Cili, Estonia, Israel, Russia dan Slovenia, dan adanya pembahasan tentang populasi tinggi namun negara dengan tingkat pendapatan menegah seperti Brazil, Cina, India, Indonesia, dan Afrika Selatan.

OECD merupakan sebuah forum dimana anggota negara-negara yang tergabung melakukan perbandingan pengalaman-pengalaman kebijakan, menunjukan gejala ekonomi, sosial dan tantangan pemerintah terhadap globalisasi. Sebagai contoh, lewat OECD, 23 negara yang tergabung dalam Development Assistance Commite (DAC) memiliki dasar-dasar prinsip, jika semua negara menghormati perjanjian untuk memberikan 0,7 % dari GDPs tahunan sebagai bantuan terhadap negara berkembang yang termiskin, rata-rata US $245 milliar (109 dalam terminologi AS) dalam bantuan yang telah di donasikan pada tahun 2007 (UNICEF 2007). Pada tahun 2005, 5 negara yaitu Denmark, Luxembourg, Belanda, Norwegia, dan Swedia, melampaui perjanjian sebesar 0,7 % dari GDP; berbeda dengan neraca dari negara, Itali, Yunani, dan Amerika Serikat yang mempunyai urutan 20-22 dalam kedermawanan sosial lewat donasi kurang dari 0,2 % dari GDP (UNICEF 2007).

Lewat banyak hal, bab mengemukakan keragaman diantara negara-negara dengan pendapatan tertinggi. Perbedaan cara diantara negara-negara EOCD tentang sistem pelayanan kesehatan yaitu struktur, pengeluaran, pendistribusian merefleksikan bahwa tiap-tiap anggota mempunyai sejarah yang unik, budaya, industri, kesejahteraan sosial dan pandangan politik. Hal ini tidak memungkinkan untuk menjelaskan semua anggota-anggota tentang sistem kesehatan secara lebih detail dan kami, selanjutnya telah menyeleksi 7 untuk mengilustrasikan perbedaan struktur pelayanan kesehatan sebagai bagian dari proses MCH terhadap pelayanan dan hasil yang ingin dicapai. Kami memusatkan isu-isu yang berhubungan dengan periode sebelum kelahiran, masa pertumbuhan, masa kanak-kanak, dan masa remaja, ketika anak dan keluarga secara berkelanjutan terpengaruh oleh infrastruktur sosial dan faktor-faktor lingkungan terhadap kesehatan. Relatif anggota-anggota OECD mempunyai sistem pelayanan yang berfungsi lebih baik dan hasil kesehatan yang lebih baik terhadap populasi MCH daripada banyaknya negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah. Begitu pula hal yang berhubungan dengan eksplorasi praktek-praktek MCH yang digunakan oleh OECD untuk menentukan pelajaran mana yang perlu dipelajari.

Beberapa referensi yang digunakan dalam bab ini secara umum menggunakan pengertian ekonomi dan yang berhubungan dengan pembangunan, didefinisikan secara singkat di Box 4.2.


Box 4.2 Pendefinisian

Gross Domestic Product (GDP): Total nilai akhir dari seluruh komoditas dan layanan yang diproduksi oleh negara selama beberapa tahun.

Gross National Income (GNI): GDP ditambah pendapatan yang didapat dari keliling dunia seperti proporsi dari upah pengiriman kembali, dikenal sebagai pengiriman uang, oleh pekerja asing.

Purchasing Power Parity (PPP): Penggunaan konversi GDP atau GDI secara meluas untuk mengkompensasi perubahan nilai tukar terbaru dan daya beli setara dari pasar umum barang-barang rumah tangga didalam negara.

Gini Coefficient (Bank Dunia 2008): Ketidaksamaan ukuran pendapatan didalam setiap negara, dimana nilai 0 mengindikasikan persamaan penuh dan nlai 1 mengindikasikan total ketidaksamaan. Diantara anggota-anggota OECD, Amerika Serikat mempunyai jarak terbesar diantara yang terkaya dan termiskin. Negara-negara dengan derajat tertinggi dalam persamaan yaitu Swedia, Denmark, Finlandia, dan Jerman.

Freedom Index (Herritage Foundation 2008): Diterbitkan oleh Freedom House, mengukur tingkat relatif sosial, hak politik dan kebebasan pada 190 negara. Laporan tahunan menunjukan hal tersebut secara meluas diandalkan oleh pembuat kebijakan internasional didalam organisasi-organisasi seperti Bank Dunia dan IMF. Empat puluh tujuh negara yang dicatatkan sebagai “yang paling bebas” dan mereka termasuk negara-negara OECD kecuali Yunani, Jepang dan Republik Korea.

Corruption Index (Tranparency International 2002): Produk yang direferensikan secara meluas oleh perusahaan asal Belgia yang bernama Transparency International. Mengukur sejauh mana perilaku korupsi dari politisi-politisi lokal dan pejabat publik yang didapat dari 12 survey oleh pebisnis, ahli kebijakan internasional dan lain-lain. Indeks mempunyai skala  1 (yang terkorup) hingga 10 (paling sedikit korup) diantara negara-negara. Nordic, Australia, Selandia Baru, Singapura, Swiss, yang dinilai paling sedikit melakukan tindak korupsi. Amerika Serikat berada di urutan 20.

