Kesehatan Ibu dan Anak di Negara-Negara yang Tergabung dalam Organiation for Economic Cooperation and Development (OECD)

shares

 Ian G. Child dan John E. Ehiri

Tujuan Pembelajaran: Setelah membaca bab ini dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam diskusi, anda diharuskan untuk mampu:

·    Mendiskusikan tentang ketidaksamarataan kesehatan dan pendapatan diluar negara-negara yang tergabung dalam OECD dan diantara OECD secara keseluruhan, dan di belahan dunia yang lainnya.
·    Mengevaluasi isu-isu MCH di negara-negara OECD didalam hubungannya dengan struktur dan pembiayaan sarana kesehatan, indikator-indikator status kesehatan, model pelayanan, dan faktor-faktor sosial.
·    Menganalisa berbagai macam cara agar pelayanan ibu dan anak bisa terorganisasi dan tersalurkan di antara anggota negara-negara OECD.

Pendahuluan
Bab ini terfokus pada praktek-praktek di negara-negara yang tergabung dalam 30 negara Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang bermaskas di Paris, Prancis (Box 4.1). Mengkaji berbagai macam cara sarana kesehatan ibu dan anak beroperasi di anggota negara-negara OECD. Bab ini akan dimulai dengan penjelasan singkat tentang ketidaksamarataan diantara anggota negara-negara OECD dan diantara OECD secara keseluruhan, dan di belahan dunia yang lainnya. Lalu selanjutnya mendiskusikan isu-isu MCH di negara-negara OECD dari empat perspektif, yaitu:


Box 4.1 Negara-Negara Anggota OECD

Amerika Utara: Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.
Eropa Utara: Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Islandia, Irlandia, Itali, Luxemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki dan Inggris Raya.
Anggota-Anggota Pendahulu USSR: Ceko, Hungaria, Polandia, dan Slovakia.
Asia dan Australia: Jepang, Republik Korea, Australia dan Selandia Baru.
   

Struktur dan pembiayaan sarana kesehatan: Bagian ini akan menjelaskan tentang tipologi dan perbedaan mekanisme pembiayaan di negara-negara anggota OECD, menganalisis kepentingan-kepentingan yang saling terhubung didalam hubungannya dengan dana kemasyarakatan, program-program sosial, perusahaan pendukung asuransi kesehatan, dana-dana hibah di berbagai macam negara-negara anggota. Bagian ini juga akan menjelaskan pengaruh perbedaan filosofi sosial didalam hubungannya dengan kelaziman mekanisme pembiayaan tertentu ataupun perbedaan di dalam pengeluaran sarana kesehatan dan kapasitas sumber daya manusia di berbagai negara-negara anggota.

Indikator-indikator status kesehatan: Bagian ini memperlihatkan perbandingan ikhtisar dari ibu, balita, indeks kesehatan anak, perbandingan negara-negara maju terhadap indeks kemiskinan, dan menjelaskan aturan tentang perbedaan ekonomi dan faktor-faktor sosial.

Model-model pelayanan MCH: Bagian ini menjelaskan variasi-variasi pendekatan negara terhadap pelayanan antenatal, menggunakan contoh-contoh dari Inggris, Jerman, Francis, Australia, Swedia, Kanada, dan Jepang.

Faktor-faktor sosial: Disini berisi tahapan-tahapan dalam bagian yang mendiskusikan hubungan antara penyebab biologi dan genetik, jaringan sosial yang kompleks, lingkungan, sifat faktor-faktor kesehatan.

Penulis memperlihatkan fakta-fakta yang aneh bahwa meskipun keberagaman diantara pelayanan sebelum melahirkan dan sesudahnya, kemajuan teknologi, dan peningkatan pembelanjaan dan intensitas pelayanan lebih dari 30 tahun, tidak ada kemajuan signifikan didalam proporsi terhadap kelahiran bayi, dengan rendahnya ukuran berat kelahiran, hal tersebut telah ditemukan di beberapa negara-negara OECED dengan tingkat pendapatan yang tinggi. Kebutuhan akan kebijakan yang lebih menyeluruh dan perhatian terhadap faktor-faktor ekonomi dan sosial terhadap pelayanan ibu dan anak, sangatlah ditekankan.

