Showing posts with label PENDIDIKAN. Show all posts
Showing posts with label PENDIDIKAN. Show all posts
Monday, June 8, 2015

Jadikan Lumbung Pemenangan Jokowi-Jk

Karawang - Dilapangan Karang Pawitan Karawang, hari ini Kamis, 4 Juni 2014, pukul 13.00 sd selesai para partai koalisi dari partai PDIP, PKB, Hanura, Nasdem, PKPI, dan elemen masyarakat penghusung JOKOWI-JK berkumpul mengadakan DEKLARASI pemenangan pilpres JOKOWI-JK.

Tampil dalam lapangan tersebut, anggota DPR RI dari partai PDIP, H. Tono Bahtiar, yang akrab dipanggil Jiton, Ketua partai PKB Kab Karawang, Ustadz Jamakhsyari, yang juga akrab dipanggil nama Kang Jimi, , Karda (Ketua partai PDIP Karawang), Sunarno ( Ketua partai Nasdem Karawang), bebarapa jajaran  lainnya dari pengurus partai penghusung  JOKOWI-JK dan beberapa elemen masyarakat relawan, yang terdiri dari tokoh ulama, masyarakat, pemuda, kelompok nelayan, GP Ansor, Banser, Laskar  Merah Putih, Joman, SPSI bersama-sama berkumpul ngariung di halamat Karang Pawitan Karawang untuk melakukan deklarasi bersama.

Jiton,  sebagai anggota tim kader pemenangan JOKOWI tingkat pusat, menegaskan, :” Kami, untuk kabupaten Karawang ini menargetkan 70% suara untuk suara JOKOWI-JK dari lapisan internal dan relawan. Kita sudah punya basis masa politis tingkat kecamatan se-kabupaten Karawang”.  Demian pernyataan ini dengan tegas saat Jiton.

Hal yang sama ditegaskan Jimi, sebagai Ketua partai PKB Kab Karawang,  partai yang berkoalisi menghusung JOKOWI -JK, dengan nada dan intonasi vocal yang meluap-luap dan bersemangat, ia mengatakan, “Pemilihan JOKOWI-JK adalah tepat  untuk kita dukung”. Lebih lanjut dikatakannya, “Saya memohon doa dan dukungannya kepada para ulama dan kiayai nahdhiyyin yang saat ini hadir untuk bersama sama, pada saat bulan Ramadhon nanti, memilih Jokowidodo dan H. Yusuf Kalla untuk tampil menjadi pemenang  sebagai presiden di  republik yang kita cintai ini”.

Hj. Arjetti, tim sukses Jurkam pemenangan JOKOWI-JK tingkat pusat dari partai PKB, juga menyatakan, “Negri ini sakinah, aman, damai dan sejahtera, karena dipimpin oleh pemimpin yang tepat”. Lebih lanjut dikatakan, “Bapak Jokowi dan Yusuf Kalla adalah sosok pemimpin yang tepat untuk memimpin bangsa ini menjjadi sakinah”. (ubes)
















Akibat Kebijakan Pengembang, Ribuan PKL Kehilangan Mata Pencaharian

Karawang - Setiap minggu pagi, ribuan PKL memadati jalan raya Galuh Mas yang berada di kecamatan Teluk Jambe Timur. Kegiatan pasar kaget mingguan ini telah berlangsung sejak 4 tahun lalu. Namun kegiatan perdagangan yang banyak melibatkan para pengusaha kecil ini dianggap pihak pengembang PT. Galuh Mas, sangat mengganggu jalur transportasi. Sehingga memacetkan para pengguna jalan di sepanjang jalan raya yang berada di komplek perumahan tersebut.

Awalnya keberadaan PKL masih sangat sedikit, hanya berada pada kisaran seratusan pedagang. Namun hingga pertengahan 2014, para pedagang yang mencoba mengadu nasib terus  bertambah hingga mencapai ribuan pedagang. Perumpamaan ini laksana jamur di musim hujan.

Menurut salah seorang PKL yang biasa di panggil Uda, para PKL yang mangkal mayoritas berasal dari luar Karawang. “Para PKL yang mangkal di bilangan jalan raya Galuh Mas ini umumnya tidak hanya berasal dari wilayah Karawang, tetapi kebanyakan berasal dari luar,  seperti Purwakarta, Subang, Cikarang, Tambun, Bekasi, bahkan ada juga yang datang dari Depok, Bogor, Jakarta, Cirebon dan Bandung”, kata pedagang kelahiran sumatera barat ini.

Pada awal pembangunannya, suasana komplek perumahan galuh mas, terasa sepi jauh dari keramaian. Jumlah perumahan dan penghuninya pun masih jarang. Ruko dan rukan belum terbangun. Sementara pasar dan supermarket juga belum berdiri.

Menurut salah satu sumber yang dapat di percaya, dalam rangka meramaikan suasana, pihak developer dengan kreatif dan inovatif mencoba menjalin kerja sama dengan pihak lain, dalam hal ini pengembang menunjuk CV. SORAN, salah satu EO yang biasa membidangi pasar kaget. CV. Soran kemudian memiliki otoritas dalam mengorganisir para pedagang K5 untuk berjualan di bilangan jalan raya yang berada di komplek Galuh Mas tersebut. 