Human Development Index (HDI) (UNDP 2008): Ini mencakup 175 negara dan dipublikasikan satu tahun sekali oleh PBB. HDI kadang-kadang dianggap sebagai “indeks harapan hidup” dan didasarkan pada penggabungan ukuran harapan hidup, angka buta huruf, dan standar hidup. Lima negara yang paling layak dihuni berdasarkan data tahun 2004 yaitu Norwegia, Islandia, Australia, Irlandia, dan Swedia.

Human Poverty Indeks (HDI) (PBB 2005): Terdapat dua indeks HPI. HPI-1 dibuat untuk pembangunan negara dan ukuran penggabungan dari harapan hidup, angka buta huruf, akses air bersih, dan ukuran berat badan bayi ideal. HPI-2 dibuat untuk negara-negara dengan pendapatan tertinggi dan ukuran penggabungan dari kemungkinan harapan hidup hingga 60 tahun, persentase dari rendahnya pemahaman aksara, Populasi dari kemiskinan (50% rata-rata disesuaikan dengan pendapatan rumah tangga), dan presentase dari populasi yang menganggur lebih dari 12 tahun. Negara-negara OECD dengan indeks kemiskinan terendah adalah Swedia, Norwegia, Belanda, Finlandia, dan Denmark.

International Classification of Diseases (ICD): Disahkan oleh WHO, ini merupakan skema penggolongan standar diagnosa dunia Internasional. Hal ini secara meluas digunakan oleh pemerintah untuk perekaman penting dari statistik, oleh penyedia layanan kesehatan untuk perekaman medis, sistem keuangan dan tagihan, dan pembuat kebijakan. Penyakit, tanda dan gejala, kecelakaan, dan masalah kesehatan lainnya dikodekan. Revisi terbaru ICD-10 dirilis pada tahun 1994.
   

OECD diantara Ketidakmerataan Dunia

Pada tahun 2007, populasi dunia berjumlah 6,6 miliar dan memproduksi total pendapatan (GNI) sebesar $49 trilyun (UNICEF 2007). Keadaan dunia sangatlah beragam dan pendapatan tersebar merata, atau didalam negara (lihat tabel 4.1 dan 4.2). Fakta-fakta penting mengilustrasikan taraf ketidakmerataan secara internasional: (a) 61 % penduduk dunia yang hidup di 11 negara besar dunia (China, India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, Pakistan, Rusia, Banglades, Nigeria, Jepang, dan Meksiko), dantara mereka terdapat populasi dengan lebih 100 juta penduduk (UNICEF 2007). Dua dari negara-negara tersebut yaitu, Amerika Serikat dan Jepang, bersama-sama menjadi rumah bagi 6.6 % penduduk dunia dan menghasilkan 42 % dari total pendapatan; (b) 10 negara (Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Itali, Spanyol, Kanada, Meksiko, dan Korea Selatan) dengan tingkat ekonomi tertinggi (dari kesemuanya adalah anggota dari OECD) mempunyai 70 % dari ekonomi dunia namun hanya 14 % dari total populasi dunia; (c) 34 % populasi dunia yang bermukim di negara-negara termiskin (dari 44 negara termiskin: 31 terdapat di bagian sub-Sahara Afrika, 9 negara di Asia Tenggara, dan 4  negara di Asia Tengah) dan mempunyai tingkat pendapatan perkapita kurang dari $2 perhari dan memproduksi hanya 3 % dari penghasilan. Pada tahun 2004, China dan India, berturut-turut, mempunyai 20 dan 17 % dari total populasi dan 4.8 dan 17 % dari ekonomi dunia. Tabel 4.1 dan 4.2 menunjukan indikator-indikator kunci terhadap 142 negara dengan 1 juta populasi atau lebih diluar data yang telah dipublikasikan. Tabel 4.1 memisahkan beberapa negara kepada delapan grup pendapatan: Dua baris pertama berhubungan dengan kategori World Bank (WB) terhadap negara dengan pendapatan rendah. Baris ketiga dan keempat berhubungan dengan negara-negara WB dengan pendapatan menegah, baris kelima dan keenam dengan negara WB dengan pendapatan menengah keatas, dan baris ketujuh dan kedelapan  dengan kategori WB pendapatan tinggi. Tabel 4.2 terbagi atas negara-negara lewat area geografi.

Harapan hidup di Eropa Barat berkisar dua kali lipat daripada negara-negara termiskin di dunia, dimana angka kematian bayi berkisar 20 kali lebih tinggi dan kematian ibu berkisar 75 kali lebih tinggi (OECD 2006). Namun ketidakmerataan ekonomi dan sosial diantara negara-negara tersebut tidak jua berakhir sampai hari ini. Terkadang terdapat lebih banyak perbedaan keberhasilan MCH di beberapa wilayah pada negara yang sama daripada yang terapat di negara-negara tetangga. Untuk mengeksplorasi konteks, distribusi, dan status MCH yang berada di negara-negara OECD, bagian yang lain dari bab ini telah terstruktur pada bagian yang lain: (i) struktur dan biaya pada sistem layanan kesehatan; (ii) indikator status kesehatan – hasil, proses, dan sumber daya; (iii) proses spesifik dari layanan MCH di 6 negara; (iv) hubungan antara sebab-sebab biologis dan genetik, dan  kompleksnya jaringan sosial, lingkungan, dan faktor-faktor kebiasaan terhadap sanitasi.