Lewat OECD, sistem-sistem pelayanan tersebut merefleksikan luasnya pemahaman sosial ekonomi dan sistem-sistem politik. Bersama-sama, negara-negara OECD adalah rumah bagi 18% populasi dunia dan mampu menghasilkan 80% dari output ekonomi dunia. 39-41% dari dokter dan perawat, berturut-turut, melakukan kegiatan praktek di negara-negara OECD (WHO 2006). Amerika Serikat adalah satu-satunya negara dengan tingkat pendapatan tinggi yang tidak mengakui pelayanan kesehatan universal  sebagai perlindungan terhadap masyarakat dan memperbolehkan penyalur yang bermasalah dan sektor asuransi untuk menghasilkan keuntungan. Pembelanjaan pelayanan kesehatan Amerika Serikat dua kali lipat dengan rata-rata pembelanjaan OECD, namun lebih sedikit pelayanan-pelayanan yang terdistribusikan terhadap populasi yang masih sedikit, 47 juta orang ditinggalkan tanpa jaminan, dan harapan hidup, kematian bayi, dan rendahnya tingkat berat kelahiran.

OECD awalnya lahir dari Organization for European Economic Cooperation (OEEC) yang dibangun pada tahun 1948 dengan bantuan Amerika Serikat dan Kanada untuk mengkonsolidasikan  the Marshal Plan untuk memperbaiki Eropa setelah perang dunia ke III (OECD 2008). Sebagai bagian yang berseberangan dengan NATO, OECD mengambil peran lewat OEEC pada tahun 1961 dengan misi membantu anggota kepemerintahan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan selagi perbaikan stabilitas keuangan dunia dan berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi dunia (OECD 2008). OECD berisikan 7 negara adidaya dari negara yang tergabung dalam G8 (Kanada, Prancis, Jerman, Itali, Jepang, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat) dengan rata-rata pendapatan perkapita nasional, yang pada tahun 2005, berkisar $30,000 hingga $44,000. 11 % dari populasi dunia yang berada di negara yang tergabung dalam G8 menghasilkan 64 % dari pendapatan ekonomi dunia. Bank dunia mengklasifikasikan 29 negara dengan populasi lebih dari 1 juta orang sebagai negara dengan “pendapatan tinggi” (pendapatan nasional gross perkapita (PC GNI) > US $10.006 pada tahun 2014). Dua puluh tiga dari anggota OECD. Enam dari negara non-EOCD dengan pendapatan tinggi yaitu Hongkong, Singapura, Israel, dan negara-negara penghasil minyak seperti Kuwait, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Keanggotan dari OECD semakin berkembang. Sepanjang 7 tahun kebelakang, 4 petinggi negara-negara USSR, plus Meksiko, Turki dan Korea Selatan akhirnya menjadi anggota OECD. Pendapatan perkapita GDPs mereka berkisar dari $4,700 di Turki hingga $16,000 di Korea Selatan. Lima anggota dengan prospek yang bagus yaitu Cili, Estonia, Israel, Russia dan Slovenia, dan adanya pembahasan tentang populasi tinggi namun negara dengan tingkat pendapatan menegah seperti Brazil, Cina, India, Indonesia, dan Afrika Selatan.