Walhasil, para PKL pun asik melakukan usahanya dengan omzet yang sangat lumayan. Rutinitas belanja di jalan raya Galuh pada setiap minggu pagi pun, menjadi tradisi dan kebiasan masyarakat Karawang.

Meski demikian, karena adanya kebijakan baru dari pihak pengembang PT. Galuh Mas, dalam rangka mengurangi kemacetan dan karena alasan ketertiban, maka mulai 1 Juni 2014, pengembang tidak lagi mengijinkan aktifitas perdagangan di jalur ini secara total. 

“Penghentian ini telah diinformasikan sejak sebulan yang lalu, yaitu sejak 1 Mei 2014”, jelas Kono, salah seorang anggota Satpol PP Karawang, yang melakukan patroli untuk mengantisipasi kemungkinan adanya PKL nakal yang mencoba mendirikan tenda jualan di komplek tersebut.

Patroli yang digelar satuan polisi pamong praja kabupaten Karawang ini, melibatkan 4 unit mobil patroli dan  1 unit mobil dalmas.  Patroli dimulai pukul 21.00 wib hingga pukul 05.00 wib dini hari.

Cabuli ABG, Penjaga Kolam di Penjarakan

Subang - Pria beranak satu ini memang seleranya ABG alias Anak Baru Gede, tak tanggung-tanggung korbannya masih dudu di bangku SMP. Mulanya sih biasa saja tapi lama kelamaan karena hasrat birahi pelaku yaitu BP (Bona Permana) (40) mulai memuncak yaitu terangsang saat sering melihat buah dada korban Bunga (Istikasari) (15), maklum keduanya masih satu kampung di Purwadadi.

Singkatnya di akhir bulan Januari, pelaku mendatangi rumah korban berpura-pura meminjam charger dan mengajaknya untuk mendatangi kolam karena pelaku bekerja sebagai penjaga kolam milik orang lain, di tempat ini korban diberi minuman yang terasa sangat menyegarkan tetapi malah membikin pusing yang meminumnya.

Korban disuruhnya tidur di saung yang dibawahnya ada kolam, mulanya korban dirayunya dengan rayuan pulau kelapa melambai-lambai saat pelaku mengajak begituan, tentu saja permintaan itu ditolaknya oleh korban. Tetapi dengan pengalamannya akhirnya benteng pertahanan korban runtuh juga tetapi secara perlahan tapi pasti, mulanya korban diciumi terlebih dahulu kemudian tangannya menjelajahi bukit kembar dan terus menelusuri lembah ngarai.

Celana korban dibukanya secara perlahan begitu juga celana milik pelaku dan akhirnya mahkota Bunga berhasil direnggutnya, pelaku melakukan gerakan naik-turun dan sampai pada puncaknya, saat itulah senjata pelaku memuntahkan pelurunya di luar lembah ngarai. Usai itu pelaku disuruhnya untuk istirahat dan saat akan pulang diberinya uang jajan Rp 50 ribu.Tetapi pelaku nitip pesan "Jangan bilang ke mama ya", pintanya.

Perbuatan itu dilakukan sebanyak empat kali masih di tempat yang sama pada bulan berikutnya dan pelaku selalu menyelipkan uang sekedar buat jajan, perbuatan pelaku terbongkar juga setelah salah seorang keluarganya sebut saja Yana melihat perubahan pada Bunga yaitu menjadi pemurung, setelah didesak oleh Yana akhirnya keluarlah pengakuan Bunga yang sejujurnya. Kejadian ini oleh Yana diceritrakan kepada kedua orangtuanya. Tak terima anaknya diperlakukan demikian orangtua Bunga melaporkannya ke Mapolres.

Kapolres Subang AKBP Chiko Ardwiatto melalui KBO Reskrim Iptu Jusdijachlan saat dikonfirmasi,"Terhadap pelaku dikenakan tuduhan berlapis yaitu tentang pencabulan dan perlindungan anak di bawah umur dengan ancaman hukuman di atas lima tahun Penjara," Tukasnya (sin)
Friday, June 5, 2015

Ini Hasil RDP Komisi II DPR Dengan KPU


Jakarta - Komisi II DPR telah menyelesaikan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Terdapat tiga butir kesimpulan RDP yang dibacakan Wakil Ketua Komisi II Arif Wibowo, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/5).

Pertama, Komisi II memberikan catatan yang sangat serius terkait pelaksanaan pemilu legislatif (pileg) 2014.  Pileg dianggap masih banyak kecurangan serta politik uang yang masif dan sistematis di beberapa daerah, termasuk penyelewengan terhadap peraturan perundang-undangan pemilu. Apabila terdapat perangkat KPU yang terbukti melakukan kecurangan dan pelanggaran, Komisi II meminta KPU mengambil langkah tegas dan meindaklanjutinya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kedua, Komisi II meminta kepada KPU untuk memberikan laporan secara lisan dan tertulis. Laporan itu wajib menjelaskan secara keseluruhan pelaksanaan pileg 2014 dengan rinci, komprehensif dam objektif yang dapat meyakinkan Komisi II.

“Ketiga, dalam rangka pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2014, Komisi II meminta kepada KPU untuk mempersiapkan dan membenahi perangkatnya secara maksimal, guna menghindari kecurangan dan potensi konflik yang mungkin akan terjadi, serta dilaporkan kepada Komisi II untuk dibahas pada RDP selanjutnya,” kata Arif. [Yudha]