Struktur dan Pembiayaan Layanan Kesehatan
Tabel 4.3 memperlihatkan ringkasan dari mekanisme pembiayaan layanan kesehatan di negara-negara OECD yang terseleksi. Lima mekanime pembiayaan yang paling dominan berisikan:

Perpajakan publik: Pendapatan pajak dari kepemerintahan negara bagian, negara, provinsi, atau kotamadya menghasilkan penggabungan dana (sering disebut juga dana umum) diluar jumlah tersebut digunakan untuk membayar layanan kesehatan, pendidikan, dana pensiun, kepastian hukum, perbaikan jalan. Pemerintah memiliki fleksibilitas pendanaan, secara umum direalisasikan dalam anggaran tahunan,  untuk mengarahkan dana pajak umum menuju alasan yang jelas, dan untuk menempatkan hal tersebut dibawah kontrol federal dan negara. Pendekatan tersebut juga digunakan oleh Australia (kontrol negara bagian), Kanada (kontrol federal dan provinsi), New Zealand (negara bagian), Spanyol (negara bagian dan privat), Swedia (kabupaten), Inggris Raya (negara bagian dan regional), dan Amerika Serikat (kontrol negara terhadap bantuan medis). Negara-negara tersebut biasanya menggunakan sebuah sistem delegasi terhadap beberapa aturan dan fleksibilitas untuk merealisasikan perlindungan yang “tepat” terhadap beberapa populasi secara bersama-sama dengan penjagaan ketat terhadap dana global untuk mengontrol jalannya hal tersebut dan pengeluaran kapital di beberapa wilayah.

Program sosial: Pajak pemerintahan negara bagian, negara, provinsi dan kabupaten secara spesifik digunakan untuk layanan kesehatan dan tidak digunakan untuk alasan-alasan yang lain seperti kesejahteraan, keamanan sosial, subsidi perumahan, pendidikan, jalan. Pendekatan ini utamanya digunakan di Prancis, Itali, Jepang, dan Belanda. Beberapa negara seperti Prancis mempunyai aturan kompleks dan struktur aturan.

Asuransi Kesehatan: Pembayaran secara langsung oleh perusahaan akan biaya asuransi kesehatan yang sebagian besar secara independen dibayarkan oleh pemerintah dan juga biasanya dinegosiasikan oleh perusahaan atau pekerja. Contohnya yaitu dana bagi orang sakit di Jerman dan perusahaan asuransi di Amerika Serikat.

Asuransi Swasta: Minimnya kontrol pemerintah terhadap pembayaran. Di beberapa negara, asuransi swasta mampu menawarkan proteksi menyeluruh. Hal lainnya juga dapat digunakan untuk barang-barang yang membuat nyaman seperti satu kamar rumah sakit, atau klinik gigi, klinik mata, resep obat-obatan, layanan jangka panjang. Di Kanada, asuransi swasta memungkinkan penggunaan hanya untuk layanan yang tidak disediakan oleh pemerintah.

Biaya Pribadi: Penggunaan pembayaran secara langsung oleh pasien baik berupa co-payment, pengurangan, atau keseluruhan biaya untuk layanan tertentu  secara luas dgunakan di Amerika Serikat namun tidak dipakai di lebih banyak negara-negara dengan pendapatan tinggi dengan dorongan filosofi sosial yang kuat. Pembayaran dengan dana pribadi  kadang-kadang di klasifikasikan lewat jenis kebutuhan, seperti perbedaan kelas penggunaan obat-obatan di Prancis.

Di banyak negara, lebih dari satu mekanisme pembiayaan sering digalakan.  Contohnya di Amerika Serikat, layanan kesehatan (yang mana memproteksi masyarakat dengan umur 65 tahun ke atas dan beberapa dengan kriteria umur tertentu yang mengalami cacat jangka panjang) dana yang dikumpulkan sebagai upah pajak terpisah dan dana dari pendapatan pajak dari negara bagian. Rencana lain dari kepemerintahan negara bagian Amerika Serikat yaitu TRICARE (mantan wajib militer) dan proteksi luar biasa terhadap anggota kongres, staf pemerintah negara bagian. Aturan jaminan dan pembiayaan secara terpusat tersebut juga sama halnya terdapat di beberapa sistem di Eropa. Bantuan medis (populasi dengan pendapatan rendah) didanai bersama-sama dari penerimaan pajak negara dan juga bermacam-macam proporsi pembiayaan yang diseragamkan  oleh pemerintah negara bagian. Pemerintah negara bagian Amerika Serikat mendefinisikan perkiraan pelayanan proteksi yang tersedia dan persyaratan didasarkan pada status keuangan personal dari pasien. Negara-negara individual lebih menekankan pada persyaratan dan kriteria jaminan. Perusahaan dan pekerja membayar beberapa jumlah upah untuk jaminan asuransi kesehatan untuk dirinya sendiri dan, biasanya ada tambahan khusus, yaitu untuk keluara mereka. Para perusahaan dan pekerja memilih dari beberapa jumlah pendapatan bersaing dari manajemen perusahaan atau asuransi pribadi.  Di Amerika Serikat, bukan merupakan suatu keharusan bahwa perusahaan menyediakan asuransi kesehatan dan memang kebanyakan tidak menyediakannya, terutama pada pekerja paruh waktu. Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara yang tergabung dalam OECD yang tidak memegang pandangan asuransi kesehatan secara universal sebagai kebenaran fundamental bagi masyarakat dan, pada tahun 2007, 47 juta penduduk tidak mempunya asuransi dan lebih dari 25 juta tidak mempunyai cukup asuransi bahkan hanya untuk jangka waktu setengah tahun. Hal itu pelu ditekankan bahwa beberapa remaja dan pekerja yang sehat di Amerika Serikat lebih memilih untuk tidak menggunakan asuransi dan tidak membayar sejumlah uang dari pendapatan mereka untuk layanan-layanan, mereka percaya bahwa mereka tidak akan pernah membutuhkannya.