OECD merupakan sebuah forum dimana anggota negara-negara yang tergabung melakukan perbandingan pengalaman-pengalaman kebijakan, menunjukan gejala ekonomi, sosial dan tantangan pemerintah terhadap globalisasi. Sebagai contoh, lewat OECD, 23 negara yang tergabung dalam Development Assistance Commite (DAC) memiliki dasar-dasar prinsip, jika semua negara menghormati perjanjian untuk memberikan 0,7 % dari GDPs tahunan sebagai bantuan terhadap negara berkembang yang termiskin, rata-rata US $245 milliar (109 dalam terminologi AS) dalam bantuan yang telah di donasikan pada tahun 2007 (UNICEF 2007). Pada tahun 2005, 5 negara yaitu Denmark, Luxembourg, Belanda, Norwegia, dan Swedia, melampaui perjanjian sebesar 0,7 % dari GDP; berbeda dengan neraca dari negara, Itali, Yunani, dan Amerika Serikat yang mempunyai urutan 20-22 dalam kedermawanan sosial lewat donasi kurang dari 0,2 % dari GDP (UNICEF 2007).

Lewat banyak hal, bab mengemukakan keragaman diantara negara-negara dengan pendapatan tertinggi. Perbedaan cara diantara negara-negara EOCD tentang sistem pelayanan kesehatan yaitu struktur, pengeluaran, pendistribusian merefleksikan bahwa tiap-tiap anggota mempunyai sejarah yang unik, budaya, industri, kesejahteraan sosial dan pandangan politik. Hal ini tidak memungkinkan untuk menjelaskan semua anggota-anggota tentang sistem kesehatan secara lebih detail dan kami, selanjutnya telah menyeleksi 7 untuk mengilustrasikan perbedaan struktur pelayanan kesehatan sebagai bagian dari proses MCH terhadap pelayanan dan hasil yang ingin dicapai. Kami memusatkan isu-isu yang berhubungan dengan periode sebelum kelahiran, masa pertumbuhan, masa kanak-kanak, dan masa remaja, ketika anak dan keluarga secara berkelanjutan terpengaruh oleh infrastruktur sosial dan faktor-faktor lingkungan terhadap kesehatan. Relatif anggota-anggota OECD mempunyai sistem pelayanan yang berfungsi lebih baik dan hasil kesehatan yang lebih baik terhadap populasi MCH daripada banyaknya negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah. Begitu pula hal yang berhubungan dengan eksplorasi praktek-praktek MCH yang digunakan oleh OECD untuk menentukan pelajaran mana yang perlu dipelajari.

Beberapa referensi yang digunakan dalam bab ini secara umum menggunakan pengertian ekonomi dan yang berhubungan dengan pembangunan, didefinisikan secara singkat di Box 4.2.


Box 4.2 Pendefinisian

Gross Domestic Product (GDP): Total nilai akhir dari seluruh komoditas dan layanan yang diproduksi oleh negara selama beberapa tahun.

Gross National Income (GNI): GDP ditambah pendapatan yang didapat dari keliling dunia seperti proporsi dari upah pengiriman kembali, dikenal sebagai pengiriman uang, oleh pekerja asing.

Purchasing Power Parity (PPP): Penggunaan konversi GDP atau GDI secara meluas untuk mengkompensasi perubahan nilai tukar terbaru dan daya beli setara dari pasar umum barang-barang rumah tangga didalam negara.

Gini Coefficient (Bank Dunia 2008): Ketidaksamaan ukuran pendapatan didalam setiap negara, dimana nilai 0 mengindikasikan persamaan penuh dan nlai 1 mengindikasikan total ketidaksamaan. Diantara anggota-anggota OECD, Amerika Serikat mempunyai jarak terbesar diantara yang terkaya dan termiskin. Negara-negara dengan derajat tertinggi dalam persamaan yaitu Swedia, Denmark, Finlandia, dan Jerman.

Freedom Index (Herritage Foundation 2008): Diterbitkan oleh Freedom House, mengukur tingkat relatif sosial, hak politik dan kebebasan pada 190 negara. Laporan tahunan menunjukan hal tersebut secara meluas diandalkan oleh pembuat kebijakan internasional didalam organisasi-organisasi seperti Bank Dunia dan IMF. Empat puluh tujuh negara yang dicatatkan sebagai “yang paling bebas” dan mereka termasuk negara-negara OECD kecuali Yunani, Jepang dan Republik Korea.

