Cloud: Teknologi Masa Depan di Bidang Pendidikan

shares

Satu hal yang tidak mungkin dipungkiri di era modern ini: kemajuan teknologi. Setiap hari selalu muncul penemuan-penemuan di bidang teknologi, Anda bisa menemukannya di Google Play Store atau toko-toko peralatan elektronik. Tidak hanya itu, teknologi terbaru juga mencakup area virtual salah satunya yaitu cloud. Meskipun cloud bukan nama baru di bidang teknologi, namun namanya mulai dihubung-hubungkan dengan sistem pendidikan modern. Banyak pihak yang memprediksi bahwa cloud merupakan salah satu media pembelajaran paling mainstream di masa depan. Namun melihat gejalanya belakangan ini, sepertinya kolaborasi antara cloud dengan sistem pendidikan tidak akan lama lagi akan segera terwujud.

Tentang Cloud

Cloud secara harfiah memang ‘awan’ dan definisi tersebut dijadikan metafora mengenai jaringan server tempat penyimpanan virtual. IEEE Internet Computing pernah mempublikasikan sebuah makalah mengenai teknologi cloud ini. Cloud Computing merupakan sistem dimana informasi tersimpan secara permanen di server internet dan tersimpan sementara di komputer pengguna. Konsep cloud ini pertama kali muncul pada tahun 50an, ketika komputer mainframe digunakan untuk bidang pendidikan dan perusahaan. Cloud ini semacam ruang penyimpanan virtual dengan kapasitas yang sangat besar. Seseorang atau perusahaan tidak perlu membangun server fisik hanya untuk membangun data center. Sebaliknya, dengan adanya cloud, server berada di jaringan internet sehingga jauh lebih murah dari segi biaya.

Manfaat Cloud untuk Kehidupan Sehari-hari

Oke sebelum kita membahas mengenai cloud yang banyak pihak menyebut sebagai teknologi pendidikan masa depan, mari kita lihat beberapa manfaat cloud untuk kehidupan sehari-hari:
·    Lebih Efisien
Manfaat penggunaan cloud pertama dan yang paling utama yaitu dapat mengurangi kebutuhan akan data center berbentuk fisik. Jadi cloud dapat memangkas biaya pembuatan server, biaya software, biaya karyawan, dan lainnya.
·    Lebih Murah
Seperti yang telah dijelaskan diatas, penggunaan cloud dapat memangkas segala hal yang membutuhkan biaya banyak. Seseorang atau perusahaan hanya perlu membayar biaya pada server pusat dan infrastruktur (client). Sisanya gratis!
·    Lebih Aman
Penggunaan cloud computing juga mampu memberikan layanan yang sifatnya sangat privat – jadi lebih aman.
·    Selalu Tersedia
Bagi mereka yang terbiasa bekerja diluar kantor, tentunya dengan adanya cloud ini, mereka tidak perlu bolak-balik ke kantor hanya untuk mengecek data kantor. Cukup gunakan cloud, tentunya lewat jaringan internet.

Hubungan Cloud dengan Sistem Pendidikan di Masa Depan

Bidang pendidikan memang tak bisa lepas dari infiltrasi perkembangan teknologi. Beberapa tahun kebelakang, penemuan teknologi modern yang dianggap paling ‘futuristik’ dan paling ‘applicable’ yaitu iPad. Gadget satu ini memudahkan siapa saja, baik itu siswa atau guru, untuk menyimpan bahan-bahan pelajaran dan memanfaatkannya dengan sistem presentasi saat di kelas. iPad juga memudahkan siapapun untuk mengakses bahan pelajaran yang tidak tersedia di buku, tentunya dengan bantuan jaringan internet. Lalu belakangan ini muncul Google Glass, dengan desain kacamata yang mampu memperlihatkan visual grafis langsung didepan mata pengguna. Dari segi fungsi sebenarnya apa perbedaan dari iPad dan Google Glass? Secara harfiah tidak ada, karena hanya memindahkan data dari sebidang tablet ke kacamata virtual.

Masa depan dunia pendidikan bukan lagi soal pemanfaatan gadget, melainkan lebih ke pemanfaatan akses – siapapun bisa belajar dan berkolaborasi baik dalam lingkup lokal maupun global. Di masa depan nanti akan muncul sekolah-sekolah yang sifatnya online (bukan lagi menggunakan ruangan-ruangan kelas), sehingga siswa dari seluruh penjuru dunia bisa belajar dan berkolaborasi bersama. Poling yang dilakukan Gallup (perusahaan riset global US) memperlihatkan bahwa sebagian besar rakyat Amerika setuju bahwa kelas-kelas online jauh lebih bermanfaat daripada kelas-kelas konvensional. Brandon Busteed, direktur eksekutif dari Gallop mengemukakan bahwa orang-orang kini mulai tertarik dengan kelas-kelas online karena sistem pembelajarannya yang jauh lebih berkualitas. Gerakan pemindahan dari sekolah konvensional ke sekolah online ini disebut dengan MOOCs (Massive Open Online Courses). Dengan muncul konsep ‘akses’ untuk solusi di bidang pendidikan, maka munculah nama cloud.

Teknologi memang sangat membantu dunia pendidikan, namun terkadang malah menjadi tembok penghalang dalam proses belajar mengajar. Teknologi cloud ini berbeda, cloud dapat membuka semua sekat dalam proses belajar mengajar dan membuka keran informasi lebih cepat dan lebih mudah. Sekolah membutuhkan sistem dimana semuanya bisa diakses dengan mudah, tentunya dengan bantuan internet. Teknologi jaringan internet juga semakin membantu terwujudnya penerapan cloud di bidang pendidikan. Guru dapat menggunakan cloud untuk mengumpulkan, mengatur, dan menilai berbagai hasil kerja siswa lewat online. Sebaliknya, siswa dapat dengan mudah melihat hasil kerjanya lewat online dan memberikan komentar dengan sangat mudah. Di masa depan nanti, semua hal akan bergantung pada cloud, termasuk dalam dunia pendidikan.

Lewat penggunaan cloud, sistem kelas konvensional perlahan-lahan akan dihilangkan. Baik itu siswa, guru, maupun elemen-elemen lainnya di institusi pendidikan bisa saling terkoneksi satu sama lain lewat penggunaan cloud. Tentunya hal itu akan dibantu dengan penggunakan gadget dan server pusat, namun pusat aktivitas berada dalam cloud. Semua elemen dapat dengan mudah melihat paper, membuat data, mengunduh aplikasi, dan lainnya lewat cloud. Lewat cloud, alam semesta menjadi kelasnya – tidak ada lagi batasan dinding kelas. Konsep E-learning yang ditawarkan cloud akan mengubah sistem pembelajaran. Siswa dapat belajar kapanpun dan dimanapun, begitupun sebaliknya, guru juga bisa memberikan pelajaran kapanpun dan dimanapun. Beberapa institusi pendidikan sudah menggunakan layanan cloud ini, jadi tinggal tunggu saja teknologi cloud ini menjadi elemen paling penting dalam dunia pendidikan modern.

Related Posts

0 komentar:

Post a Comment