Perbedaan budaya dan pandangan sosial berperan dalam kesejahetraan masyarakat umum dan berfungsi dengan baik lewat kesehatan dan jaminan pensiun, perumahan, subsidi pangan, dan pendidikan – juga pendidikan tinggi. Bagaimanapun, ketika kita mengomentari akan “kedermawanan” dari negara seperti Swedia, yang pemerintahnya membayar secara langsung untuk jaminan kesehatan dan program kesejahteraan masyarakat, hampir tidak adanya anak yang kelaparan, hal tersebut harus dicatat bahwa “kedermawanan” kemungkinan bisa dibuat oleh perpajakan yang lebih tinggi dan sebuah budaya yang mana itu menjad nilai utama bahwa orang-orang kaya dari masyarakat harus berkontribusi untuk kesejahteraan orang-orang yang kurang mampu. Gambar 4.1 memperlihatkan beban pajak relatif (persentasi pajak negara dari negara-negara GDP) seleksi dari negara-negara OECD.

Pengeluaran dan proses layanan kesehatan OECD: Gambar 4.2 membandingkan pengeluaran perkapita pada layanan kesehatan (dalam US $ PPP) di bagian garis negara-negara OECD. Pengeluaran Amerika Serikat dari $6000 perkapita yaitu berkisar dua kali lipat dari rata-rata OEC namun menunjukan populasi yang relatif muda (perkisaran, kurang dari 15 % dari warga lebih dari 65 tahun daripada beberapa negara yang lebih dari itu), memperlihatkan rendahnya layanan seperti pelayanan obat-obatan (data awal rencana obat-obatan the Medicare bagian D), layanan jangka panjang, klinik gigi, klinik mata (beberapa namun tidak semua, negara-negara OECD menyediakan hal tersebut), and rendahnya distribusi kunjungan dokter dan terhentinya pemasukan perkapita. Hal ini disertai memburuknya hasil yang didapat seperti harapan hidup, kematian bayi, dan berat badan bayi yang rendah. Beberapa pertanyaan peneliti antara akuratnya statistik tersebut dan perbandingannya memperlihatkan situasi yang sebenarnya. Beberapa menarik perhatian untuk kemungkinan-kemungkinan masalah lewat definisi yang sama dan ketelitian didalam hasil perbandingan data di seluruh negara (Howell and Blondel 1994). Pada tahun 2000, WHO memberi peringkat pada sistem layanan kesehatan Amerika Serikat di posisi 37 namun “opini tidak resmi” Amerika Serikat mendapatkan peringkat di urutan antara 20 hingga 30 di antara negara-negara OECD (WHO 2000). Negara (dengan populasi lebih dari 1 juta penduduk) yang memimpin peringkat yaitu Prancis, Itali, Singapur, Austria, Jepang, dan Norwegia, dan beberapa pertanyaan pun berkembang. Pada 2006 survey perbandingan pengalaman layanan kesehatan pada orang dewasa di tujuh negara ( Australia, Kanada, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Inggris Raya, dan Amerika Serikat) menemukan lebarnya perbedaan negara  dalam hal akses, layanan pra-guna, koordinasi, dan kesalahan medik (terutama ketika pasien melihat dokter yang berbeda-beda; Schoen et al. 2006). “Amerika Serikat menonjol untuk hambatan akses terkait biaya dan layanan yang kuran efisien” dan “kurangnya praktek menggunakan perekaman elektronik medis “ (Schoen et al. 2006) Amerika Serikat berperingkat rendah dalam hal kepuasan pasien namun bersama sistem yang dimiliki Jerman memiliki peringkat teratas dalam hal kecepatan akses. Begitu pula, hasil yang didapat dari laporan Commonwealth Fund’s National Scorecard memperlihatkan sistem kesehatan Amerika Serikat terus mengalami penurunan dari apa yang dicapai berdasarkan dalam sebuah survey dari 19 negara-negara industri (The Commonwealth Fund Commission on a High Performance Health System 2008). Lewat 37 indikator kunci dari performa, Amerika Serikat mengumpulkan kurang lebih skor 65 dari kemungkinan 100. Performa keseluruhan tidak kunjung membaik dari tahun 2006 hingga 2008. Akses terhadap layanan kesehatan secara signifikan menurun, sementara efisiensi sistem kesehatan tetap rendah (The Commonwealth Fund Commission on a High Performance Health System 2008).