Corruption Index (Tranparency International 2002): Produk yang direferensikan secara meluas oleh perusahaan asal Belgia yang bernama Transparency International. Mengukur sejauh mana perilaku korupsi dari politisi-politisi lokal dan pejabat publik yang didapat dari 12 survey oleh pebisnis, ahli kebijakan internasional dan lain-lain. Indeks mempunyai skala  1 (yang terkorup) hingga 10 (paling sedikit korup) diantara negara-negara. Nordic, Australia, Selandia Baru, Singapura, Swiss, yang dinilai paling sedikit melakukan tindak korupsi. Amerika Serikat berada di urutan 20.

Human Development Index (HDI) (UNDP 2008): Ini mencakup 175 negara dan dipublikasikan satu tahun sekali oleh PBB. HDI kadang-kadang dianggap sebagai “indeks harapan hidup” dan didasarkan pada penggabungan ukuran harapan hidup, angka buta huruf, dan standar hidup. Lima negara yang paling layak dihuni berdasarkan data tahun 2004 yaitu Norwegia, Islandia, Australia, Irlandia, dan Swedia.

Human Poverty Indeks (HDI) (PBB 2005): Terdapat dua indeks HPI. HPI-1 dibuat untuk pembangunan negara dan ukuran penggabungan dari harapan hidup, angka buta huruf, akses air bersih, dan ukuran berat badan bayi ideal. HPI-2 dibuat untuk negara-negara dengan pendapatan tertinggi dan ukuran penggabungan dari kemungkinan harapan hidup hingga 60 tahun, persentase dari rendahnya pemahaman aksara, Populasi dari kemiskinan (50% rata-rata disesuaikan dengan pendapatan rumah tangga), dan presentase dari populasi yang menganggur lebih dari 12 tahun. Negara-negara OECD dengan indeks kemiskinan terendah adalah Swedia, Norwegia, Belanda, Finlandia, dan Denmark.

International Classification of Diseases (ICD): Disahkan oleh WHO, ini merupakan skema penggolongan standar diagnosa dunia Internasional. Hal ini secara meluas digunakan oleh pemerintah untuk perekaman penting dari statistik, oleh penyedia layanan kesehatan untuk perekaman medis, sistem keuangan dan tagihan, dan pembuat kebijakan. Penyakit, tanda dan gejala, kecelakaan, dan masalah kesehatan lainnya dikodekan. Revisi terbaru ICD-10 dirilis pada tahun 1994.
   

OECD diantara Ketidakmerataan Dunia

Pada tahun 2007, populasi dunia berjumlah 6,6 miliar dan memproduksi total pendapatan (GNI) sebesar $49 trilyun (UNICEF 2007). Keadaan dunia sangatlah beragam dan pendapatan tersebar merata, atau didalam negara (lihat tabel 4.1 dan 4.2). Fakta-fakta penting mengilustrasikan taraf ketidakmerataan secara internasional: (a) 61 % penduduk dunia yang hidup di 11 negara besar dunia (China, India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, Pakistan, Rusia, Banglades, Nigeria, Jepang, dan Meksiko), dantara mereka terdapat populasi dengan lebih 100 juta penduduk (UNICEF 2007). Dua dari negara-negara tersebut yaitu, Amerika Serikat dan Jepang, bersama-sama menjadi rumah bagi 6.6 % penduduk dunia dan menghasilkan 42 % dari total pendapatan; (b) 10 negara (Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Itali, Spanyol, Kanada, Meksiko, dan Korea Selatan) dengan tingkat ekonomi tertinggi (dari kesemuanya adalah anggota dari OECD) mempunyai 70 % dari ekonomi dunia namun hanya 14 % dari total populasi dunia; (c) 34 % populasi dunia yang bermukim di negara-negara termiskin (dari 44 negara termiskin: 31 terdapat di bagian sub-Sahara Afrika, 9 negara di Asia Tenggara, dan 4  negara di Asia Tengah) dan mempunyai tingkat pendapatan perkapita kurang dari $2 perhari dan memproduksi hanya 3 % dari penghasilan. Pada tahun 2004, China dan India, berturut-turut, mempunyai 20 dan 17 % dari total populasi dan 4.8 dan 17 % dari ekonomi dunia. Tabel 4.1 dan 4.2 menunjukan indikator-indikator kunci terhadap 142 negara dengan 1 juta populasi atau lebih diluar data yang telah dipublikasikan. Tabel 4.1 memisahkan beberapa negara kepada delapan grup pendapatan: Dua baris pertama berhubungan dengan kategori World Bank (WB) terhadap negara dengan pendapatan rendah. Baris ketiga dan keempat berhubungan dengan negara-negara WB dengan pendapatan menegah, baris kelima dan keenam dengan negara WB dengan pendapatan menengah keatas, dan baris ketujuh dan kedelapan  dengan kategori WB pendapatan tinggi. Tabel 4.2 terbagi atas negara-negara lewat area geografi.

