Monday, April 11, 2016

Belum Habis Sikap Arogannya, Sonya Depari Pamerkan Foto-Foto Panasnya

Sekelompok siswi Medan jadi perbincangan hangat di jagad maya Indonesia. Konvoi mereka usai UN di pusat Kota Medan, lantas dicegat polisi untuk ditilang, serta balik mengancam sambil membawa nama-nama beking jenderal justu jadi bumerang.


Netizen balik menyerang sikap arogan seorang siswi cantik yang diketahui bernama Sonya Depari dan dianggap sok jagoan dan melebihi jenderal polisi itu. Padahal, seorang personel Polantas bernama Ipda Perida Panjaitan secara santun memeringatkan siswi ini untuk tidak konvoi di jalanan Kota Medan karena membuat kemacetan hebat.

Cerita berawal Ipda Perida melihat mobil Honda Brio berwarna hitam bernomor polisi BK 1428 IG melintas di Jalan Sudirman, Kota Medan, dengan pintu belakang terbuka ke atas. Sang polwan cantik langsung menghentikan mobil mungil berisi tujuh penumpang itu. Saat diinterogasi, seorang siswi balik mencak-mencak sambil mengaku anak Irjen Arman Depari, Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN). Bahkan si siswi ini mengancam Ipda Perida bisa turun panngkat kalau sampai berani menilang. 

Belum Habis Sikap Arogannya, Sonya Depari Pamerkan Foto-Foto Panasnya

Belum Habis Sikap Arogannya, Sonya Depari Pamerkan Foto-Foto Panasnya

Belum Habis Sikap Arogannya, Sonya Depari Pamerkan Foto-Foto Panasnya

Belum Habis Sikap Arogannya, Sonya Depari Pamerkan Foto-Foto Panasnya

Belum Habis Sikap Arogannya, Sonya Depari Pamerkan Foto-Foto Panasnya


Sunday, April 10, 2016

GILA! ABG Ganteng 18 Tahun Rela Nikahi Wanita 52 Tahun

GILA! ABG Ganteng 18 Tahun Rela Nikahi Wanita 52 Tahun

Meskipun usia kami jauh berbeda namun saya menikah dengan dia lantaran saya menyukainya, dan menjalankan Sunnah Rosul bukan karena uang atau utang budi

Begitulah pernyataan Guntoro, 18 tahun yang memilih seorang nenek bernama Maryam, 52 tahun sebagai istrinya.

Menurut Guntoro, perjumpaan mereka diawali sekitaran 2 tahun yang lalu. Saat Maryam, seorang pensiunan perusahaan perkebunan kerap minum di warung ibunya Suratmi 42 tahun, di Indrapura salah satu kota di Medan, Sumut.

Saat itu Guntoro sering berada di warung menolong ibunya di dapur serta sesekali melayani pesanan pelangggan.

Guntoro mengatakan, dia menyukai Maryam lantaran tertarik dengan perwatakan janda anak delapan itu, yang kerap menanyakan kabar dirinya dan juga keluarga.

Ketika itu, dia tidak menyadari kalau Maryam juga menaruh hati padanya. Walau mereka sama-sama jatuh cinta, namun Guntoro tidak memberikan perlakuan khusus pada wanita itu. Dia melayani Maryam seperti pelanggan lainnya yang berdatangan ke warung ibunya.

Tetapi, sikap Maryam yang jujur pada orangtuanya serta siap sabar menanti untuk menikahinya, berhasil membuka pintu hati cowok ganteng itu. Saat itu Guntoro baru saja tamat SD.

"Walau apa kata orang, saya menerima dia apa adanya, dia begitu perduli dan menyayangi saya sepenuh hati. Setelah hubungan kami disetujui keluarga, kami menikah secara sah. Cuma jarak usia saja yang jauh tetapi itu bukanlah penghambat cinta kami" ujar Guntoro.

Setelah memperoleh kesepakatan dari keluarga kedua belah pihak, akhirnya Guntoro yang merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Suratmi dan Antoni ini melangsungkan ijab kabul dengan uang hantaran sejumlah 2 juta rupiah.

Acara akad nikah dilaksanakan di rumah pengantin pria di Jalan Sipare-pare, Indrapura sekitar pukul 22.30 WIB 30 Maret yang lalu. Photo-photo pernikahan mereka pun mulai jadi viral di sosial media dengan beragam komentar.