Status kesehatan populasi sebuah negara didasarkan pada jaringan yang kompleks terhadap faktor-faktor yang saling berhubungan, yang mana sistem layanan kesehatan merupakan salah satunya (lihat Bab 5 dalam Sistem Kesehatan dan MCH). Masing-masing negara mempunyai pandangan mengenai tanggung jawab, perbekalan, layanan kesehatan bagi masyarakat. Kecuali Amerika Serikat, semua negara-negara OECD dengan pendapatan tinggi memiliki jaminan asuransi kesehatan dalam beberapa dekade. Di Jerman, bagaimanapun, penduduk dengan pendapatan tahunan melebihi batas tertentu mempunyai sebuah pilihan dalam memilih asuransi kesehatan publik jika mereka membayar asuransi swasta yang diberikan kurang lebih jaminan yang sama. Perkiraan 10 5 dari penduduk Jerman memilih hal tersebut. Sedangkan di Belanda, hal tersebut diatur dengan perkiraan 20-25 % dari pendapatan penduduk lebih dari ambang batas tahunan tertentu setiap tahun meninggalkan jaminan kesehatan umum dan memilih untuk asuransi swasta.

Tidak ada sistem yang sepenuhnya diterima secara sempurna, dan kebanyakan negara mempunyai kepedulian individual dan umum. Secara luas, belanja tahunan layanan kesehatan dalam anggota OECD mengalami peningkatan lebih dari dua kali rata-rata pertumbuhan GDP (111 %) lebih dari 5 tahun kebelakang. Jarak 3 % tersebut meningkat di Yunani hingga 120 % di Prancis dan Norwegia (OECD 2006) (Tabel 4.4). Dua transisi populasi utama yang secara umum menuju negara-negara dengan pendapatan tertinggi kemungkinan menyediakan beberapa pengertian akan hal ini. Pertama, angka kesuburan, dan kedua, secara umum, umum panjang populasi. Seperti peningkatan biaya medik, penduduk yang bekerja, yang memberikan kontribusi  lewat pemotongan upah dan pendapatan, lewat pajak umum atau kontribusi kesehatan dan kesejahteraan, yang dibebankan pada mereka untuk membantu layanan kesehatan bagi orang tua dan sektor pengangguran dari populasi yang tidak mampu untuk membayar layanan kesehatan.

Sistem kesehatan dan sumber daya manusia pada negara-negara OECD: Tabel 4.5 menunjukan jumlah dari dokter, perawat, dan bidan per 1000 populasi (WHO 2006). Jumlah dokter per 1000 populasi sangat membantu namun pengukuran yang tidak penuh. Setidaknya sama pentingnya sebagai berikut: rata-rata waktu (“pertemuan”) ketika pasien berdiskusi dengan dokter, (b) konten dan kualitas dari informasi yang disampaikan, (c)  proporsi waktu yang dikhususkan untuk pencegahan, dan (d) bahan tertulis atau sumber website yang diberikan kepada pasien. Sebuah penelitian dari British Medical Journal membandinkan “pertemuan” pasien di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru menemukan bahwa pasien di Australia dan Selandia Baru, masing-masing, mempunyai dua kali lipat dan 50 % lebih banyak “pertemuan” daripada yang pasien yang ada di Amerika Serikat (Bindman et al. 2007). Jumlah waktu pasien yang diberikan dengan perawat lain dalam praktek (e.g., a prevention nurse) secara jelas juga sangat penting namun tidak dimasukan dalam penelitian.


Friday, June 19, 2015

Manfaat Air Beras Untuk Kecantikan Yang Belum Diketahui Banyak Orang

Manfaat Air Beras Untuk Kecantikan Yang Belum Diketahui Banyak Orang
 

Manfaat Air Beras Untuk Kecantikan Yang Belum Diketahui Banyak Orang - Beras sudah menjadi makanan pokok orang Indonesia, Beras kaya akan kandungan karbohidrat yang diperlukan tubuh sebagai sumber energi. Selain menjadi salah satu zat pembersih kulit yang paling lembut, air beras juga mengandung vitamin seperti B1, C, E, serta mineral.  Namun manfaat beras tidak hanya dijadikan sebagai bahan makanan tapi juga sebagai bahan untuk perawatan kecantikan. Diantaranya untuk perawatan kulit dan wajah.


Apa saja manfaat air beras untuk kesehatan silahkan simak berikut ini.

1. Mengurangi Rambut Bercabang
Jika Anda ingin mengatasi rambut bercabang secara alami, lakukan tips sederhana berikut ini. Rendam ujung-ujung rambut Anda dalam semangkuk air beras selama 15 menit. Setelah itu, bersihkan bekasnya denga mencuci rambut dengan air mengalir.

2. Menghaluskan Kulit

Sama seperti wajah, daerah kulit tubuh yang lain juga memerlukan perawatan. Perawatan yang murah adalah dengan menggunakan air beras. Caranya adalah dengan berendam menggunakan air beras selama 15 menit. Lakukan secara rutin dua kali sehari, kulit akan menunjukkan perbaikan sebanyak 20 % setelah beberapa minggu.Kulit tubuh Anda akan terlihat lebih cantik dan bersih.
 
3. Air Beras Mengontrol Minyak Berlebih
Air beras yang mengandung asam amino akan membuat pH di kulit menjadi stabil. Hal ini akan berdampak pada stabilnya kandungan minyak di kulit khususnya kulit wajah. Seperti yang kita ketahui, minyak di wajah memang sering menimbulkan masalah baru seperti jerawat yang membandal. Air beras akan menjadi oil control.