Harapan hidup di Eropa Barat berkisar dua kali lipat daripada negara-negara termiskin di dunia, dimana angka kematian bayi berkisar 20 kali lebih tinggi dan kematian ibu berkisar 75 kali lebih tinggi (OECD 2006). Namun ketidakmerataan ekonomi dan sosial diantara negara-negara tersebut tidak jua berakhir sampai hari ini. Terkadang terdapat lebih banyak perbedaan keberhasilan MCH di beberapa wilayah pada negara yang sama daripada yang terapat di negara-negara tetangga. Untuk mengeksplorasi konteks, distribusi, dan status MCH yang berada di negara-negara OECD, bagian yang lain dari bab ini telah terstruktur pada bagian yang lain: (i) struktur dan biaya pada sistem layanan kesehatan; (ii) indikator status kesehatan – hasil, proses, dan sumber daya; (iii) proses spesifik dari layanan MCH di 6 negara; (iv) hubungan antara sebab-sebab biologis dan genetik, dan  kompleksnya jaringan sosial, lingkungan, dan faktor-faktor kebiasaan terhadap sanitasi.

Struktur dan Pembiayaan Layanan Kesehatan
Tabel 4.3 memperlihatkan ringkasan dari mekanisme pembiayaan layanan kesehatan di negara-negara OECD yang terseleksi. Lima mekanime pembiayaan yang paling dominan berisikan:

Perpajakan publik: Pendapatan pajak dari kepemerintahan negara bagian, negara, provinsi, atau kotamadya menghasilkan penggabungan dana (sering disebut juga dana umum) diluar jumlah tersebut digunakan untuk membayar layanan kesehatan, pendidikan, dana pensiun, kepastian hukum, perbaikan jalan. Pemerintah memiliki fleksibilitas pendanaan, secara umum direalisasikan dalam anggaran tahunan,  untuk mengarahkan dana pajak umum menuju alasan yang jelas, dan untuk menempatkan hal tersebut dibawah kontrol federal dan negara. Pendekatan tersebut juga digunakan oleh Australia (kontrol negara bagian), Kanada (kontrol federal dan provinsi), New Zealand (negara bagian), Spanyol (negara bagian dan privat), Swedia (kabupaten), Inggris Raya (negara bagian dan regional), dan Amerika Serikat (kontrol negara terhadap bantuan medis). Negara-negara tersebut biasanya menggunakan sebuah sistem delegasi terhadap beberapa aturan dan fleksibilitas untuk merealisasikan perlindungan yang “tepat” terhadap beberapa populasi secara bersama-sama dengan penjagaan ketat terhadap dana global untuk mengontrol jalannya hal tersebut dan pengeluaran kapital di beberapa wilayah.

Program sosial: Pajak pemerintahan negara bagian, negara, provinsi dan kabupaten secara spesifik digunakan untuk layanan kesehatan dan tidak digunakan untuk alasan-alasan yang lain seperti kesejahteraan, keamanan sosial, subsidi perumahan, pendidikan, jalan. Pendekatan ini utamanya digunakan di Prancis, Itali, Jepang, dan Belanda. Beberapa negara seperti Prancis mempunyai aturan kompleks dan struktur aturan.