Disamping itu, Suratmi ibu Guntoro yang juga sahabat Maryam yang saat ini menjadi menantunya menyampaikan bahwa dia sudah lama mengenal Maryam yang dikenal dengan julukan Bu Gembrot karena mereka tinggal sekampung.

"Setelah anak saya tamat SMA, Maryam berulang kali menyampaikan maksudnya itu, tapi saya tak memberikan jawaban karena saya harus berdiskusi dulu dengan Guntoro.

Akhirnya Guntoro memberikan jawaban, baru lah kami berdiskusi lagi untuk mengambil keputusan tanggal pernikahan mereka" ungkap Suratmi yang merestui pernikahan pasangan itu.

Sumber: http://www.kabarterdasyat.com
Tuesday, April 5, 2016

Ormas Islam Serang Ahok? Alasan Keyakinan Agama?

Ormas Islam Serang Ahok? Alasan Keyakinan Agama?

Menjelang pemilihan kepala daerah tahun 2017 mendatang, popularitas Ahok semakin naik tajam. Bahkan dalam beberapa survey memperlihatkan popularitas Ahok naik hingga 50 % keatas jauh mengungguli calon-calon lainnya. Hal itu berkat berbagai kemajuan yang ada di DKI Jakarta semenjak Ahok memimpin Jakarta. Namun beberapa ormas islam menyerbu KPK agar mengusut Ahok dalam dugaan korupsi yang dilakukan Ahok. Ahok dituding terlibat dalam kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Aksi ormas islam atau dalam perspektif mereka adalah perwakilan ‘islam’ melakukan demonstrasi di depan gedung KPK, Senin, 4 April 2016.

"Dengan barang bukti yang kami bawa ini, Ahok jelas bersalah," jelas Fahrurrozi Ishaq Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (elemen yang tergabung dalam FUI).

Fahrurrozi juga mengancam akan membawa massa lebih banyak jika pimpinan KPK tidak mengindahkan permintaan mereka. 

"Jangan salahkan siapa-siapa kalau terjadi apa-apa," ujarnya.

Selain itu dalam aksi masa tersebut terlihat imam besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab. Ia bersama pengikutnya terus menggelorakan yel-yel anti Ahok. 

"Intinya, tangkap Ahok karena korupsi!" ujar Rizieq. Seruannya diikuti teriakan "Allahu Akbar!" oleh pengikut-pengikutnya. (dikutip dari Tempo)

Setelah puas berdemonstrasi di KPK, ormas islam berunjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 


Namun anehnya, KPK belum menemukan kasus korupsi apa-apa dalam pengadaan lahan untuk Rumah Sakit Sumber Waras. Namun KPK perlu penyelidikan selanjutnya untuk memastikan masalah ini clear.

"Kami komisioner sepakat bahwa kasus tersebut perlu penyelidikan lebih lanjut," kata Agus Rahardjo Ketua KPK di kantornya, Kamis, 10 Maret 2016, dikutip dari Tempo.

Kebencian ormas islam pada Ahok sebenarnya tidak beralasan sama sekali, bahkan beberapa waktu silam ormas islam yang dipimpin ‘duo maut’ Muhammad Rizieq Shihab dan Fahurrrozi melakukan aksi masa yag mengakibatkan kericuhan. Ahok juga pernah mengatakan akan menindak tegas ormas yang anarkis terutama yang membenci Ahok karena alasan personal atau dalam hal ini keyakinan beragama.

"Kalau dia benci sama saya, saya juga benci sama FPI. Kalau dia macam-macam saya akan siapkan surat rekomendasi di Menkum HAM untuk bubarkan FPI, jelas itu," jelas Ahok.

Saturday, April 2, 2016

Terkait WNI, Indonesia Siap Gempur Filipina

Terkait WNI, Indonesia Siap Gempur Filipina

Kemampuan tempur TNI sudah tidak perlu diragukan lagi kekuatannya, bahkan dunia internasional pun sudah mengakuinya. Dalam kasus penyanderaan terhadap 10 WNI yang disandera oleh Abu Sayaf, pasukan TNI di Kota Tarakan akan segera menyerang Filipina, tinggal menunggu perintah dari pusat.