Itulah manfaat air beras untuk kecantikan, semoga bermanfaat.

Thursday, June 18, 2015

Olahraga Berlebihan, Inilah Akibatnya

Walaupun olahraga merupakan aktivitas yang bisa menyehatkan jasmani dan rohani. Namun, tidak bisa dilakukan sembarangan. Untuk melakukannya, perlu tata cara atau aturan yang harus dijalani, terutama untuk menyesuaikan dengan kondisi tubuh kita. Seberapa sering olahraga itu harus dilakukan, atau seberapa berat beban olahraga yang harus tubuh kita terima.

Olahraga dengan intensitas yang tinggi sering dianggap lebih efektif membakar lemak. Padahal olahraga berlebihan bisa menjurus pada sejumlah masalah kesehatan yang fatal, salah satunya adalah efek pembekuan darah dan lain-lain yang bisa mengancam nyawa.

Inilah 4 bahaya olahraga berlebihan.
1. Pembekuan Darah
Salah penafsiran jika melakukan olahraga dalam intensitas tinggi akan lebih efektif membakar lemak masih sering terjadi. Padahal olahraga berlebihan bisa mendatangkan sejumlah masalah, salah satunya pembekuan darah yang akibatnya bisa mengancam nyawa seseorang.

2. Anoreksia
Olahraga keras dan dilakukan secara berlebihan bisa juga berakibat pada sistem pencernaan dan sistem kekebalan tubuh. Banyak orang yang merasa dirinya gemuk sehingga melakukan olahraga secara berlebihan sehingga berefek pada kekurangan berat badan secara fatal atau yang dikenal dengan istilah anoreksia. Orang yang mengalami anoreksia cenderung tidak menyadari bahwa kondisi tubuhnya sudah tidak normal seperti semula. Untuk itu, cek kembali apakah kamu melakukan olahraga secara berlebihan atau tidak.

3. Memperbesar Jantung
Menurut para ahli kesehatan, olahraga yang sifatnya rekreasi atau prestasi bukan hanya bisa mendatangkan cedera otot, tapi juga berpotensi memperbesar jantung. Terutama pada latihan beban yang berlebihan. Pada saat mengangkat beban, biasanya kita akan menahan nafas, sementara menahan nafas saat mengangkat beban membuat udara tidak bisa ke luar dari jantung, dan pada saat itulah jantung akan membesar.

4.Kerusakan Ginjal
Olahraga yang dilakukan secara berlebihan bisa mengakibatkan fungsi otot tidak berjalan dengan baik. Otot akan terasa lebih sakit, dan masalah kesehatan lainnya juga akan bermunculan jika kebiasaan olahraga berlebihan dilakukan terus menerus. Kerusakan otot juga bisa berakibat pada gangguan enzim dalam darah yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan ginjal.

Itulah 4 akibat olahraga berlebihan,  berolahragalah dengan sewajarnya, agar tubuh kita sehat selalu.

Wednesday, June 10, 2015

5 Cara Menghilangkan Komedo Dengan cepat dan Alami

5 Cara Menghilangkan Komedo Dengan cepat dan Alami
 
Komedo sering menjadi masalah besar yang bisa mengganggu penampilan dan kecantikan anda karena komedo ini menimbulkan bintik hitam dan putih pada area hidung, wajah dan sekitar dagu. Komedo disebabkan oleh sel kulit mati dan kelenjar minyak berlebih pada kulit. Cenderung terjadi pada orang-orang yang sedang berada di masa pubertas atau saat menstruasi.

Komedo juga bisa disebabkan oleh make up yang berlebihan sehingga mengiritasi kulit kamu. Sebenarnya ada beberapa pilihan cara untuk menghilangkan komedo ini misal dengan cara ke salon kecantikan, menggunakan produk kecantikan, dan juga dengan cara alami yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah. Seperti tips di bawah ini cara menghilangkan komedo dengan cepat dan alami.

1. Putih Telur
Cara menghilangkan komedo dengan putih telur di pakai masker  bisa menjadi pilihan cara menghilangkan komedo di hidung dan area pipi secara cepat. Cara ini terbukti ampuh membuat hidung menjadi mulus bebas dari komedo. Caranya  dengan mengusapkan atau mengoleskan putih telur di area komedo atau keseluruh wajah. Diamkan selama kurang lebih 10-15 menit ataupun hingga kering. Jika sudah bilas dengan air.

2. Pisang
Pisang ternyata bisa menghilangkan komedo lho. Caranya dengan menggunakan pisang sebagai masker wajah. Untuk menggunakan masker wajah pisang ini,  hanya perlu menghancurkan buah pisang hingga lumat. Setelah buah pisang lumat, oleskan ke wajah Anda seperti menggunakan masker. Oleskan secara merata, kemudian diamkan sekitar 20 menit hingga kandungan di dalam masker tersebut meresap ke dalam wajah Anda. Gunaksnlah air untuk membilasnya hingga bersih.

3. Lidah buaya
Khasiat lidah buaya untuk kecantikan memang tidak perlu diragukan lagi. Menghilangkan komedo dengan menggunakan lidah buaya adalah cukup dengan mengoleskan gel yang ada didalam batang lidah buaya ke bagian wajah. Diamkan sampai kering lalu bilas dengan air bersih.