Asuransi Kesehatan: Pembayaran secara langsung oleh perusahaan akan biaya asuransi kesehatan yang sebagian besar secara independen dibayarkan oleh pemerintah dan juga biasanya dinegosiasikan oleh perusahaan atau pekerja. Contohnya yaitu dana bagi orang sakit di Jerman dan perusahaan asuransi di Amerika Serikat.

Asuransi Swasta: Minimnya kontrol pemerintah terhadap pembayaran. Di beberapa negara, asuransi swasta mampu menawarkan proteksi menyeluruh. Hal lainnya juga dapat digunakan untuk barang-barang yang membuat nyaman seperti satu kamar rumah sakit, atau klinik gigi, klinik mata, resep obat-obatan, layanan jangka panjang. Di Kanada, asuransi swasta memungkinkan penggunaan hanya untuk layanan yang tidak disediakan oleh pemerintah.

Biaya Pribadi: Penggunaan pembayaran secara langsung oleh pasien baik berupa co-payment, pengurangan, atau keseluruhan biaya untuk layanan tertentu  secara luas dgunakan di Amerika Serikat namun tidak dipakai di lebih banyak negara-negara dengan pendapatan tinggi dengan dorongan filosofi sosial yang kuat. Pembayaran dengan dana pribadi  kadang-kadang di klasifikasikan lewat jenis kebutuhan, seperti perbedaan kelas penggunaan obat-obatan di Prancis.

Di banyak negara, lebih dari satu mekanisme pembiayaan sering digalakan.  Contohnya di Amerika Serikat, layanan kesehatan (yang mana memproteksi masyarakat dengan umur 65 tahun ke atas dan beberapa dengan kriteria umur tertentu yang mengalami cacat jangka panjang) dana yang dikumpulkan sebagai upah pajak terpisah dan dana dari pendapatan pajak dari negara bagian. Rencana lain dari kepemerintahan negara bagian Amerika Serikat yaitu TRICARE (mantan wajib militer) dan proteksi luar biasa terhadap anggota kongres, staf pemerintah negara bagian. Aturan jaminan dan pembiayaan secara terpusat tersebut juga sama halnya terdapat di beberapa sistem di Eropa. Bantuan medis (populasi dengan pendapatan rendah) didanai bersama-sama dari penerimaan pajak negara dan juga bermacam-macam proporsi pembiayaan yang diseragamkan  oleh pemerintah negara bagian. Pemerintah negara bagian Amerika Serikat mendefinisikan perkiraan pelayanan proteksi yang tersedia dan persyaratan didasarkan pada status keuangan personal dari pasien. Negara-negara individual lebih menekankan pada persyaratan dan kriteria jaminan. Perusahaan dan pekerja membayar beberapa jumlah upah untuk jaminan asuransi kesehatan untuk dirinya sendiri dan, biasanya ada tambahan khusus, yaitu untuk keluara mereka. Para perusahaan dan pekerja memilih dari beberapa jumlah pendapatan bersaing dari manajemen perusahaan atau asuransi pribadi.  Di Amerika Serikat, bukan merupakan suatu keharusan bahwa perusahaan menyediakan asuransi kesehatan dan memang kebanyakan tidak menyediakannya, terutama pada pekerja paruh waktu. Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara yang tergabung dalam OECD yang tidak memegang pandangan asuransi kesehatan secara universal sebagai kebenaran fundamental bagi masyarakat dan, pada tahun 2007, 47 juta penduduk tidak mempunya asuransi dan lebih dari 25 juta tidak mempunyai cukup asuransi bahkan hanya untuk jangka waktu setengah tahun. Hal itu pelu ditekankan bahwa beberapa remaja dan pekerja yang sehat di Amerika Serikat lebih memilih untuk tidak menggunakan asuransi dan tidak membayar sejumlah uang dari pendapatan mereka untuk layanan-layanan, mereka percaya bahwa mereka tidak akan pernah membutuhkannya.