Hal tersebut dikatakan oleh Panglima Komando operasi latihan pasukan elite di Tarakan, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi. Ia bersama seluruh pasukan siap mengobrak-abrik Filipina untuk membebaskan 10 WNI yang disandera Abu Sayaf. Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) telah mempersiapkan latihan bersama dan siap diturunkan ke medan tempur, bahkan untuk membebaskan sandera Abu Sayyaf.

"PPRC apabila memang diperlukan ke sana (Filipina) sudah siap, legal untuk boleh ke sana, PPRC akan berangkat untuk ke sana. Dengan syarat sudah tahu tugasnya apa, kepada siapa, dan di mana," Letjen Edy, Panglima Kostrad itu di Kota Tarakan, 2 April 2016, dikutip dari Tempo.

TNI telah mempersiapkan seluruh kekuatannya baik itu di darat, laut dan udara untuk menggedor garis depan musuh berada. Terdapat sekitar 500 pasukan elite yag sudah siap-siap merangsek ke daerah konflik.

"(Penyanderaan) sepuluh WNI sifatnya dadakan, tahu-tahu terjadi di sana tak dinyana-nyana, sebelum terjadi kami sudah mau ke sini, kontijensi sudah dibuat setahun lalu. Ini (penyanderaan) kebetulan saja," katanya. 

Wednesday, March 30, 2016

Pesantren Berbasis IT: Jembatan Antara Sains dan Agama

Pesantren Berbasis IT: Jembatan Antara Sains dan Agama

Pesantren berbasis IT merupakan tren baru yang menyertai perkembangan pesantren dalam khazanah pendidikan di Indonesia.

Dewasa ini lembaga-lembaga pendidikan, formal maupun non-formal terus melakukan inovasi-inovasi yang menyeluruh. Hal tersebut dilakukan sebagai strategi menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Sekolah-sekolah di Indonesia mulai menerapkan sistem Informasi Teknologi (IT) dalam setiap kegiatan pembelajaran. Begitu pula dengan pondok pesantren yang mulai menerapkan IT dalam kegiatan pembelajarannya. 

Pesantren berbasis IT mengedepankan managemen pendidikan dan pembelajaran dengan instrumen IT didalamnya.  Program yang dikedepankan merupakan implementasi dari Al-Qur’an dan media informasi. Lewat program yang dicanangkan oleh pesantren-pesantren IT, diharapkan menghasilkan santriwan santriwati yang agamis dan terbuka pada perkembangan media informasi.

Kita bisa temukan banyak pesantren-pesantren yang memodernisasi diri dengan strategi-strategi pembelajaran yang up-to-date. Pesantren berbasis IT mengedepankan pembelajaran Al-Qur’an & Hadits dan juga disiplin-disiplin ilmu lainnya yang disisipi dengan penggunaan teknologi informasi. Dengan strategi pembelajaran tersebut, santri-santri akan lebih aktif dalam aktivitas belajar, selain itu banyaknya instrumen yang dipakai membuat intelejensia santri akan lebih meningkat. Salah satu manfaat paling kentara dari pesantren IT yaitu santri akan mulai memahami pelajaran tidak hanya secara tekstual tapi dipahami secara kontekstual.

Di era modern ini, informasi teknologi semakin berkembang pesat, ditandai dengan laju internet yang sudah masuk ke daerah-daerah paling terpencil sekalipun. Dengan hadirnya pesantren berbasis IT, santri akan menguasai sains dan agama secara seimbang. Perkembangan teknologi informasi tidak terelakan lagi, disini pesantren IT menjadi solusi bagi para orang tua yang menginginkan anaknya agar bisa bersaing secara global.

Selain itu pesantren berbasis IT menekankan kemampuan praktek dan komunikasi dalam setiap pembelajarannya. Keseimbangan teori dan praktek merupakan kunci keberhasilan pesantren IT. Penggunaan komputer merupakan keseharian dalam proses belajar di pesantren IT. 

Pesantren berbasis IT merupakan jembatan antara kesenjangan sistem pendidikan umum dan agama. Output yang diharapkan adalah membentuk satriwan dan santriwati yang memiliki dasar ilmu yang menyeluruh baik itu dari teks agama maupun teks-teks umum lainnya.