4. Teh
Bahan yang satu ini sangat mudah untuk Anda temukan. Anda cukup menggunakan teh yang biasa Anda gunakan. Seduh teh tersebut dengan air panas dan gunakan teh tersebut untuk diletakkan pada bagian wajah Anda yang terkena komedo. Jika Anda rutin menggunakan cara ini, komedo pada wajah Anda akan hilang dengan cepat dan mudah.

5.Buah Pala

Buah pala sangat bermanfaat bagi seseorang yang memiliki type kulit berminyak dan tentunya mempunyai banyak komedo yang harus segera dibasmi dari wajah. Buah pala dapat membuat wajah kalian yang sebelumnya dipenuhi oleh komedo menjadi mulus apabila dikombinasikan dengan susu karena susu mengandung asam laktat yang mampu memecah sel-sel kulit tua saat anda membilas wajah.

Demikianlah tips menghilangkan komedo dengan cepat dan aman, selamat mencoba.

Tuesday, June 9, 2015

Cara Meninggikan Badan Dengan Cepat dan Alami

Cara Meninggikan Badan Dengan Cepat dan Alami
Cara Meninggikan Badan Dengan Cepat dan Alami - Hampir setiap orang mendambakan tinggi badan yang ideal, karena tinggi badan yang ideal umumnya semakin memudahkan orang terutama di bidang pekerjaan. Banyak profesi yang mengharuskan untuk memiliki tinggi badan yang ideal, seperti tentara, pilot, pramugari, polisi,dan lain-lain.

Menemukan obat alami peninggi badan memang bukanlah suatu hal yang mudah, sebab genetika yang dimiliki oleh setiap manusia itu berbeda satu sama lainnya. 
Hal ini tentunya menyebabkan tidak semua orang bisa mengonsumsi obat alami peninggi badan yang sama, dan harus mencari cara lain untuk tetap bisa membuat badan mereka lebih tinggi tanpa obat. Inilah beberapa tips cara meninggikan badan dengan cepat dan alami:

1. Bersepeda
Selain ramah lingkungan, penelitian menyebutkan bahwa kegiatan bersepeda dapat memicu produksi hormon pertumbuhan. Gerakan mengayuh yang konstan saat bersepeda membuat otot-otot kaki bereaksi. Hal ini tentu saja hal yang dibutuhkan ketika anda ingin menambah tinggi badan.

2. Melompat
Perlu anda ketahui bahwa melompat merupakan salah satu cara ampuh untuk menambah
tinggi badan
, karena dengan melompat otot kaki anda akan terstimulasi. Melompat sangat cocok untuk dilakukan pada saat sebelum tidur dan bersepada pada pagi atau sore hari.

3. Lari Cepat Jarak Pendek (Sprint)
Lari cepat jarak pendek atau biasa kita kenal dengan lari sprint ini bermanfaat meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan jika disertai istirahat aktif antar sprint. Tetapi jangan terlalu sering melakukannya karena dapat menyebabkan pembengkakan pada otot dan tendon.

4. Berenang Rutin
Berenang merupakan olahraga yang sangat direkomendasikan. Olahraga berenang sangat bagus untuk fleksibilitas dan merangsang pertumbuhan tulang bagi kamu yang masih dalam masa pertumbuhan.

5. Mengkonsumsi Susu dan Makanan Kaya Kalsium
Para ahli ortopedi mengatakan bahwa tulang secara permanen akan mengalami penghentian pertumbuhan pada usia sekitar 18 tahun. Faktanya ada beberapa komponen tulang yang masih bisa dapat dikembangkan atau yang lebih dikenal dengan sebutan tulang rawan. Terdapat 33 lempengan tulang rawan tersebut pada tulang punggung yang berpotensi akan mengalami penebalan permanen dengan mengkonsumsi susu secara berkala.

Itulah 5 tips cara meninggikan badan dengan cepat dan alami, sebisa mungkin rutinl berolahraga dan mengonsumsi makanan yang bergiji serta istirahat yang cukup agar hasilnya lebih maksimal.
Saturday, June 6, 2015

Hal Yang Harus Disiapkan Pasangan Menjelang Pernikahan

Hal Yang Harus Disiapkan PasanganMenjelang Pernikahan
Ketika anda  sudah dewasa dan telah mempunyai kekasih, pasti akan memikirkan tentang sebuah pernikahan. tetapi ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum menikah agar nantinya tidak menyesal karena keputusan kita untuk mengakhiri masa lajang dan  tidak menemui kendala di kemudian hari. Kenapa persiapan diri merupakan sesuatu yang wajib?

Karena setelah pernikahan, Anda akan menghadapi dunia baru bersama orang baru. Hampir  semuanya berbeda dibandingkan sebelum Anda masih sendiri. 
Meskipun membahagiakan, persiapan pernikahan tidak bisa dianggap enteng, karena menyangkut banyak hal. Apa saja yang harus dipersiapkan menjelang pernikahan.

Baca Juga: Tips Agar Pasangan Tidak Selingkuh

1. Mental
Sebelum menikah anda harus mempersiapkan mental karna setelah menikah pasti selalu ada masalah yang tidak semudah menyelsaikanya ketika pacaran. Karena ketika Anda sudah menikah, hidup Anda berdua bukan lagi tentang janjian makan malam bersama atau menonton di bioskop. Ketika Anda menikah, Anda harus siap berkomitmen untuk bertanggung jawab satu sama lain.