Perbedaan budaya dan pandangan sosial berperan dalam kesejahetraan masyarakat umum dan berfungsi dengan baik lewat kesehatan dan jaminan pensiun, perumahan, subsidi pangan, dan pendidikan – juga pendidikan tinggi. Bagaimanapun, ketika kita mengomentari akan “kedermawanan” dari negara seperti Swedia, yang pemerintahnya membayar secara langsung untuk jaminan kesehatan dan program kesejahteraan masyarakat, hampir tidak adanya anak yang kelaparan, hal tersebut harus dicatat bahwa “kedermawanan” kemungkinan bisa dibuat oleh perpajakan yang lebih tinggi dan sebuah budaya yang mana itu menjad nilai utama bahwa orang-orang kaya dari masyarakat harus berkontribusi untuk kesejahteraan orang-orang yang kurang mampu. Gambar 4.1 memperlihatkan beban pajak relatif (persentasi pajak negara dari negara-negara GDP) seleksi dari negara-negara OECD.

Pengeluaran dan proses layanan kesehatan OECD: Gambar 4.2 membandingkan pengeluaran perkapita pada layanan kesehatan (dalam US $ PPP) di bagian garis negara-negara OECD. Pengeluaran Amerika Serikat dari $6000 perkapita yaitu berkisar dua kali lipat dari rata-rata OEC namun menunjukan populasi yang relatif muda (perkisaran, kurang dari 15 % dari warga lebih dari 65 tahun daripada beberapa negara yang lebih dari itu), memperlihatkan rendahnya layanan seperti pelayanan obat-obatan (data awal rencana obat-obatan the Medicare bagian D), layanan jangka panjang, klinik gigi, klinik mata (beberapa namun tidak semua, negara-negara OECD menyediakan hal tersebut), and rendahnya distribusi kunjungan dokter dan terhentinya pemasukan perkapita. Hal ini disertai memburuknya hasil yang didapat seperti harapan hidup, kematian bayi, dan berat badan bayi yang rendah. Beberapa pertanyaan peneliti antara akuratnya statistik tersebut dan perbandingannya memperlihatkan situasi yang sebenarnya. Beberapa menarik perhatian untuk kemungkinan-kemungkinan masalah lewat definisi yang sama dan ketelitian didalam hasil perbandingan data di seluruh negara (Howell and Blondel 1994). Pada tahun 2000, WHO memberi peringkat pada sistem layanan kesehatan Amerika Serikat di posisi 37 namun “opini tidak resmi” Amerika Serikat mendapatkan peringkat di urutan antara 20 hingga 30 di antara negara-negara OECD (WHO 2000). Negara (dengan populasi lebih dari 1 juta penduduk) yang memimpin peringkat yaitu Prancis, Itali, Singapur, Austria, Jepang, dan Norwegia, dan beberapa pertanyaan pun berkembang. Pada 2006 survey perbandingan pengalaman layanan kesehatan pada orang dewasa di tujuh negara ( Australia, Kanada, Jerman, Belanda, Selandia Baru, Inggris Raya, dan Amerika Serikat) menemukan lebarnya perbedaan negara  dalam hal akses, layanan pra-guna, koordinasi, dan kesalahan medik (terutama ketika pasien melihat dokter yang berbeda-beda; Schoen et al. 2006). “Amerika Serikat menonjol untuk hambatan akses terkait biaya dan layanan yang kuran efisien” dan “kurangnya praktek menggunakan perekaman elektronik medis “ (Schoen et al. 2006) Amerika Serikat berperingkat rendah dalam hal kepuasan pasien namun bersama sistem yang dimiliki Jerman memiliki peringkat teratas dalam hal kecepatan akses. Begitu pula, hasil yang didapat dari laporan Commonwealth Fund’s National Scorecard memperlihatkan sistem kesehatan Amerika Serikat terus mengalami penurunan dari apa yang dicapai berdasarkan dalam sebuah survey dari 19 negara-negara industri (The Commonwealth Fund Commission on a High Performance Health System 2008). Lewat 37 indikator kunci dari performa, Amerika Serikat mengumpulkan kurang lebih skor 65 dari kemungkinan 100. Performa keseluruhan tidak kunjung membaik dari tahun 2006 hingga 2008. Akses terhadap layanan kesehatan secara signifikan menurun, sementara efisiensi sistem kesehatan tetap rendah (The Commonwealth Fund Commission on a High Performance Health System 2008).