Karakter Pesantren Tahfidz di Era Modern

Karakter Pesantren Tahfidz di Era Modern

Di era modern, pendidikan merupakan keniscayaan jika ingin bersaing dalam hal apapun. Namun melihat sistem pendidikan di Indonesia yang carut marut, membuat banyak orang skeptis akan perkembangan pendidikan di Indonesia. Namun dewasa ini, banyak orang tua mulai melirik pesantren sebagai solusi pendidikan yang tepat bagi anak. Khususnya pesantren tahfidz, dimana anak akan fokus pada pembelajaran berbasis Al-Qur’an dan Hadits. 

Karakter pesantren tahfidz yang mempunyai slogan ‘back to Qur’an’ sangat di apresiasi terutama bagi orang tua yang menginginkan anaknya menjadi generasi ummatan wahidatan, baldatun toyyibatun wa robbun ghaffur.  Pesantren tahfidz mengedepankan program pendidikan yang terfokus pada penghapalan Al-Quran. Dengan munculnya para penghapal Qur’an, nantinya selain mempunyai output secara individual juga berimplikasi pada kemajuan agama, bangsa dan negara Indonesia secara menyeluruh.

Sistem pendidikan pesantren tahfidz mengedepankan kedisiplinan, pemahaman sekaligus pengamalan. Terdapat beberapa metode dalam menghapal, namun tidak ada aturan baku sebagai landasan dalam menghapal. Masing-masing pesantren tahfidz mempunyai metode-metode sendiri dalam teknik menghapal. Setiap hari para santri diwajibkan menyetorkan hapalannya sesuai standar yang telah ditetapkan. 

Pesantren tahfidz diharapkan mampu mencetak insan yang hafidz Qur’an. Dengan begitu pesan-pesan yang terdapat pada Al-Qur’an lebih mudah dibumikan lewat hafid-hafidz Qur’an.  Pesantren dengan fokus penghapalan mungkin bagi sebagian orang terlihat tradisional, namun secara esensi program hapal Qur’an pada pesantren tahfidz merupakan cara paling efektif dalam mempelajari Al-Qur’an atau islam secara luas. Pesantren-pesantren modern yang ada di Indonesia pun kini kembali pada pakem lama, yaitu tahfidz Qur’an.

Sejarah Indonesia memperlihatkan pesantren sebagai kekuatan utama bangsa terutama pada masa-masa penjajahan. Kedisiplinan, ketakwaan, moral dan etika menjadi kekuatan besar pesantren, terutama sebagai basis kekuatan negara sejak dulu. Selain itu pesantren dapat menghasilkan pribadi-pribadi yang independen, tahan terhadap godaan globalisasi dan mampu mencetak ilmuwan-ilmuwam yang agamis. Pesantren tahfidz sangat diperlukan sebagai solusi mencetak kader-kader islam yang hapal Qur’an dan mengamalkannya dimanapun mereka berada.

Tuesday, March 29, 2016

Tatabahasa Fungsional Di Dalam Pendidikan Bahasa



Bahasa dalam kajian Tatabahasa Fungsional (Systemic Functional Linguistics) merupakan sebuah ilmu yang menelaah kajian bahasa berdasarkan fungsinya.  Halliday (1993) menyebutkan bahwa Tatabahasa Fungsional (TBF) merupakan pembelajaran terkait dengan membuat makna (meaning making). TBF memiliki tiga fungsi yaitu fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi tekstual. Halliday dan Matthiessen (2004) merupakan makna untuk menyatakan ide atau mengungkapkan pengalaman berupa tindakan, kegiatan, kejadian, peristiwa, perasaan, pikiran, sikap, penilaian, deskripsi, dsb. Hal ini direalisasikan kedalam lima proses transitifitas. Kelima transitifitas terebut adalah: a) proses material, artinya proses yang berkaitan dengan tindakan atau perbuatan, b) proses mental, artinya proses yang berkaitan dengan psikologis, c) proses verbal, artinya proses yang berkaitan dengan ucapan, d) proses relasional, artinya proses yang berhubungan dengan kaitan jatidiri atau sifat dan sebagainya, dan e) proses behavioural artinya proses yang berada diantara proses psikologis dan proses dan material.  Kelima proses tersebut terpadu dalam bentuk transitifitas atau transitivity. Konsep transitifitas dapat diwujudkan dengan verba yang berbeda sesuai dengan fungsinya. Paparan berikut merupakan ilustrasi dari penggunaan verba tersebut:
1. Proses material: Dodo pergi ke pasar (verba pergi merupakan sebuah tindakan)
2. Proses  mental: Dodo berpikir keras tentang hal ini (verba berpikir merupakan sebuah mental kognitif).
3. Proses verbal: Dodo bertanya sebuah persoalan terhadap Didi (verba bertanya merupakan sebuah sebuah ujaran atau bentuk verbal)
4. Proses  relasional: Dodo menjadi guru (verba menjadi merupakan yang menyatakan sebuah identitas atau jatidiri seseorang dari subjek tersebut yakni Dodo)
5. Proses behavioural: Dodo sedang menangis karena frustasi (verba menangis merupakan paduan proses psikologis dan material.