Baca Juga: Cara Ampuh Menghilangkan Stres dengan Cepat

2. Materi
Sebelum jauh-jauh hari menikah, anda harus mulai menabung untuk resepsi ataupun biaya setelah menikah. Agar setelah menikah anda tidak merepotkan lagi orang tua dan bisa hidup mandiri bersama pasangan anda.

3. Bicara antar keluarga
Jangan sungkan untuk mengutarakan hal apapun yang Anda rasa diperlukan, termasuk untuk mendiskusikan masalah budget atau anggaran kepada kedua keluarga.

Baca Juga: 6 Cara Cepat Move On Dari Mantan

4. Tentukan lokasi dan waktu acara
Selagi ada pertemuan bersama kedua orang tua calon pengantin,  bicarakanlah soal tanggal dan lokasi pernikahan, untuk lokasi pernikahan sesuaikanlah dengan budget.

Baca Juga: 5 Janji Setiap Wanita pada Dirinya Sendiri

Itulah beberapa hal yang harus di persiapkan sebelum menikah yang dapat Anda lakukan. Selalu ingat untuk mempersiapkannya semenjak jauh hari supaya prosesi pernikahan dapat berjalan dengan lancar dan tanpa kurang sesuatu apa pun.

Friday, June 5, 2015

Cara Memanjangkan Rambut Dengan Cepat dan Aman

Cara Memanjangkan Rambut Dengan Cepat dan Aman
Cara Memanjangkan Rambut Dengan Cepat dan Aman - Salah potong rambut dan akhirnya potongannya kependekan dan tidak sesuai keinginan, pasti anda akan merasa sebal dan menyesal. Atau hormon yang tidak seimbang serta diet yang salah dapat membuat pertumbuhan rambut terhambat.

Ada cara memanjangkan rambut dengan cepat dan aman untuk mendapatkan hasil maksimal pada rambut anda, salah satunya dengan mengeluarkan banyak uang untuk membeli sebuah obat penumbuh rambut serta perawatan yang mahal. Tetapi dalam produk obat penumbuh tersebut terdapat bahan kimia dan hal tersebut dapat merusak rambut jika digunakan terus menerus. 
Sebenarnya ada cara memanjangkan rambut dengan cepat dan aman yang bisa Anda lakukan sendiri dan tentunya dengan biaya yang lebih murah. 
Ini bebarapa tips cara memanjangkan rambut dengan cepat dan aman yang bisa Anda lakukan:

1. Santan
Santan adalah air parutan kelapa yang telah di olah, salah satu bahan alami yang sudah digunakan orang dari dulu hingga sekarang untuk memanjangkan rambut dengan cepat.

Cara menggunakanya anda cukup menyiramkan sebanyak 300 cc air santan pada rambut hingga kulit kepala secara merata. Kemudian tutup rambut memakai handuk bersih yang hangat hingga 20 menit kemudian bilas rambut hingga bersih menggunakan air dingin.

2. Lidah buaya
Selain bisa membuat rambut menjadi lebih sehat dan hitam, fungsi dari lidah buaya ini sendiri bisa juga membuat rambut menjadi lebih panjang dengan cepat.

Cara menggunakannya yakni siapkan. beberapa batang lidah buaya. Belah dan oleskan gel-gel yang ada didalamnya keseluruh rambut dengan rata. Diamkanlah selama 10 sampai 20 menit, lalu bilas dengan air bersih.

3. Kulit apel
Buah apel selain enak untuk di makan juga baik untuk kesehatan tubuh, kulit apel juga dapat digunakan untuk memanjangkan rambut dengan cepat sebagai perangsang pertumbuhan rambut tersebut. karena kulit buah apel mengandung sebuah vitamin yang dapat memperlancar sirkulasi darah menuju otak.

Cara menggunakanya  Pertama, blender kulit buah apel sampai halus, kemudian oleskan pada kulit kepalasecara merata dan pijat dengan lembut.

4. Minyak zaitun
Minyak zaitun sudah terkenal dengan bermacam-macam khasiat untuk tubuh dan juga minyak zaitun dapat bermanfaat untuk membantu memanjangkan rambut dan juga untuk rambut  kusam menjadi lebih berkilau, sekaligus dapat membantu untuk menyehatkan  kulit kepala.

Cara Menggunakan minyak zaitun digunakan sebagai minyak rambut, tetapi apabila menyukai aroma minyak zaitun tersebut Anda dapat memakai selama 30 sampai 1 jam, lalu setelah itu bilas. Lakukanlah secara rutin untuk hasil yang maksimal.

5. Bawang
Pada umumnya bawang sering di pakai bumbu dapur, tapi taukah anda Bumbu dapur yang satu ini juga dapat anda manfaatkan untuk memanjangkan rambut anda. Kandungan sulfur dalam bawang sangat bermanfaat untuk membantu meningkatkan pertumbuhan rambut.

Cara pemakaiannya adalah dengan mencampurkan potongan bawang pada saat keramas lalu diamkan selama kurang lebih 10-20 menit dan bilas sampai
bersih.

Itulah tips cara memanjangkan rambut dengan cepat dan aman yang bisa anda gunakan untuk cara cepat memanjangkan rambut, lakukanlah dengan rutin agar hasilnya bagus dan memuaskan. Semoga bermanfaat.