Status kesehatan populasi sebuah negara didasarkan pada jaringan yang kompleks terhadap faktor-faktor yang saling berhubungan, yang mana sistem layanan kesehatan merupakan salah satunya (lihat Bab 5 dalam Sistem Kesehatan dan MCH). Masing-masing negara mempunyai pandangan mengenai tanggung jawab, perbekalan, layanan kesehatan bagi masyarakat. Kecuali Amerika Serikat, semua negara-negara OECD dengan pendapatan tinggi memiliki jaminan asuransi kesehatan dalam beberapa dekade. Di Jerman, bagaimanapun, penduduk dengan pendapatan tahunan melebihi batas tertentu mempunyai sebuah pilihan dalam memilih asuransi kesehatan publik jika mereka membayar asuransi swasta yang diberikan kurang lebih jaminan yang sama. Perkiraan 10 5 dari penduduk Jerman memilih hal tersebut. Sedangkan di Belanda, hal tersebut diatur dengan perkiraan 20-25 % dari pendapatan penduduk lebih dari ambang batas tahunan tertentu setiap tahun meninggalkan jaminan kesehatan umum dan memilih untuk asuransi swasta.

Tidak ada sistem yang sepenuhnya diterima secara sempurna, dan kebanyakan negara mempunyai kepedulian individual dan umum. Secara luas, belanja tahunan layanan kesehatan dalam anggota OECD mengalami peningkatan lebih dari dua kali rata-rata pertumbuhan GDP (111 %) lebih dari 5 tahun kebelakang. Jarak 3 % tersebut meningkat di Yunani hingga 120 % di Prancis dan Norwegia (OECD 2006) (Tabel 4.4). Dua transisi populasi utama yang secara umum menuju negara-negara dengan pendapatan tertinggi kemungkinan menyediakan beberapa pengertian akan hal ini. Pertama, angka kesuburan, dan kedua, secara umum, umum panjang populasi. Seperti peningkatan biaya medik, penduduk yang bekerja, yang memberikan kontribusi  lewat pemotongan upah dan pendapatan, lewat pajak umum atau kontribusi kesehatan dan kesejahteraan, yang dibebankan pada mereka untuk membantu layanan kesehatan bagi orang tua dan sektor pengangguran dari populasi yang tidak mampu untuk membayar layanan kesehatan.

Sistem kesehatan dan sumber daya manusia pada negara-negara OECD: Tabel 4.5 menunjukan jumlah dari dokter, perawat, dan bidan per 1000 populasi (WHO 2006). Jumlah dokter per 1000 populasi sangat membantu namun pengukuran yang tidak penuh. Setidaknya sama pentingnya sebagai berikut: rata-rata waktu (“pertemuan”) ketika pasien berdiskusi dengan dokter, (b) konten dan kualitas dari informasi yang disampaikan, (c)  proporsi waktu yang dikhususkan untuk pencegahan, dan (d) bahan tertulis atau sumber website yang diberikan kepada pasien. Sebuah penelitian dari British Medical Journal membandinkan “pertemuan” pasien di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru menemukan bahwa pasien di Australia dan Selandia Baru, masing-masing, mempunyai dua kali lipat dan 50 % lebih banyak “pertemuan” daripada yang pasien yang ada di Amerika Serikat (Bindman et al. 2007). Jumlah waktu pasien yang diberikan dengan perawat lain dalam praktek (e.g., a prevention nurse) secara jelas juga sangat penting namun tidak dimasukan dalam penelitian.


Related Posts

0 komentar:

Post a Comment