Selanjutnya, fungsi interpersonal secara garis besar terpaut dengan pengungkapan dalam berinteraksi dengan seseorang atau diri sendiri. Lalu, yang terakhir adalah tujuan komunikatif harus diatur sedemikian rupa untk tetap padu dan saling terpaut agar urutan pengungkapan informasi tersebut dapat terwujud secara utuh dan mudah dimengerti. Jika konsep TBF ini disambungkan dengan pendidikan dengan TBF tersebut, maka akan menyentuh konsep kontekstual yang terbagi menjadi kajian register dan kajian genre. Konsep register yang disarikan dari Eggins (2004); Thompson (2004) dan Matthiessen, Terruya, & Lam (2010) terdapat sari arti yang berujung serupa yaitu konteks situasi mempengaruhi teks. Sementara itu, register terbagi menjadi beberapa makna, yaitu (1) field atau ketika pembicaraan terjadi, (2) tenor atau status dan peran pembicara yang terlibat dalam hubungannya dengan lawan bicara dan dengan tujuan yang akan dicapai, dan (3) mode, yaitu cara yang digunakan untuk membangun sebuah teks, apakah itu berbentuk tulisan atau berbentuk lisan.

Setelah bentuk register sudah dibahas, maka secara pengertian konsep genre menurut Eggins (2004) secara garis besar dapat dijelaskan bahwa konteks budaya mempengaruhi sebuah teks yang sedang ditulis atau sedang dibangun. Dari pembahasan mengenai bahasa dari sudut pandang TBF tersebut, dapat dijelaskansecara sederhana bahwa bahasa merupakan lambang sosial yang mempunyai fungsi-fungsi khusus untuk memudahkan manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial dalam menyampaikan ide-ide ataupun gagasan.

TBF dan Pendidikan Bahasa
Seperti yang telah dibahas secara ringkas terkait konsep Tata Bahasa Fungsional, maka konsep TBF merupakan hal penting untuk dipelajari sebab memuat tatabahasa yang bersifat komprehensif dalam memaknai lambang dan kode-kode ujaran secara kntekstual.  Beberapa kegunaan TBF dalam pendidikan bahasa yakni pada tataran terjemahan dan penulisan bentuk dan jenis-jenis teks. Dalam terjemahan aliran fungsional memandang bahwa penerjemahan teks dipengaruhi oleh situasi dan budaya. Sehingga terjemahan dapat terlepas dari sumber aslinya. Hal serupa terjadi didalam penulisan teks agar lebih terpaut secara apik dan memiliki kepaduan yang bersifat solid. Kedua elemen tersebut belumlah cukup untuk menghasilkan teks yang baik. Agar supaya maknanya dapat dirangkai secara utuh maka dalam pembangunan teks mestilah melibatkan konteks situasi dan konteks budaya agar teks tersebut tidak hanya terpaut secara apik dan padu melainkan juga akan menjadi utuh secara makna, tidak terpenggal-penggal.  Merunut penjelasan tersebut maka TBF terkait dengan penulisan jenis teks adalah alat untuk mengkaji sebuah teks, apakah sudah memenuhi kriteria secara ciri-ciri struktur kebahasaan. Oleh karena itu, TBF setidaknya telah menjelaskan bahwa dirinya merupaka sebuah ilmu kebahasaan yang bersifat sistematik yang setidaknya menjawab dua ranah sempalan kelimuan kebahasaan yakni terjemahan dan penulisan teks. Dengan paparan yang belum menyeluruh terkait pendidikan bahasa di dalam artikel ini, maka kami berpikir TBF memiliki peran yang sangat penting di dalam pendidikan bahasa.